Semenjak aktif menulis blog, aku makin semangat bergabung
dengan banyak komunitas blogger. Langkah pertama yang aku lakukan adalah
mencari banyak grup komunitas blogger melalui akun facebook. Sampai pada suatu
hari seorang teman mengajakku bergabung dengan komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis –
Interaktif atau biasa disebut IIDN. Dalam hati sempat minder, duh ini mah pasti
komunitasnya para penulis yang keren-keren, sementara aku baru hanya
corat-coret di blog yang kebanyakan review produk atau acara. Tapi setelah
melihat sebagian anggotanya adalah teman-teman blogger yang sudah ku kenal,
akhirnya aku mantap bergabung dengan komunitas IIDN ini dengan niat ingin
banyak belajar biar kualitas menulisku semakin bagus. Ternyata, berkat
bergabung dengan komunitas IIDN itulah aku bisa memiliki kesempatan berkunjung
langsung ke kantor Indscript Creative.
Senin, 09 Maret 2020 dengan semangat aku berangkat menuju
kantor Indscript Creative yang berlokasi di Bandung tepatnya sekitar Moh.Toha.
Karena lokasinya yang cukup dekat dari rumahku di Jatinangor, maka aku cukup
menggunakan bus damri via tol saja untuk menjangkau lokasi tujuan. Turun di
jalan raya beberapa saat setelah keluar gerbang tol Moh.Toha kemudian berjalan
menyusuri jalanan yang ditunjukan Google Maps. Nggak susah kok nyari kantor
Indscript Creative ini, karena selain sudah ada di Google Maps, di gerbang
kantornya pun terpampang nama Indscript Creative.
Indscript Creative
Jl. PLN Dalam 1, No.1/203 B,
Cigereleng, Ciseureuh, Kec.Regol,
Kota Bandung, Jawa Barat 40255
Sebelum memasuki area kantornya, sekilas aku membaca tulisan
“Sekolah Perempuan” disamping tulisan “Indscript Creative” tersebut. Rasa
penasaranku bertambah nggak hanya tentang apa itu Indscript Creative aja, tapi
juga tentang Sekolah Perempuan tersebut apakah tetap bergerak di bidang
kepenulisan ataukah di bidang yang lain. Tapi kembali lagi, aku fokus dulu aja
ke Indscript Creative, sesuai niat awalku ketika hendak datang kesini. Aku memasuki
ruangan kantor yang jika kuperhatikan kantor Indscript Creative ini sangat
bernuansa homey, kemudian berkenalan dengan teteh-teteh dari komunitas IIDN
yang sudah bergabung sejak lama. Yups, bisa aku pastikan pulang dari kantor
Indscript Creative ini aku bakalan dapet banyak pengalaman sekaligus ilmu baru.
Indscript Creative merupakan sebuah perusahaan jasa
penulisan yang didirikan oleh Teh Indari Mastuti. Indscript Creative berdiri
pada tanggal 08 September 2007 yang jika dihitung tahun ini menginjak usia ke
13 tahun. Indscript Creative hadir sebagai jembatan para penulis dengan
penerbit untuk menerbitkan naskah menjadi buku. Seketika aku dibuat betah
dengan ruangan kantornya yang bernuansa homey, sederhana namun menginspirasi.
Ada banyak buku terbitan Indscript Creative yang terpajang di dinding maupun
tertata rapi di rak. Di bagian dinding kantor juga terdapat quotes yang
memotivasi. Ternyata, Indscript Creative ini menerapkan tema Small Company High
Income, yakni rumah sekaligus kantor. Oh ya, saat ini Indscript Creative sudah
memiliki mesin percetakan sendiri, jadi nggak harus ngantri lagi seperti ketika
masih dipercetakan lain. Sepanjang perjalanan Indscript Creative yang akan
segera menginjak tahun ke 13 ini, Indscript Creative telah berhasilkan
menerbitkan sekitar 4000 buku. Keren banget ya!
|
ruang kantor Indscript Creative |
|
ruang kantor Indscript Creative |
Kisah Inspiratif Teh Indari Mastuti
|
Teh Indari Mastuti |
Kunjungan ke kantor Indscript Creative ini diawali dengan
cerita Teh Indari Mastuti yakni Owner Indscript Creative. Beliau mulai
bercerita awal mula berdirinya Indscript Creative yang diawali dengan hobi
menulisnya. Teh Indari Mastuti atau akrab disapa Teh Iin mulai terbiasa menulis
diary sejak kelas 4 SD pada tahun 1990 dan pada saat itu bercita-cita menjadi
seorang penulis terkenal. Memasuki usia SMP beliau mulai belajar menulis
menggunakan mesin tik. Kemudian Teh Iin memulai profesi menulisnya sejak
memasuki kelas 1 SMA, beliau mengirimkan naskah-naskah karyanya ke berbagai majalah
hingga akhirnya hampir tiap minggu ada saja tulisan Teh Iin terbit di majalah.
Keren banget kan? Nggak berhenti sampai disitu, memasuki jenjang perkuliahan
Teh Iin aktif menjadi notulen diberbagai rapat kampus dan terjun menjadi
jurnalis.
Sekitar tahun 2000 Teh Iin bekerja di industri
telekomunikasi sebagai Customer Service, mulai saat itulah karir menulis Teh
Iin semakin menanjak hingga pernah memegang beberapa majalah instansi ternama
seperti Biofarma dan Bank Indonesia. Sekitar tahun 2004 menduduki jabatan
sebagai Marketing Communication kemudian tahun berikutnya ketika masih bekerja
di industri telekomunikasi beliau membentuk grup literasi di Batam. Hingga pada
tahun 2006 menjadi Sekretaris Direksi ESQ dan bergabung juga di MQ Publishing. Padatnya
aktivitas Teh Iin dalam dunia tulis menulis tidak membuatnya lupa akan
kodratnya sebagai wanita terlebih lagi ketika beliau memutuskan untuk menikah. Menurutnya,
nggak mungkin beliau masih bepergian jauh keluar kota demi pekerjaannya sementara
di rumah ada keluarga yang menunggunya.
Akhirnya pada tahun 2007 Teh Iin mendirikan Indscript
Creative dan tahun 2010 mendirikan komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) yang
semakin ramai hingga sekarang. Teh Iin juga banyak menulis buku biografi yang
diawali pada tahun 2009, saat itu beliau ditawari oleh Mizan Publishing untuk
menulis biografi Amanda Brownies. Hingga saat ini ada banyak buku biografi yang
telah ditulis beliau salah satunya biografi tentang Ibu Atalia istri dari Bapak
Ridwan Kamil.
Tahun 2013 Teh Iin mendirikan Sekolah Perempuan, sesuai
namanya sekolah ini khusus diperuntukan bagi para perempuan yang ingin belajar
menulis hingga menghasilkan sebuah karya. Terjawab sudah rasa penasaranku
mengenai Sekolah Perempuan ini ketika awal tiba di kantor Indscript Creative
tadi. Selain itu, Teh Iin juga mendirikan komunitas Emak Pintar, dan Ibu-Ibu
Doyan Bisnis.
Tak cukup hanya disitu, tahun 2017 Teh Iin mendirikan
IndBlack yang bergerak di bidang fashion yakni produsen handshock. Namun
seiring berjalannya waktu dengan berbagai pertimbangan, per 01 April 2020
IndBlack Retail dan IndBlack.com akan ditutup. Setiap orang pasti punya alasan
untuk memilih untuk lebih fokus pada apa yang menjadi passion dan prioritasnya.
Ada yang menarik ketika aku berkunjung ke kantor Indscript
Creative ini, Indscript Creative punya program Bukuin Aja yang merupakan sebuah
wadah untuk para penulis pemula yang ingin menerbitkan karya pertamanya. Jadi
nggak ada lagi alasan hilang semangat ketika naskah kita ditolak penerbit lain
ya, hehehe.
|
contoh buku Bukuin Aja |
Terakhir, ada pesan dari Teh Iin yang menginspirasi banget. Bahwa aktivitas
menulis dapat mewujudkan impian kita satu persatu. Contohnya ketika Teh Iin
mulai menulis diary dan bercita-cita menjadi seorang penulis terkenal. Menekuni
dunia tulis menulis hingga karir menulisnya terus naik dan pada akhirnya
impian-impian Teh Iin dapat terwujud. Hingga jika kita mengalami kondisi seterpuruk
apapun, coba cari peluang dari apa yang kita bisa lakukan. Kemudian sebagai
blogger maupun penulis, adakalanya kita takut untuk mencoba hal-hal baru yang
kita rasa itu bukan “diri kita” banget, padahal kita bisa menjadikan hal
tersebut sebagai peluang baru untuk kita. Kuncinya adalah dengan memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi dan berani mengakui bahwa kita masih belajar mengenai
hal baru tersebut. Satu lagi, kita nggak cukup melakukan kebaikan hanya untuk
diri kita sendiri, tapi alangkah lebih baik jika kebaikan yang kita lakukan
juga membawa kebaikan untuk sesama juga. Seperti kehadiran Indscript Creative
dan beberapa bisnis yang dimiliki Teh Iin yang turut memberdayakan warga
sekitar, maupun komunitas-komunitas yang didirikan Teh Iin yang turut
memberdayakan para perempuan dimanapun mereka berada.
Yups, beneran pulang dari kantor Indscript Creative bikin
aku makin termotivasi untuk terus belajar menjadi lebih baik lagi terlebih
dalam hal menulis. Belajar meyakini impian-impian yang kita miliki akan dapat
terwujud asalkan kita tetap berusaha, pun belajar meyakini kemampuan yang kita
miliki. Banyak hal positif yang bisa aku dapatkan dari kisah Teh Iin yang
menginspirasi dan juga perjalanan Indscript yang nggak terasa sudah mau
menginjak usia 13 tahun. Sukses terus untuk Indscript Creative dan Teh Iin.
|
aku dan teteh-teteh dari komunitas IIDN |