Setelah setiap senin sampai jumat aku dedikasikan waktuku untuk bekerja, maka sabtu dan minggu saatnya melakukan banyak hal diluar pekerjaan. Awalnya kemarin agak bingung sabtu dan minggu mau kemana, yang terlintas dalam otakku masih antara olahraga dan jajan kopi, hehe.
Kemudian nggak sengaja aku baca info acara dari grup whatsapp Bloggercrony Community, yaitu “The Road to Concert : Music for Dilans” yang menampilkan Koboy Subang. Hmm, apa nih ada unsur Dilan-nya, apakah ini Dilan-nya Milea? Ternyata bukan, ini DILANS yang merupakan Pergerakan Disabilitas dan Lanjut Usia. Menarik dan bikin penasaran ya?
Singkat cerita, Sabtu pagi, 2 September 2023 setelah menyempatkan diri untuk jogging ringan sekaligus kulineran di Lapangan Saparua, lanjut jalan kaki ke Taman Musik Centrum tempat acara dilaksanakan. Acara dijadwalkan mulai pukul 09.00 – 11.00 WIB, tapi waktu aku sampai disana udah cukup banyak yang datang. Oh ya, aku datang bareng teman blogger Bandung, kemudian di lokasi acara aku ketemu teman-teman blogger Jakarta. Senangnyaa jadi ramean.
Sebelum acara dimulai, aku menyimak obrolan santai dari Bapak Farhan Helmy selaku Presiden DILANS Indonesia tentang bagaimana disabilitas dan lansia di Indonesia saat ini. Aku baru tau kalo saat ini ada lebih dari 20 juta disabilitas di Indonesia, jumlah yang cukup besar ya. Apalagi kalo ditambah dengan jumlah lansia, tentu jumlahnya akan lebih besar lagi. Kemudian menyimak pengalaman Bapak Aden Achmad saat beliau berada di Australia tahun 1995, ternyata dari saat itu saja pemerintah disana sudah sebegitu peduli dan memfasilitasi disabilitas.
menyimak obrolan santai Bapak Farhan Helmy |
Hadir pula beberapa mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa for Dilans. Para mahasiswa tersebut berasal dari jurusan dan universitas berbeda-beda di Bandung. Nggak hanya mahasiswa, ternyata komunitas motor di Bandung pun turut hadir. Dari sini aku jadi tau bahwa tenyata kolaborasi DILANS Indonesia luas banget. Ada banyak pihak seperti komunitas dan profesi dari berbagai kota di Indonesia yang turut mendukung.
para mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa for Dilans |
para mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa for Dilans |
Nggak terasa menit demi menit bergulir, kemudian dimulailah penampilan dari Koboy Subang yang merupakan nama panggung dari Bapak Enda, seorang musisi asal Subang, Jawa Barat. Jujur aku baru dengar tentang Koboy Subang ini yang ternyata sudah melahirkan banyak karya. Menggunakan alat musik tradisional salah satunya kecapi, Koboy Subang nyatanya sudah menembus mancanegara. Kereeen.
penampilan Koboy Subang |
Berlin, seorang disabilitas tunanetra yang turut memeriahkan acara |
Acara The Road to Concert : Music for Dilans kali ini merupakan salah satu rangkaian acara untuk menyambut ulang tahun DILANS Indonesia tanggal 3 Desember 2023 mendatang. Ada banyak kegiatan yang diselenggarakan oleh DILANS Indonesia yang diperuntukan para disabilitas dan lansia setiap minggunya, kegiatan ini tersebar di beberapa kota nggak hanya di Bandung aja. Sebut saja olahraga yoga, menyusuri jejak sejarah, bahasa isyarat, dan lain sebagainya.
Nggak nyangka, ternyata datang ke acara ini aku bisa dapet banyak pengetahuan baru. Melihat dengan nyata bahwa keterbatasan fisik bukanlah sebuah hambatan untuk menjadi orang-orang hebat. Namun untuk mencapainya tetap dibutuhkan fasilitas yang memadai, dalam hal ini peran pemerintah sangatlah dibutuhkan. Melihat para anggota DILANS Indonesia begitu saling mendukung satu sama lain, kitapun tentunya harus menjadi salah satu support system untuk mereka.
Dilans Indonesia dan blogger |
Selesai acara dan ternyata masuk jam makan siang. Aku dan teman-teman blogger mampir makan siang di salah satu tempat makan kemudian main ke Balai Kota dan Jalan Braga. Sebelum sore, kami saling berpamitan untuk pulang ke rumah masing-masing. Aku pulang menggunakan kereta api lokal, searah jalan menuju stasiun menyempatkan diri kulineran tipis-tipis dan jajan kopi, hehehe.
Tentang DILANS Indonesia
Aku sempat baca dari website-nya DILANS Indonesia, Pergerakan Disabilitas dan Lanjut Usia atau lebih dikenal dengan sebutan DILANS Indonesia didirikan tanggal 3 Desember 2021 di Bandung. Tanggal berdirinya DILANS Indonesia ternyata bukan sembarang tanggal, karena setiap tahunnya 3 Desember diperingati sebagai Hari Disabilitas Internasional. DILANS Indonesia telah disahkan sebagai organisasi perkumpulan berbasis anggota melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
DILANS Indonesia didirikan untuk menciptakan dunia inklusif bagi warga penyandang disabilitas dan lansia yang mandiri dan berdaya dalam kehidupan ekonomi, politik, sosial, dan budaya yang dilakukan dengan cara memobilisasi sumber daya melalui berbagai kolaborasi untuk mempercepat kehidupan inklusif. DILANS Indonesia memiliki enam core values yang terdiri dari non-partisan, kemandirian, partisipatif, inklusivitas, non-antroposentrik, serta open-mind dan progresif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar