Tampilkan postingan dengan label Event. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Event. Tampilkan semua postingan

Selasa, 10 Desember 2019

FUNancial : Tips Mengelola Keuangan Seperti Yang Kamu Mau


Adakah yang masih ingat dengan impiannya sesaat setelah lulus kuliah? Biasanya saat itu ekspektasi tentang impian-impian masa depannya masih tinggi banget. Katakanlah usia 21 tahun lulus kuliah kemudian dapet kerjaan yang bagus sesuai passion, usia 25 tahun kerjaan aman dengan kondisi keuangan yang stabil, usia 30 tahun kerjaan makin aman bahkan udah punya jabatan dengan kondisi keuangan yang makin stabil (read: mulai kaya raya, haha) kemudian setelah itu udah mulai punya asset, dan seterusnya. Itu tadi contoh yang impiannya punya kerjaan bagus di perusahaan, nah kalo yang impiannya berbisnis? Mungkin ekspektasi tentang impiannya selulus kuliah adalah merintis bisnis kecil-kecilan yang sesuai dengan hobinya nan berjalan mulus kemudian makin lama bisnisnya makin berkembang dan menjadi besar.

Ya namanya juga ekspektasi, pasti mikirinnya yang indah-indahnya aja kan? Baik yang bekerja maupun yang berbisnis pengennya semua berjalan lancar tanpa hambatan seperti yang kamu mau. Namun pada kenyataannya nggak semua seindah dongeng Sleeping Beauty yang ketika buka mata  langsung ketemu pangeran cakep, tapi begitu buka mata ketemu kerjaan yang mungkin belum sesuai dengan apa yang kita impikan, atau bisnis yang kita rintis yang belum juga berkembang.

Lalu, apa yang harus kita lakukan? Sebelum melangkah lebih jauh berjuang mengejar impian kita, ada baiknya kita benahi terlebih dahulu apa yang sudah melekat pada kehidupan kita misalnya pengelolaan keuangan. Nah lho, kok tiba-tiba nyambung ke pengelolaan keuangan? Ya jelas nyambung dong! Dikehidupan sehari-hari, kita nggak akan lepas dari yang namanya masalah mengelola keuangan apapun profesi yang kita jalani baik sebagai karyawan sebuah perusahaan, freelancer, terlebih lagi buat yang punya bisnis sendiri. Terus gimana cara mulai membenahinya? Bisa praktekin ilmu yang aku dapet dari acara yang beberapa hari kebelakang aku hadiri, yaitu Talkshow FUNancial yang diselenggarakan oleh Home Credit Indonesia yang bertema “Start Up Smart : Financial Tips for Turning Your Hobby Into a Business”. Acara ini menghadirkan Kak Dipa Andika yang seorang Financial Planner sekaligus Co-Founder Hahaha Corp dan Kak Mohammad Takdis yang seorang Owner Whatravel Indonesia sebagai pemateri. Aku sama temen-temen blogger Indonesian Female Bloggers beruntung banget bisa dateng ke acara ini.

Kak Freya dari Home Credit

Sebelumnya, aku mau ulas sedikit mengenai Home Credit Indonesia ya. Home Credit Indonesia merupakan perusahaan pembiayaan berbasis teknologi global yang menyediakan layanan pembiayaan baik secara online maupun offline. Pembiayaan yang ditawarkan diantaranya smartphone, furnitur, gadget, alat-alat elektornik hingga aksesoris mobil. Di samping itu Home Credit juga menawarkan pembiayaan multiguna untuk keperluan renovasi rumah, biaya pendidikan, atau bahkan berlibur.


Bicara tentang cara memulai mengelola keuangan...

1.       Pisahkan Rekening

Mengelola keuangan bisa dimulai dengan memisahkan rekening terlebih dahulu. Pisahkan rekening untuk tabungan, bisnis (kalo yang punya bisnis), pengeluaran rutin, bahkan yang punya penghasilan dari sumber berbeda juga bisa banget dipisahin rekeningnya, dan lain sebagainya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.

Sedikit cerita, aku pernah ngalamin sendiri nih. Awal kerja beberapa tahun lalu aku masih menggabungkan seluruh pemasukan dan pengeluaran dalam satu rekening,. Alhasil ya bingung gak jelas berapa tabunganku, berapa keuntungan dari bisnis kecil-kecilanku, dan berapa total pengeluaran rutinku.

Sedikit tips dariku, kalo nggak mau keluar biaya admin yang makin gede karena punya beberapa rekening, bisa banget pilih jenis rekening tabungan yang punya biaya admin rendah atau bahkan tanpa biaya admin sama sekali. Ada gitu? Ada dong! Cari aja sendiri, hahaha.


2.       Catat Setiap Transaksi Sedetail Mungkin

Setelah punya rekening terpisah, penting juga nih mencatat setiap transaksi dengan sedetail mungkin. Banyak banget manfaatnya mulai dari kita jadi tahu riwayat transaksi keuangan kita, bisa juga membandingkan transaksi keuangan setiap bulannya apakah kita sudah semakin baik dalam mengelola keuangan atau malah makin nggak karuan. Nantinya dari catatan transaksi keuangan ini bisa dibikin laporannya, mau laporan harian, bulanan, atau tahunan.


3.       Dokumentasikan Bukti Transaksi

Siapa bilang mendokumentasikan bukti transaksi cuma diperlukan oleh perusahaan aja? Dalam mengelola keuangan pribadi juga penting lho. Jangan cuma mencatat setiap transaksi aja, tapi dokumentasikan juga setiap bukti transaksi yang kita miliki. Apa saja yang bisa didokumentasikan? Bukti kontrak, quotation, invoice, kwitansi, bukti potong pajak, atau bahkan bukti komunikasi sekalipun wajib didokumentasikan.


4.       Buat Alokasi Keuangan

Biar nggak salah kaprah dalam menggunakan uang yang kita miliki, ada baiknya kita bikin alokasi keuangan biar makin jelas uang yang kita gunakan untuk apa aja. Menurutku pribadi, alokasi keuangan setiap orang akan berbeda tergantung kebutuhan orang tersebut. Jangankan alokasi keuangan orang yang masih single dan yang sudah menikah yang jelas-jelas berbeda banget. Alokasi keuangan antara dua orang yang masih single aja bisa berbeda juga tergantung kebutuhan setiap orang tersebut. Tapi secara umum aku punya contoh alokasi keuangan yang aku dapetin dari acara keren kemarin nih.

Gaji 100% = 30% Hutang : 15% Investasi : 10% Pribadi : 45% Pengeluaran Rutin
Gaji 100% = 30% Hutang : 10% Dana Darurat/Asuransi : 10% Pribadi : 50% Pengeluaran Rutin
THR 100 % = 30% Kebutuhan Hari Raya : 70% Investasi/Melunasi Hutang
Bonus = 10% Pribadi : 90% Investasi/Melunasi Hutang

Alokasi tersebut bisa berlaku untuk semua jenis profesi mulai dari karyawan, freelancer, bahkan pebisnis sekalipun. Lha kok pebisnis juga? Iya dong! Siapa bilang pebisnis nggak perlu alokasi keuangan? Punya bisnis sendiri bukan berarti seluruh keuangan bisa jadi milik diri sendiri, tapi tetap harus dipisahkan antara keuangan untuk bisnis dan keuangan pribadi.


5.       Jangan Abaikan Dana Darurat

Pernah ngebayangin nggak sih seandainya tiba-tiba kita harus mengeluarkan uang dalam jumlah tertentu untuk keperluan yang nggak diduga-duga? Atau bahkan pernah mengalaminya? Gimana rasanya? Sakit ya! Yang sakit bukan cuma hati tapi juga seluruh isi dompet dan rekening, haha. Maka dari itu penting banget punya alokasi untuk dana darurat.

Semakin besar tanggungan yang kita miliki, maka semakin besar pula dana darurat yang harus kita persiapkan.  Berikut sebagai contoh yang aku dapatkan dari acara keren kemarin nih.

Single/Berdua          : 3x Pengeluaran
Punya 1-2 Anak       : 6x Pengeluaran
Punya 3 Anak           : 9-12x Pengeluaran

Ada beberapa pilihan cara menyimpan dana darurat, seperti pada tabungan, deposito, reksadana, ataupun emas. Tapi yang paling disarankan adalah menyimpan dana darurat pada tabungan karena tabungan bisa dicairkan kapan saja. Karena yang namanya dana darurat pasti dibutuhkan untuk keperluan mendesak kan? Dan yang namanya keperluan mendesak harus diselesaikan secepat mungkin kan?

Jangan lupa, khusus untuk dana darurat pilih rekening tabungan yang punya bank dan mesin ATM nya udah banyak tersebar dimana-mana biar mudah dicari. Eits, tapi dalam kehidupan sehari-hari kalo nggak mendesak-mendesak amat jangan coba-coba untuk menggunakan dana darurat tersebut ya! Sekalipun dengan alasan “ah nanti juga uangnya bakalan aku ganti”, pokoknya jangan!


6.       Asuransi dan Investasi? Penting Juga Lho!

Dulu aku sempet mikir bahwa asuransi itu nggak penting-penting banget. Aku mikirnya yang penting itu ya nabung di bank karena jumlah uangnya nyata keliatan dibuku tabungan, hehe. Tapi lama kelamaan mulai sadar juga bahwa asuransi itu penting. Jenis asuransi yang paling mendasar yang harus kita miliki adalah asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. Bukan hal yang nggak mungkin (tapi amit-amit) dimasa yang akan datang kita mengalami peristiwa yang nggak kita inginkan. Setidaknya dengan memiliki asuransi kita bisa meminimalisir biaya yang kita keluarkan.

Begitu juga investasi, sama pentingnya dengan asuransi. Ada banyak jenis investasi diantaranya deposito, emas, saham, properti, reksadana, valas, dan sebagainya. Menurutku untuk berinvestasi nggak harus nunggu jadi kaya raya dulu kok, kita bisa mulai dari sekarang. Kuncinya tentukan jenis deposito yang mampu kita lakukan dan benar-benar kita pahami. Oh ya, sebenarnya investasi itu buat apa sih? Ya tergantung dari kebutuhan dan tujuan kita, kita pengennya berinvestasi untuk dana pensiun, biaya sekolah anak, asset, liburan, ataupun hal lainnya. Kenapa kita harus berinvestasi? Karena semakin hari biaya hidup semakin mahal, jadi udah suatu keharusan banget kita mempersiapkan dana yang akan dipakai untuk masa depan dari sekarang juga.

“Nilai Rp 1 saat ini lebih berarti dari nilai Rp 1 yang akan didapat pada waktu yang akan datang”


7.       Jauhi Latte Factors

Wah apa tuh Latte Factors? Kenapa harus kita jauhi? Sementara dari namanya aja kok enak banget ya kayak kopi, hehe. Jadi, Latte factors itu adalah pengeluaran yang terlihat kecil namun tanpa disadari hal tersebut dilakukan berkali-kali. Contohnya seperti belanja online, jajan minuman kekinian, biaya admin bank, bahkan sampai biaya parkir. Hmm.. bener juga ya, waktu belanja online atau jajan minuman kekinian aku lebih sering mikir “Ya udah jajan mah gapapa toh sesekali ini dan nggak ngabisin tabungan juga”. Padahal hal-hal tersebut kalo dilakukan terus menerus bisa ngabisin uang tabungan juga karena kalo dijumlahkan uang yang kita gunakan untuk jajan bisa jadi besar juga. Contohnya ketika jajan minuman kekinian yang rata-rata harganya Rp 20.000, kalo dalam sebulan jajannya sebanyak 10 kali berarti dalam sebulan kita menghabiskan Rp 200.000, dan dalam setahun kita menghabiskan Rp 2.400.000, jumlah yang lumayan kan?

Kak Dipa, Kak Takdis, dan Kak Uchiet

Bicara tentang hobi dan impian...

Nah sekarang kita ngomongin soal hobi nih. Dari kecil pasti kita sering banget ditanya apa hobi kita? Dan apa impian kita? Bahkan mungkin sampe hari ini kita masih mendapat pertanyaan tersebut. Sebenernya apa sih makna dari hobi dan impian?

Menurut Wikipedia, hobi adalah...
Kegiatan rekreasi yang dilakukan pada waktu luang untuk menenangkan pikiran seseorang.
Menurut website Psikoma, impian adalah...
Nyawa yang tak akan pernah bisa dipisahkan daripada kehidupan.
Biasanya sih, hobi dan impian akan saling berkaitan. Asik banget ya seandainya kita bisa setiap saat melakukan sesuatu yang jadi hobi kita, terlebih lagi jika hobi kita bisa menjadi sumber penghasilan baik untuk saat ini maupun dimasa yang akan datang. Impianku banget tuh, menjadikan hobi sebagai sumber penghasilan baik untuk saat ini maupun untuk masa yang akan datang. Jadi inget pemateri acara FUNancial, Kak Takdis yang punya hobi traveling sampe akhirnya berhasil mendirikan sebuah perusahaan bernama Whatrevel Indonesia meski harus berawal jatuh bangun dulu saat mendirikannya. Wajar ya, bisnis nggak seru kalo nggak ngalamin jatuh bangun dulu. Karena dengan begitu kita bisa belajar lebih banyak dan pengalaman kita semakin kaya.

Kalo udah ketemu sama hobi dan impian kita masing-masing, saatnya berjuang untuk merealisasikannya. Menurutku setiap manusia harus punya impian, nggak bisa kalo kita hidup sekadar mengikuti mengikuti arus aja bahkan sampe punya pemikiran “gimana nanti” aja. Karena hidup harus punya tujuan dan impian yang jelas biar langkah-langkah yang akan kita ambil kedepannya makin jelas juga. Semakin jelas tujuan dan impian kita, maka semakin jelas juga pengelolaan keuangan kita karena alokasi keuangan kita akan tepat sasaran.

Terakhir, karena hidup yang baik itu adalah hidup yang seimbang dan tidak hanya berlebihan disatu aspek saja, maka diantara hobi dan impian harus diimbangi juga dengan do’a dan rasa syukur atas segala hal yang Allah SWT anugerahkan kepada kita. Menjalani hidup yang sesuai dengan impian kita memang indah banget, tapi seandainya takdir berkata lain, maka kita tetap harus bersyukur akan hal tersebut. Mengelola keuangan dengan baik juga bisa menjadi salah satu usaha untuk bersyukur lho, karena dengan demikian nggak peduli besar kecilnya harta yang kita miliki, kita tetap mempergunakan harta kita dengan sebaik-baiknya.

Indonesian Female Bloggers

Jumat, 15 November 2019

[EVENT REPORT & REVIEW] Wardah Beauty Talkshow : Wardah Colorfit Velvet Matte Lip Mousse


Dipenghujung tahun 2019 ini, siapa sih yang nggak punya akun sosial media? Pasti setiap orang punya seenggaknya satu akun sosial media entah itu facebook, twitter, atau instagram. Nggak cuma sosial media aja, bagi sebagian orang yang senang menulis mulai memanfaatkan blog untuk membagikan informasi yang dia punya. Sementara bagi orang-orang yang senang berbicara di depan kamera mulai memanfaatkan chanel youtube untuk membagikan informasi yang dia punya juga.

Facebook, twitter, instagram, blog, bahkan youtube jika digunakan dengan sebaik mungkin dapat memberikan manfaat yang baik untuk diri kita sendiri maupun orang lain, begitu pula sebaliknya. Karena pasti teman atau followers yang mengikuti akun sosial media kita juga akan melihat informasi yang kita bagikan. Nggak jarang juga followers kita akan mempercayai dan mengikuti informasi yang kita bagikan. Menurutku, semakin banyak followers akun sosial media kita maka semakin besar pula tanggung jawab yang kita miliki. Maka dari itu penting banget untuk selalu menggunakan sosial media kita untuk hal-hal yang positif.

Ngomongin sosial media dan segala hal disekitarnya, pasti bakal ngomongin tentang influencer juga. Apa tuh influencer? Influencer ialah seseorang yang biasanya memiliki followers banyak di akun sosial medianya dan memiliki pengaruh kuat bagi followers mereka. Siapa aja yang bisa dikategorikan Influencer? Biasanya sih artis dan selebgram sudah pasti bisa dikategorikan sebagai Influencer karena mereka dikenal masyarakat luas. Tapi berkat kemajuan teknologi saat ini, blogger dan vlogger juga bisa dikategorikan sebagai Influencer, cuma mungkin beda skalanya aja.

Pas banget nih, beberapa waktu lalu aku datang ke sebuah event yang sayang banget kalo dilewatkan. Event tersebut diselenggarakan oleh Wardah Beauty dengan mengusung tema “How to be an Influencer”. Debby Permata seorang Influencer yang juga merupakan Spokeperson Wardah Beauty hadir sebagai bintang tamu pada talkshow tersebut. Event ini diselenggarakan di Please Please Please Cafe and Resto, Jl. Progo No.37 Bandung. Tempat yang nyaman banget buat nongkrong dan banyak spot foto kerennya.

Please Please Please Cafe and Resto Bandung


Debby Permata

Gimana cara menjadi seorang Influencer? Yang pasti nggak bisa instan begitu aja, ada banyak proses yang dilalui. Tapi yang paling penting untuk menjadi seorang Influencer adalah konsisten. Misalnya konsisten untuk membagikan informasi positif yang sesuai dengan apa yang kita sukai. Untuk yang suka dengan make up bisa membagikan review make up tersebut atau membuat tutorial make up, untuk yang punya minat tentang keuangan bisa juga membagikan tips-tips mengelola keuangan, dan masih banyak lagi.

Selain konsisten, kita juga harus percaya diri dengan apa yang kita bagikan di sosial media kita. Terus kalo ada orang yang nyinyir dengan apa yang kita bagikan di sosial media? Pertama, jadikan hal tersebut sebagai ajang introspeksi diri dan pemacu semangat kita agar terus menjadi lebih baik lagi. Kedua, cuekin aja. Hehehe.. Yang pasti, balik lagi ke event ini, talkshownya asik banget. Debby Permata dan para peserta saling sharing mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan dunia influencer.

ketauan lagi asik ngobrol, tapi wajahku terhalang lampu, hihi

Setelah Meet and Great dan Beauty Talkshow selesai, ternyata ada tantangan menarik nih buat para peserta yaitu peserta dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari lima sampai tujuh orang untuk membuat video lipsync lagu Hivi yang berjudul “Nyamanku Bahagiaku” yang bekerja sama dengan Wardah Beauty di booth lipsync yang disediakan. Kemudian setelah itu rehat sejenak sambil menikmati hidangan yang disediakan, para peserta bisa mencoba warna-warna terbaru Wardah Colorfit Velvet Matte Lip Mousse di booth atau juga mengupload video lipsync tadi di akun sosial media masing-masing karena hadiahnya menarik banget. Oh iya, di event kali ini juga sekaligus memperkenalkan produk lipstik terbaru dari Wardah Beauty yaitu Wardah Colorfit Velvet Matte Lip Mousse.

foto setelah lipsync


Acara selesai sampai disini? Enggak dong! Acara dilanjutkan dengan Beauty Class bersama Debby Permata dengan tema “Peachy Make Up” menggunakan produk Wardah Colorfit Velvet Matte Lip Mousse dan rangkaian Wardah Exclusive. Tahapan-tahapannya seperti biasa membersihkan kulit wajah terlebih dahulu dengan menggunakan produk Wardah Make Up Remover, kemudian peserta mulai merias wajah dengan menggunakan rangkaian produk Wardah Exclusive yang terdiri dari foundation, two way cake, blush on, eye shadow, eye brow, eye liner, dan maskara. Jujur aku udah lama banget nggak pake rangkaian Wardah Exclusive ini. Ternyata produk-produknya sekarang ringan banget dikulit wajahku. Selain itu warnanya juga cocok banget buat kulit sawo matang sepertiku.

Sesi Beauty Class


Sementara untuk lipsticknya nggak menggunakan lipstik dari rangkaian Wardah Exclusive tapi menggunakan produk Wardah Colorfit Velvet Matte Lip Mousse. Wardah Colorfit Velvet Matte Lip Mousse yang aku punya yaitu shade 02 : Joyful Orange.

Kemasan luarnya bersegel jadi produk ini bakalan aman banget dan terlindungi dari tangan-tangan jahil yang suka iseng buka kemasannya, hehe. Setelah segelnya dibuka, ternyata kertas yang bertuliskan informasi produk juga sedikit menutupi bagian tutup kemasannya. Bentuk kemasannya sendiri sama persis dengan Wardah Lipcream yang sudah ada sebelumnya. Tapi Wardah Colorfit Velvet Matte Lip Mousse ini memiliki kemasan yang terbuat dari plastik dengan warna yang menunjukkan warna dari isi produknya. Sekilas kemasannya mengingatkanku pada kemasan lipstik dari korea. Bentuk aplikator Wardah Colorfit Velvet Matte Lip Mousse ini juga sama persis dengan Wardah Lipcream.


Saat melihat warna produknya dan aku coba swatch ditangan, agak syok karena aku kira warnanya bakalan orange neon banget. Tapi ternyata setelah aku coba pakai langsung dibibir tipis-tipis hasilnya jadi peach yang super cantik banget. Beneran nggak bohong!

Wardah Colorfit Velvet Matte Lip Mousse ini punya aroma seperti vanila menurutku, teksturnya velvet powdery halus dan lembut gitu, dan hasil akhirnya dibibirku ringan dan matte tapi nggak bikin bibir kering. Oh ya, Wardah Colorfit Velvet Matte Lip Mousse ini juga ternyata nggak transfer loh. Wardah Colorfit Velvet Matte Lip Mousse ini juga pigmented banget tapi sangat mudah diratakan dan untuk nge-set dibibir nggak butuh waktu lama. Coveragenya juga bagus banget dengan ketahanan bisa sampai 8 jam.


Selain digunakan untuk bibir, Wardah Colorfit Velvet Matte Lip Mousse ini bisa juga digunakan sebagai blush on dan eye shadow. Bener-bener multifungsi ya.

Sebenernya Wardah Colorfit Velvet Matte Lip Mousse ini punya delapan warna dengan warna-warna yang wearable banget untuk dipakai sehari-hari ataupun dikesempatan tertentu.



Ingredients : Cyclopentasiloxane, Dimethicone, Isododecane, Bis-Hydroxylauryl Dimethicone/IPDI Copolymer, Polyglyceryl-2 Triisostearate, Trimethylsiloxysilicate, Vinyl Dimethicone/Methicone Silsesquioxane Crosspolymer, Silica, Dimethicone/Vinyl Dimethicone Crosspolymer, Divinyldimethicone/Dimethicone Crosspolymer, Isohexadecane, Disteardimonium Hectorite, Propylene Carbonate, Phenoxyethanol, Ethylhexylglycerin, Methicone, Tocopheryl Acetate, Fragrance, Tocopherol, Aluminum Hydroxide, Triethoxycaprylylsilane. May Contain : Cl 45410, Cl 15850, Cl 15850:1, Cl 15850:2, Cl 42090, Cl 77491, Cl 77492, Cl 77499, Cl 77891

Netto : 4 gram
Harga : Rp 73.000

Pulang dari event ini nggak dengan tangan kosong dong. Sebenernya masih ada Wardah Instaperfect Browfessional 3D Brow Mascara, Wardah BB Cream, dan Wardah Shampoo yang kita bawa pulang. Tapi kalo aku review disini semua takutnya jadi nggak fokus dan bosen juga karena kepanjangan. Jadi aku bakalan bikin postingan terpisah mengenai produk-produk tersebut. Tungguin aja postingan blog ku selanjutnya ya.

soon.. aku review produk ini satu persatu ya

Minggu, 20 Oktober 2019

Wake Up! Wakaf Dompet Dhuafa : Berwakaf Nggak Seribet yang Aku Bayangkan

Apa yang terlintas pertama kali dalam pikiran teman-teman ketika mendengar kata “wakaf”? Hanya bisa dilakukan oleh orang kaya alias banyak uang, pemberi wakaf sudah dipastikan berusia lanjut, harta atau aset wakaf harus berjumlah besar, dan bentuknya biasanya seperti tanah kosong yang digunakan untuk pemakaman (hmm.. ngomongin pemakaman kok jadi serem ya). Itu yang pertama kali terlintas dalam pikiranku dahulu. Ribet banget ya pikiranku waktu itu.

Sebenernya apa sih yang dimaksud dengan wakaf? Wakaf adalah sedekah jariyah, yakni menyedekahkan harta kita untuk kepentingan umat. Ada banyak organisasi yang mengelola wakaf salah satunya Dompet Dhuafa, pernah dengar? Pasti udah nggak asing lagi dong. Dompet Dhuafa merupakan organisasi nirlaba terkemuka di Indonesia yang didirikan pada tahun 1993, yang mengangkat martabat dan pengabdian manusia dengan memanfaatkan dana zakat, infaq, sedekah dan wakaf serta dana sosial lainnya baik dari individu, kelompok dan perusahaan.

Ngomongin Dompet Dhuafa, kebetulan banget beberapa waktu lalu aku dan lebih dari 30 orang teman-teman blogger berkesempatan berkunjung ke daerah Subang tepatnya ke Kebun Indonesia Berdaya Dompet Dhuafa dalam rangka Blogger Meet Up bersama Dompet Dhuafa yang bertajuk “Wake Up! Wakaf”. Eh bentar-bentar, gimana ini, temanya wakaf tapi kok berkunjungnya ke kebun? Kebingunganku itulah yang membuatku bersemangat banget ikutan Blogger Meet Up ini. Kan daripada bingung sendirian dan hanya mengira-ngira mending meluncur langsung ke TKP biar dapat penjelasannya, iya nggak?

Sekitar jam 05.15 WIB aku udah berangkat dari rumahku di Jatinangor menuju meeting poin di Kantor Dompet Dhuafa Buah Batu Bandung. Kok pagi amat berangkat dari rumahnya? Karena rencana kami berangkat dari meeting poin jam 06.30 WIB untuk menghindari kemacetan, dari Bandung ke Subang walaupun jaraknya deket tapi kalo kena macet kan lumayan juga ya bakalan jadi lama. Setelah semua peserta berkumpul, kami berangkat bersama-sama ke Kebun Indonesia Berdaya di Subang menggunakan kendaraan yang sudah disediakan. Perjalanan terbilang lancar walau melewati jalur Lembang karena mungkin saat kami berangkat bukan jam berangkat atau pulang kantor. Mendekati lokasi, sepanjang jalan kami disuguhkan hamparan kebun nanas yang sudah mulai berbuah. Kemudian mulai terlihat kebun buah naga yang ternyata disekitar situlah lokasi meet up-nya.


Tiba di lokasi, panasnya daerah Subang langsung terasa ditambah teriknya matahari yang mulai naik. Beruntung kami disuguhkan jus nanas yang segar dengan rasa asam manisnya yang pas. Ada pula beberapa jenis cemilan sehat seperti ubi, singkong, jagung, kacang, dan pisang. Yups aku sebut itu semua cemilan sehat karena cara pengolahannya direbus, hehe.. nggak ketinggalan ada juga sate nanas (terus, buah naganya mana? sayangnya ternyata belum berbuah). Oh iya, selain disambut dengan cemilan-cemilan yang menggugah selera, kami juga disambut dengan alunan musik khas sunda yang bakalan bikin betah berlama-lama disini. Nggak ketinggalan juga sambutan dari para staf dan pengelola Dompet Dhuafa dan Kebun Indonesia Berdaya yang ramah-ramah.



Tak lama kemudian acara dibuka oleh MC, kemudian disusul pemaparan dari Bapak Bobby P. Manulang selaku General Manager Wakaf Dompet Dhuafa, dan Bapak Kamaludin selaku Manager Program Ekonomi Dompet Dhuafa. Dari sini aku mulai paham bahwa bentuk harta wakaf nggak hanya yang aku kira diawal. Wakaf dapat berupa lahan yang dapat terus diberdayakan untuk membantu kesejahteraan umat yang disebut juga Wakaf Produktif. Aset wakaf produktif yang dikelola oleh Dompet Dhuafa sendiri ternyata sudah cukup banyak, diantaranya :

1. Bidang Pendidikan; terdiri dari beberapa sekolah, gedung pendidikan, pesantren, dan lembaga pendidikan non formal
2. Bidang Kesehatan; terdiri dari beberapa rumah sakit, klinik, optik, dan apotek
3. Bidang Ekonomi; terdiri dari kebun berdaya, pabrik pengolahan buah, minimarket, peternakan dan lainnya
4. Bidang Sosial Budaya; terdiri dari beberapa masjid

Kebun Indesia Berdaya dan Rumah Produksi Olahan Nanas (atau disebut juga Rumah Industri Pengolahan Nanas) yang aku dan teman-teman Blogger kunjungi kala itu merupakan salah satu wakaf produktif dimana lahan dan donasi wakaf yang dihimpun Dompet Dhuafa dapat menjadi sumber ekonomi produktif yang dapat memberi manfaat ekonomi bagi kaum dhuafa. Kebun Indonesia Berdaya Dompet Dhuafa mengolah lahan seluas 10 Hektar yang ditanami aneka tanaman buah diantaranya buah nanas dan buah naga. Sementara Rumah Industri Nanas merupakan pabrik ekstrak buah yang akan mengolah buah-buahan hasil dari Kebun Indonesia Berdaya menjadi selai, sirup, dan lainnya. Pabrik ini diharapkan dapat berproduksi dengan padat karya dan menyerap tenaga kerja dari kalangan dhuafa. Semua produk yang dihasilkan merupakan hasil pemberdayaan karena semua petani binaan Dompet Dhuafa selain dibina menjadi petani, mereka dibina juga untuk proses marketingnya.

Tujuan dari wakaf produktif Dompet Dhuafa yakni ingin menyelamatkan aset umat dan membebaskan tanah seluas-luasnya untuk kesejahteraan umat. Adapun donasi wakaf Dompet Dhuafa tahun ini terus meningkat pesat dari tahun sebelumnya dengan total keseluruhan penerima manfaat terdiri dari 30 KK, 10 SDM, 12 desa. Persentase paling besar dari wakaf produktif ini yakni pada bidang kesehatan.




Hari semakin terik, sebelum matahari benar-benar bagaikan berada di atas kepala, kami diajak untuk berkeliling Kebun buah nanas sekaligus buah naga. Sambil menyimak penjelasan dari salah satu Staf Dompet Dhuafa yang menjadi guide kami saat itu, kami melihat tanaman buah nanas dan buah naga terhampar diatas lahan seluas 10 Hektar itu. Hingga tibalah kami disebuah peternakan domba yang ternyata masih dikelola oleh Dompet Dhuafa. Aku cukup kaget karena di area peternakan yang menurutku tidak begitu besar tersebut ternyata mampu menampung hingga 1000 ekor domba yang ketika Idul Adha dapat dimanfaatkan menjadi hewan kurban. Tepat di depan kandang-kandang domba yang terbagi menjadi kandang pembibitan dan kandang penggemukan ini terlihat beberapa pegawai yang sedang mengolah daun singkong menjadi silase (mendengar kata ‘silase’ seketika aku ingat masa-masa kuliah dijurusan Biologi beberapa tahun yang lalu, hehe maafkan aku yang malah bernostalgia).





Akhirnya tibalah waktu untuk istirahat sholat dan makan siang. Ini dia yang nggak kalah dinanti, iya kan? Kami semua menikmati hidangan menu makan siang khas sunda dengan suka cita. Setelah istirahat sejenak kami melanjutkan acara mengunjungi Rumah Industri Pengolahan Nanas yang jaraknya tak jauh dari Kebun Indonesia Berdaya ini, tapi tetap untuk menuju lokasi rumah industri tersebut harus menggunakan kendaraan. Rumah Industri Pengolahan Nanas tersebut terdiri dari bangunan kantor di bagian depan dan pabrik di bagian belakang. Sayang banget waktu kami kesana sedang tidak ada proses produksi, padahal aku ngarep banget sedang ada proses produksi biar bisa lihat langsung bagaimana proses pengolahan buah nanasnya.



Nggak terasa hari mulai menuju sore, akhirnya kami bersiap pulang menuju Bandung (menuju rumah masing-masing tepatnya, hehe). Melewati jalur yang sama dengan jalur berangkat tadi pagi, perjalanan pulang hingga daerah Lembang cukup lancar, namun memasuki daerah Bandung kami disuguhi kembali realita kota dengan segala kemacetannya.

Ditengah kemacetan aku kembali mengingat-ingat pengetahuan baru yang aku dapatkan hari itu. Bahwa ternyata untuk berwakaf nggak harus nunggu jadi kaya raya dulu, karena Dompet Dhuafa punya program wakaf Rp 10.000 perorang yang nantinya patungan dengan banyak umat muslim lainnya. Ini menarik banget buat milenial kayak aku yang punya cita-cita pengen berwakaf tapi masih ngos-ngosan nabung buat masa depan (cieee masa depan). Aku jadi terdorong banget buat ngajakin teman-temanku untuk turut serta berwakaf bersama di Dompet Dhuafa. Kunjungan hari itu bener-bener jadi pengalaman tak terlupakan buatku karena selain bisa melihat hamparan perkebunan yang luas (itung-itung refreshing karena kalo hari kerja pemandanganku hanya komputer beserta data dan angka), aku juga mendapat pencerahan baru mengenai wakaf bahwa berwakaf nggak seribet yang aku bayangkan sebelumnya. Justru dengan Dompet Dhuafa membuat wakaf menjadi lebih mudah.

Kantor Dompet Dhuafa Jabar (Bandung) :
Jl. R.A.A Marta Negara No.22A Turangga, Kec.Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40264

Kebun Indonesia Berdaya Dompet Dhuafa :
Desa Cirangkong, Kec.Cijambe, Subang, Jawa Barat

Senin, 22 April 2019

Asus Zenbook Blogger Gathering Bandung


Asus mengingatkanku pada tahun 2013 silam saat pertama kali membeli laptop dengan uang tabungan sendiri. Waktu itu seneng banget akhirnya bisa punya laptop hasil dari jerih payah sendiri. Asus menemani perjalananku hingga detik ini, menemani sibuknya pekerjaanku, menemani perjuanganku menyelesaikan tugas kuliah hingga akhirnya lulus, mempermudah menulis blog (hobi baru yang dengan senang hati aku tekuni), dan yang pasti menemani menonton oppa-oppa gantengnya drama korea, hehehe. Hebatnya selama kurang lebih enam tahun perjalanan, laptop pertamaku ini nggak pernah kena kerusakan apapun. Paling baterainya yang mulai lowbatt, itu juga karena aku pakenya nggak bener. Nggak percaya? Beneran lho ini, nggak bohong.

Tapi laptop pertamaku ini bentuknya masih cukup tebal dan berat. Akhirnya kalo kemana-mana harus bawa tas yang ukurannya muat sama laptopnya. Waktu terus bergulir, aku semakin berpikir, jadi pengen beli laptop lagi. Jadi nanti laptop yang lama buat di rumah, sementara laptop yang baru buat dibawa kemanapun setiap aku harus bawa laptop keluar (begitulah sepenggal ke-halu-an ku yang pengen beli laptop baru). Terus pengennya laptop yang ringan, ringkas juga biar nggak ngabisin banyak tempat, tapi dalemnya segala ada juga (eeeeh aikamu meni banyak maunya). Eh tapi bingung mau beli yang kayak gimana karena laptop keren makin banyak. Ditengah lagi galau-galaunya, pas banget Asus ngadain event Blogger Gathering di Bandung dengan rangkaian acara yang nggak biasanya. Aku langsung semangat buat ikutan.


Sabtu, 13 April 2019 akhirnya aku mengikuti event Zenbook Blogger Gathering yang bertempat di Hotel Savoy Homann Jalan Asia Afrika No.112 Bandung. Acara dimulai pukul 12.00 hingga 19.00 WIB, hmm.. lumayan lama juga ya dan yang pasti aku bakalan pulang malam. Tapi nggak apa-apalah sekali-kali, lagian biar nggak penasaran lagi sama laptop terbarunya Asus ini. Oh ya, event Blogger Gathering kali ini lain dari biasanya karena rangkaian acaranya nggak cuma indoor tapi juga outdoor. Selama perjalanan menuju lokasi event langit mulai mendung, sempet bikin deg-degan takut kehujanan di jalan. Khawatir aku dan temenku tiba-tiba berubah jadi mermaid begitu kena air hujan (mbak, lagi ngelucu mbak?). Tapi syukurlah kami tiba di hotel sebelum hujan turun.

Memasuki ruangan kami disuguhkan dengan makan siang, tak lama kemudian acara dimulai dengan materi dari seorang Travel Blogger yaitu Kak Katerina dan seorang Youtuber yaitu Kak Anjas Maradita. Kemudian setelah hujan reda, acara dilanjutkan dengan city tour berjalan mengelilingi pusat kota Bandung sembari mengenal sejarah asal muasalnya. Perjalanan dimulai dari Titik Nol, Jalan Braga, Gedung Merdeka, dan Alun-Alun Bandung. Nggak hanya jalan-jalan sambil mengenal sejarah saja, tapi seluruh peserta juga mendapat kesempatan berfoto dengan laptop Asus.

Kak Anjas dan Kak Katerina

Ngomong-ngomong, laptop Asus seperti apa yang diperkenalkan saat event sampe aku penasaran banget? Ternyata, Asus memperkenalkan Zenbook Series yang kali ini nggak tanggung-tanggung Asus punya tiga seri terbaru yaitu Zenbook 13 UX333, Zenbook 14 UX433, dan Zenbook 15 UX533. Zenbook 13 UX333 memiliki dimensi 13.3 inch, Zenbook 14 UX433 memiliki dimensi 14 inch, sementara Zenbook 15 UX533 memiliki dimensi 15.6 inch. Ketiga laptop ini merupakan ultrabook premium yang menggunakan desain frameless NanoEdge Display dan memiliki screen to body ratio hingga 92% yang membuat tampilannya paling ringkas diantara laptop sekelasnya. Ringkas maksudnya ringan gitu? Bukan, pemirsa. Menurut KBBI, ringkas artinya tidak banyak memerlukan tempat. Begitu...


Dilihat dari tampilan luarnya laptop ini keren banget, ternyata Zenbook Series ini menggunakan spun metal finish dibagian belakang layarnya, hmm.. pantes aja kokoh banget. Untuk warnanya ada Royal Blue yang mewah dan premium, Icicle Silver yang unik dan elegan, dan Burgundy Red. Ah bikin galau aja nih Asus (mikirin warna aja bisa galau aku mah). Zenbook Series ini emang cocok banget buat orang-orang yang bekerja di bidang kreatif dan hiburan.

Zenbook Series ini muat lho masuk di tas aku

Menariknya, Zenbook 13 UX333 dan Zenbook 14 UX433 memiliki numpad virtual (pengganti numpad fisik) yang bisa diaktifkan melalui tombol khusus. Numpad akan muncul di touchpad menggunakan LED khusus ketika tombol ditekan. Aku jadi teringat percakapan dengan atasanku di kantor beberapa minggu ke belakang, saat itu kami mengeluhkan repotnya ketika mengetik angka di laptop karena nggak ada numpad tersendiri layaknya keyboard komputer. Ya, pekerjaan kami setiap harinya memang nggak bisa lepas dari angka-angka. Hmm.. jadi muncul ide, nanti di kantor aku mau promosiin Zenbook 13 UX333 dan Zenbook 14 UX433 ini ah (Bu... beliin laptop baru Bu...). Sementara Zenbook 15 UX533 tetap menghadirkan numpad fisik karena dimensi laptop ini cukup besar. Untuk keyboardnya sendiri, Asus menghadirkan full size backlit keyboard yang menjadikan tampilannya semakin terlihat premium. Teknologi ErgoLift Design juga hadir dalam Zenbook Series ini yang membuat body laptop terangkat dan membentuk sudut tiga derajat sehingga semakin ergonomis dan nyaman saat mengetik.

Zenbook Series ada numpad virtualnya di bagian touchpad, keren banget!


Spesifikasi lengkap Zenbook Series

Ketiga Zenbook ini hadir dengan 3D infrared (IR) camera yang mampu memindai wajah bahkan dalam kondisi gelap yang bisa digunakan saat login menggunakan Windows Hello dengan sangat cepat. Ini beneran lho, saat event diperlihatkan bagaimana 3D infrared camera ini bekerja untuk login, emang beneran cepet banget. Zenbook Series ini nggak kalah keren dari smartphone deh pokoknya. Kalo ketahanan baterainya gimana? Tenaaang... Zenbook Series ini didesain khusus untuk para pengguna yang memiliki mobilitas tinggi seperti orang-orang yang bekerja di bidang kreatif dan hiburan. Zenbook 13 UX333 dan Zenbook 14 UX433 hadir dengan ketahanan baterai 14 jam, sementara Zenbook 15 UX533 hadir dengan ketahanan baterai 16 jam.

kami bangga dengan pipi chubby kami masing-masing
dan lebih bangga lagi dengan kain khas daerah yang kami dapatkan hanya dari
Zenbook Blogger Gathering Bandung ini

di dalam Hotel Savoy Homann ada pemandangan cantik dibelakang kami

Sebenarnya masih banyak lagi kelebihan yang dimiliki Zenbook Series ini. Yang pasti, yang bikin aku tertarik dengan Zenbook Series ini adalah laptopnya yang ringkas jadi nggak perlu banyak makan tempat dan nggak berat-berat banget kalo dibawa kemana-mana. Numpad virtualnya juga bikin aku jatuh hati karena pasti bakal mempermudah pekerjaanku banget. Jadi, akankah suatu saat nanti aku memiliki salah satu dari Zenbook Series ini sebagai laptop keduaku? Aamiin-in aja, siapa tau rezeki.

Balik lagi ke event Zenbook Blogger Gathering di Bandung. Setelah city tour seluruh peserta kembali ke Hotel Savoy Homann untuk sekadar beristirahat sejenak dan yang paling ditunggu adalah makan malam (bener kan yang paling ditunggu?) setelah lelah jalan kaki sambil berfoto-foto ria. Hotel Savoy Homann dikenal dengan rancangan arsitekturnya yang sudah dibangun sejak lama. Pantesan ya, setiap sudut bangunannya tertata apik dan cantik banget. Seluruh staf hotel disini sangat ramah kepada setiap tamu yang datang. Para tamu bisa betah berlama-lama disini karena saking nyamannya. Soal makanannya gimana? Jangan diragukan lagi deh. Komposisi yang pas seandainya nulis blog pake laptop Zenbook Series sambil menikmati hidangan makanan dan alunan musik dari Hotel Savoy Homann ini.

Rabu, 27 Maret 2019

Bandung Champion City : Ruang Hiburan dan Edukasi Bagi Keluarga


“Kalo udah gede nanti mau jadi apa?”
“Aku mau jadi dokter”
“Aku mau jadi pilot”
“Aku mau jadi polisi”
“Aku mau jadi ...” *bingung
Hai kakak-kakak yang cantik dan ganteng, kali ini aku sang calon orang tua di masa yang akan datang tiba-tiba pengen ngobrolin tentang dunia anak (tapi masih sebatas yang aku tahu), jangan jauh-jauh dulu tentang pola asuh dan sejenisnya deh, yang ringan aja dulu misalnya tentang cita-cita. Pernahkah kita bertanya tentang cita-cita kepada adik, keponakan, anak sendiri, anak teman, anak tetangga dan anak-anak lainnya? Bagaimana jawaban mereka?

Cita-cita biasanya masih berkaitan erat dengan sebuah profesi, maka tak heran jika anak-anak akan menjawab pertanyaan tentang cita-cita dengan sebuah profesi. Profesi yang mereka cita-citakan juga biasanya baru sebatas hasil dari apa yang mereka lihat dan dengar. Mereka belum sepenuhnya mengerti mengenai profesi yang mereka cita-citakan tersebut. Disinilah peran orang tua sangat penting dalam membimbing dan mengarahkan sang anak dalam menentukan cita-citanya.

Selain peran orang tua, sebenarnya ada banyak faktor pendukung lain yang juga sama pentingnya bagi sang anak dalam menentukan cita-citanya. Misalnya fasilitas belajar dan bermain bagi anak karena pada dasarnya anak-anak pasti masih senang bermain dan mengeksplor berbagai hal. Namun saat ini orang tua harus benar-benar pandai memilih fasilitas belajar dan bermain untuk sang anak. Fasilitas belajar dan bermain yang melibatkan anak secara langsung rasanya akan lebih disenangi oleh anak. Salah satu contohnya adalah Bandung Champion City yang beberapa hari kemarin baru saja aku kunjungi saat soft openingnya, tepatnya Hari Minggu, 24 Maret 2019.

Bandung Champion City adalah sebuah ruang hiburan dan edukasi terbesar di Bandung yang memiliki luas area 10.000 m2. Terletak di dalam sebuah mall lebih tepatnya di Lucky Square Mall Lt.P8A Jalan Terusan Jakarta No.2 Kiaracondong Kota Bandung. Karena letaknya didalam mall maka sudah pasti Bandung Champion City ini bersifat indoor, jadi jangan khawatir kehujanan atau kepanasan. Pada pintu masuk anak-anak akan disambut oleh petugas tiket yang memakai seragam luar angkasa dengan desain interior yang juga menyerupai luar angkasa. Anak-anak akan dipakaikan gelang yang bentuknya lebih mirip jam tangan sebagai tanda masuk ke area wahana.



Anak-anak bisa bermain sambil belajar dengan cara yang lebih menyenangkan disini. Bandung Champion City memiliki 78 wahana yang tersedia seperti bank, universitas, hotel, minimarket, gedung pemerintahan, dan lain sebagainya. Terdapat pula 177 profesi seperti polisi, dokter, pegawai bank, pemadam kebakaran, pilot, astronot, dan lain sebagainya. Anak-anak dapat bermain peran berbagai profesi sehingga mereka akan lebih mengetahui seperti apa profesi yang dicita-citakan oleh mereka.








Bandung Champion City ini tak hanya membuat anak-anak semakin tahu tentang profesi yang mereka cita-citakan saja, tapi orang tua juga akan menerima laporan aktivitas anak selama mereka bermain disana. Laporan ini bukan sembarang laporan karena laporannya merupakan hasil observasi langsung oleh mentor terlatih dan berpengalaman dibidangnya. Selain itu, orang tua juga dapat melakukan konsultasi raport bermain anak, penelusuran minat, karier, dan bakat anak, serta yang tak kalah penting orang tua juga mendapatkan edukasi mengenai parenting. Bagi teman-teman yang ingin mengajak adik, keponakan, anak, saudara, dan keluarga berkunjung ke Bandung Champion City ini, teman-teman cukup menyiapkan Rp 150.000 perorang untuk membeli tiketnya.




Bandung Champion City ini bisa menjadi alternatif ruang hiburan yang sangat tepat bagi keluarga karena wahana yang ditawarkan tak hanya untuk bermain saja tapi juga untuk belajar. Ruang bermain sambil belajar dengan konsep yang sangat menyenangkan ini menurutku akan sangat disukai oleh anak-anak, selain itu anak-anak juga akan semakin mengerti mengenai berbagai profesi yang salah satunya mungkin menjadi cita-cita mereka kelak. Disisi lain para orang tua juga akan semakin mengenal minat dan bakat sang anak melalui laporan yang akan diberikan setelah anak-anak bermain disana, sehingga para orang tua akan lebih mudah untuk membimbing dan mengarahkan putra-putri mereka nantinya. Jadi, yuk tunggu apalagi, weekend ini ajak keluarga main ke Bandung Champion City!!


Lima Tantangan Ramadan yang Ingin Aku Jadikan Kebiasaan

Tiap bulan ramadan tiba rasanya senenggg banget. Seneng karena masih diizinkan Allah SWT ketemu sama bulan ramadan lagi. Waktu bergulir, kir...