Kalo ditanya sesuka apa aku sama serum? Jawabannya SUKA BANGET! Karena semenjak tau manfaatnya buat kulit wajah, aku nggak pernah skip pemakaian serum bahkan waktu lagi males pakai skincare sekalipun.
Tampilkan postingan dengan label College. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label College. Tampilkan semua postingan
Kamis, 14 April 2022
Minggu, 15 Maret 2020
Kisah Inspiratif Teh Indari Mastuti Menuju 13 Tahun Indscript Creative
Semenjak aktif menulis blog, aku makin semangat bergabung
dengan banyak komunitas blogger. Langkah pertama yang aku lakukan adalah
mencari banyak grup komunitas blogger melalui akun facebook. Sampai pada suatu
hari seorang teman mengajakku bergabung dengan komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis –
Interaktif atau biasa disebut IIDN. Dalam hati sempat minder, duh ini mah pasti
komunitasnya para penulis yang keren-keren, sementara aku baru hanya
corat-coret di blog yang kebanyakan review produk atau acara. Tapi setelah
melihat sebagian anggotanya adalah teman-teman blogger yang sudah ku kenal,
akhirnya aku mantap bergabung dengan komunitas IIDN ini dengan niat ingin
banyak belajar biar kualitas menulisku semakin bagus. Ternyata, berkat
bergabung dengan komunitas IIDN itulah aku bisa memiliki kesempatan berkunjung
langsung ke kantor Indscript Creative.
Senin, 09 Maret 2020 dengan semangat aku berangkat menuju
kantor Indscript Creative yang berlokasi di Bandung tepatnya sekitar Moh.Toha.
Karena lokasinya yang cukup dekat dari rumahku di Jatinangor, maka aku cukup
menggunakan bus damri via tol saja untuk menjangkau lokasi tujuan. Turun di
jalan raya beberapa saat setelah keluar gerbang tol Moh.Toha kemudian berjalan
menyusuri jalanan yang ditunjukan Google Maps. Nggak susah kok nyari kantor
Indscript Creative ini, karena selain sudah ada di Google Maps, di gerbang
kantornya pun terpampang nama Indscript Creative.
Indscript CreativeJl. PLN Dalam 1, No.1/203 B,Cigereleng, Ciseureuh, Kec.Regol,Kota Bandung, Jawa Barat 40255
Sebelum memasuki area kantornya, sekilas aku membaca tulisan
“Sekolah Perempuan” disamping tulisan “Indscript Creative” tersebut. Rasa
penasaranku bertambah nggak hanya tentang apa itu Indscript Creative aja, tapi
juga tentang Sekolah Perempuan tersebut apakah tetap bergerak di bidang
kepenulisan ataukah di bidang yang lain. Tapi kembali lagi, aku fokus dulu aja
ke Indscript Creative, sesuai niat awalku ketika hendak datang kesini. Aku memasuki
ruangan kantor yang jika kuperhatikan kantor Indscript Creative ini sangat
bernuansa homey, kemudian berkenalan dengan teteh-teteh dari komunitas IIDN
yang sudah bergabung sejak lama. Yups, bisa aku pastikan pulang dari kantor
Indscript Creative ini aku bakalan dapet banyak pengalaman sekaligus ilmu baru.
Indscript Creative merupakan sebuah perusahaan jasa
penulisan yang didirikan oleh Teh Indari Mastuti. Indscript Creative berdiri
pada tanggal 08 September 2007 yang jika dihitung tahun ini menginjak usia ke
13 tahun. Indscript Creative hadir sebagai jembatan para penulis dengan
penerbit untuk menerbitkan naskah menjadi buku. Seketika aku dibuat betah
dengan ruangan kantornya yang bernuansa homey, sederhana namun menginspirasi.
Ada banyak buku terbitan Indscript Creative yang terpajang di dinding maupun
tertata rapi di rak. Di bagian dinding kantor juga terdapat quotes yang
memotivasi. Ternyata, Indscript Creative ini menerapkan tema Small Company High
Income, yakni rumah sekaligus kantor. Oh ya, saat ini Indscript Creative sudah
memiliki mesin percetakan sendiri, jadi nggak harus ngantri lagi seperti ketika
masih dipercetakan lain. Sepanjang perjalanan Indscript Creative yang akan
segera menginjak tahun ke 13 ini, Indscript Creative telah berhasilkan
menerbitkan sekitar 4000 buku. Keren banget ya!
ruang kantor Indscript Creative |
ruang kantor Indscript Creative |
Kisah Inspiratif Teh Indari Mastuti
Teh Indari Mastuti |
Kunjungan ke kantor Indscript Creative ini diawali dengan
cerita Teh Indari Mastuti yakni Owner Indscript Creative. Beliau mulai
bercerita awal mula berdirinya Indscript Creative yang diawali dengan hobi
menulisnya. Teh Indari Mastuti atau akrab disapa Teh Iin mulai terbiasa menulis
diary sejak kelas 4 SD pada tahun 1990 dan pada saat itu bercita-cita menjadi
seorang penulis terkenal. Memasuki usia SMP beliau mulai belajar menulis
menggunakan mesin tik. Kemudian Teh Iin memulai profesi menulisnya sejak
memasuki kelas 1 SMA, beliau mengirimkan naskah-naskah karyanya ke berbagai majalah
hingga akhirnya hampir tiap minggu ada saja tulisan Teh Iin terbit di majalah.
Keren banget kan? Nggak berhenti sampai disitu, memasuki jenjang perkuliahan
Teh Iin aktif menjadi notulen diberbagai rapat kampus dan terjun menjadi
jurnalis.
Sekitar tahun 2000 Teh Iin bekerja di industri
telekomunikasi sebagai Customer Service, mulai saat itulah karir menulis Teh
Iin semakin menanjak hingga pernah memegang beberapa majalah instansi ternama
seperti Biofarma dan Bank Indonesia. Sekitar tahun 2004 menduduki jabatan
sebagai Marketing Communication kemudian tahun berikutnya ketika masih bekerja
di industri telekomunikasi beliau membentuk grup literasi di Batam. Hingga pada
tahun 2006 menjadi Sekretaris Direksi ESQ dan bergabung juga di MQ Publishing. Padatnya
aktivitas Teh Iin dalam dunia tulis menulis tidak membuatnya lupa akan
kodratnya sebagai wanita terlebih lagi ketika beliau memutuskan untuk menikah. Menurutnya,
nggak mungkin beliau masih bepergian jauh keluar kota demi pekerjaannya sementara
di rumah ada keluarga yang menunggunya.
Akhirnya pada tahun 2007 Teh Iin mendirikan Indscript
Creative dan tahun 2010 mendirikan komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) yang
semakin ramai hingga sekarang. Teh Iin juga banyak menulis buku biografi yang
diawali pada tahun 2009, saat itu beliau ditawari oleh Mizan Publishing untuk
menulis biografi Amanda Brownies. Hingga saat ini ada banyak buku biografi yang
telah ditulis beliau salah satunya biografi tentang Ibu Atalia istri dari Bapak
Ridwan Kamil.
Tahun 2013 Teh Iin mendirikan Sekolah Perempuan, sesuai
namanya sekolah ini khusus diperuntukan bagi para perempuan yang ingin belajar
menulis hingga menghasilkan sebuah karya. Terjawab sudah rasa penasaranku
mengenai Sekolah Perempuan ini ketika awal tiba di kantor Indscript Creative
tadi. Selain itu, Teh Iin juga mendirikan komunitas Emak Pintar, dan Ibu-Ibu
Doyan Bisnis.
Tak cukup hanya disitu, tahun 2017 Teh Iin mendirikan
IndBlack yang bergerak di bidang fashion yakni produsen handshock. Namun
seiring berjalannya waktu dengan berbagai pertimbangan, per 01 April 2020
IndBlack Retail dan IndBlack.com akan ditutup. Setiap orang pasti punya alasan
untuk memilih untuk lebih fokus pada apa yang menjadi passion dan prioritasnya.
Ada yang menarik ketika aku berkunjung ke kantor Indscript
Creative ini, Indscript Creative punya program Bukuin Aja yang merupakan sebuah
wadah untuk para penulis pemula yang ingin menerbitkan karya pertamanya. Jadi
nggak ada lagi alasan hilang semangat ketika naskah kita ditolak penerbit lain
ya, hehehe.
contoh buku Bukuin Aja |
Terakhir, ada pesan dari Teh Iin yang menginspirasi banget. Bahwa aktivitas
menulis dapat mewujudkan impian kita satu persatu. Contohnya ketika Teh Iin
mulai menulis diary dan bercita-cita menjadi seorang penulis terkenal. Menekuni
dunia tulis menulis hingga karir menulisnya terus naik dan pada akhirnya
impian-impian Teh Iin dapat terwujud. Hingga jika kita mengalami kondisi seterpuruk
apapun, coba cari peluang dari apa yang kita bisa lakukan. Kemudian sebagai
blogger maupun penulis, adakalanya kita takut untuk mencoba hal-hal baru yang
kita rasa itu bukan “diri kita” banget, padahal kita bisa menjadikan hal
tersebut sebagai peluang baru untuk kita. Kuncinya adalah dengan memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi dan berani mengakui bahwa kita masih belajar mengenai
hal baru tersebut. Satu lagi, kita nggak cukup melakukan kebaikan hanya untuk
diri kita sendiri, tapi alangkah lebih baik jika kebaikan yang kita lakukan
juga membawa kebaikan untuk sesama juga. Seperti kehadiran Indscript Creative
dan beberapa bisnis yang dimiliki Teh Iin yang turut memberdayakan warga
sekitar, maupun komunitas-komunitas yang didirikan Teh Iin yang turut
memberdayakan para perempuan dimanapun mereka berada.
Yups, beneran pulang dari kantor Indscript Creative bikin
aku makin termotivasi untuk terus belajar menjadi lebih baik lagi terlebih
dalam hal menulis. Belajar meyakini impian-impian yang kita miliki akan dapat
terwujud asalkan kita tetap berusaha, pun belajar meyakini kemampuan yang kita
miliki. Banyak hal positif yang bisa aku dapatkan dari kisah Teh Iin yang
menginspirasi dan juga perjalanan Indscript yang nggak terasa sudah mau
menginjak usia 13 tahun. Sukses terus untuk Indscript Creative dan Teh Iin.
aku dan teteh-teteh dari komunitas IIDN |
Minggu, 12 Januari 2020
Wisuda XIV Sekolah Tinggi Teknologi Bandung dan Orasi Ilmiah “Peranan Generasi Muda dalam Penerapan Teknologi dan Inovasi di Era 4.0”
Menikmati dan mensyukuri setiap proses yang kita lalui memang sebuah keharusan, tapi merayakan hasil dari proses yang kita lalui dengan penuh perjuangan juga tak ada salahnya. Katakanlah hal tersebut sebagai bentuk syukur dan apresiasi untuk setiap proses yang berhasil kita lalui. Misalnya saat kita mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Setelah berjuang sedemikian rupa melewati setiap prosesnya hingga tiba hari yang dinantikan setiap mahasiswa diseluruh perguruan tinggi yakni wisuda.
Sabtu,
11 Januari 2020 Sekolah Tinggi Teknologi Bandung menggelar wisuda yang ke XIV. Acara
tersebut berlangsung mulai pukul 08.00 WIB hingga 12.15 WIB di Harris Hotel
& Coventions Festival Citylink Jl. Peta No.241 Bojongloa Kaler Kota
Bandung. Wisuda ini dipimpin oleh Ketua STT Bandung yakni Muchammad Naseer,
S.Kom., M.T. Adapun sambutan dari Ketua Yayasan LPPIB yakni Bapak Dr. Dadang
Hermawan, dan Orasi Ilmiah oleh Bapak Dr. Ing. Ilham Akbar Habibie, M.B.A yang
tak lain ialah putra dari Alm. Bapak Prof. Dr. Ing. H. B.J. Habibie.
Pada
wisuda Sekolah Tinggi Teknologi Bandung yang ke-XIV ini jumlah wisudawan
berjumlah sekitar 209 orang yang terdiri dari 113 orang wisudawan dari Prodi
Teknik Industri, 70 orang wisudawan dari Prodi Teknik Informatika, dan 26 orang
wisudawan dari Prodi Desain Komunikasi Visual. Selain itu diumumkan pula
wisudawan-wisudawan berprestasi dengan rincian sebagai berikut.
Skripsi
Terbaik Prodi Teknik Industri :
1. Mahasiswa
: Virgiawan Candra Bhakti, S.T
Judul
: Perancangan dan Pengembangan Hospital Transfer Bed dengan Pendekatan Karakuri
2. Mahasiswa
: Indra Rukmana, S.T
Judul
: Optimasi Produksi Dyeing Finishing dengan Metode Integer Linear Programming
3. Mahasiswa
: Zaenal Uyun, S.T
Judul
: Perbaikan Produk Meja Belajar Lipat Multifungsi Ergonomis untuk Meningkatkan
Motivasi dan Semangat Belajar Menggunakan Metode Kansei Engineering
Wisudawan
Terbaik Prodi Teknik Industri :
Mahasiswa
: Dheyu Laksmi Wulandari, S.T
Skripsi
Terbaik Prodi Teknik Informatika :
1. Mahasiswa
: Deri Hermawan, S.Kom
Judul
: Aplikasi 3D Virtual Reality sebagai Media Bantu Terapi Acrophobia Berbasis
Android
2. Mahasiswa
: Regina Sukma Citra, S.Kom
Judul
: Klasifikasi Ujaran Kebencian dengan Metode Naive Bayes Classification di
Sosial Media Facebook Berbasis Web
3. Mahasiswa
: Yasti Aisyah Primianjani, S.Kom
Judul
: Rancang Bangun Sistem Pemutus Aliran Listrik KWh Meter Pascabayar Berbasis
Web Menggunakan Mikrokontroler
Wisudawan
Terbaik Prodi Teknik Informatika :
Mahasiswa
: Muhammad Rizal Mutaqin, S.Kom
Skripsi
Terbaik Prodi Desain Komunikasi Visual :
1. Mahasiswa : Andri
Setiawan, S.Ds
Judul : Perancangan Aplikasi Rencana Anggaran Biaya Membangun Rumah
Judul : Perancangan Aplikasi Rencana Anggaran Biaya Membangun Rumah
2. Mahasiswa : Bagus
Arya Suseno, S.Ds
Judul : Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Publik dan Peta Wilayah RT 07 RW 08 Baleendah Kab. Bandung
Judul : Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Publik dan Peta Wilayah RT 07 RW 08 Baleendah Kab. Bandung
3. Mahasiswa : Luthfi
Alfaritzi, S.Ds
Judul : Perancangan Boardgame Pengenalan Permainan Tradisional Jawa Barat Untuk Anak (usia 8-12 tahun) di Kota Bandung
Judul : Perancangan Boardgame Pengenalan Permainan Tradisional Jawa Barat Untuk Anak (usia 8-12 tahun) di Kota Bandung
Wisudawan
Terbaik Prodi Desain Komunikasi Visual :
Tiffani
Zeta D, S.ds
Para
mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Bandung ini memiliki sejumlah prestasi yang
patut diacungi jempol. Prestasi-prestasi mereka diantaranya menciptakan
aplikasi RWKU dalam rangka membangun desa go digital, sosialisasi dan workshop
pemanfaatan teknologi di beberapa wilayah bersama PT INTI
Bandung, pelatihan penggunaan mesin pengering kunyit, Juara 2 Ajang Baperthon
2019, Juara 3 Kompetisi Futsal antar perguruan tinggi, Juara 1 Ajang Taekwondo
dan Korpaskhas Cup 2019, Juara 3 Lomba Ketahanan Cyber Dirhubad Cup tingkat
nasiaonal, Juara 2 Indoneris Nasional, Juara 3 Seminal Nasional Sensitif dan
SNPMAS 2019, serta menjadi salah satu dari 10 perguruan tinggi favorit yang
diundang pada acara Angklung Days.
Tak
terbatas hanya pada wisudawan berprestasi saja, para dosennya pun sudah
memenuhi kriteria pemerintah. Dari 170 Dosen, 96% sudah memenuhi kriteria
pemerintah yakni memiliki latar pendidikan Strata-2 dengan 10 Dosen Tetap
sedang menempuh Prodi Doktor, ada pula yang mendapat beasiswa LPDP,
Kemenristekdikti, dan lain-lain. Tak kalah dengan para mahasiswanya, para dosen
Sekolah Tinggi Teknologi Bandung ini pun memiliki segudang prestasi misalnya 10
Dosen telah menerima Hibah PDP sebesar Rp 170jt, 3 Dosen telah menerima Hibah
DPTM sebesar Rp 160jt, dan prestasi lainnya.
Pada
Wisuda ke-XIV ini pihak Sekolah Tinggi Teknologi Bandung telah menandatangani
MoU untuk kerjasama yang akan dilakukan dengan beberapa perusahaan besar di
Indonesia, diantaranya dengan PT. Dirgantara Indonesia, Jasa Marga, dan Biofarma.
“Peranan Generasi Muda dalam Penerapan Teknologi dan Inovasi di Era 4.0”
Oleh
: Bapak Dr.–Ing. Ilham Akbar Habibie, MBA Ketua Tim Pelaksana Dewan TIK
Nasional (WANTIKNAS)
Bapak Dr.–Ing.
Ilham Akbar Habibie, MBA menyampaikan bahwa ekonomi di masa mendatang
harus mengandalkan inovasi. Ada empat hal yang perlu diperhatikan oleh
negara manapun di dunia untuk mencapai potensi maksimal untuk masa depan :
1. Berinvestasi
ke Human Capital
2. Berinvestasi
ke Ilmu Pengetahun & Teknologi
(IPTEK)
3. Membina
dan mendukung Inovasi &
Kewirausahaan
4. Meminimalkan
Kemiskinan
Berinvestasi pada human capital dan IPTEK merupakan
prasyarat untuk membina dan mendukung inovasi dan kewirausahaan, dengan begitu
ketiga hal tersebut akan memberi kontribusi signifikan dan berkesinambungan
untuk meminimalkan kemiskinan.
Mata
rantai yang menyambungkan kewirausahaan dan teknologi yakni ilmu pengetahuan, teknologi,
inovasi, dan kewirausahaan. Dengan kata lain, inovasi menghubungkan teknologi
dan kewirausahaan. Ekonomi di masa mendatang akan dipengaruhi dan
dibentuk oleh teknologi, inovasi dan kewirausahaan yang diperlukan untuk
menjawab pertanyaan dan kebutuhan yang timbul dari kelima megatrends ini.
UKM
Baru berperan pada Ekonomi Inovasi di Masa Depan :
1. Penyedia Lapangan Pekerjaan
2. Aktor dalam proses Teknologi – Inovasi – Kewirausahaan
3. Kontributor Substansial terhadap Peningkatan Ekspor,
Daya Saing dan Produktivitas
4. Agregator Pemerataan Kesejahteraan
5. Stabilisator dan Pendorong Pertumbuhan
Ekonomi
di masa mendatang harus mengandalkan inovasi untuk mempunyai daya saing tinggi.
Untuk mencapai hal ini, masyarakat terutama berusia muda perlu aktif di UKM
rintisan (Start-Up) yang diberdayakan dengan Teknologi (Informasi & Komunikasi).
Proses Inkubasi perusahaan rintisan itu, menghadapi berbagai tantangan,
diantara nya perlu SDM unggul (terutama di bidang teknologi), kurang ada nya
mentor dan pendanaan (di fase awal). Membentuk SDM adalah kunci, sistem dan
proses pendidikan diubah untuk mencapai tujuan. Mengerti dan menguasai rincian
dan proses Teknologi – Inovasi – Kewirausahaan adalah kunci untuk pengembangan
negara dan bangsa di masa mendatang.
Minggu, 09 Desember 2018
WISUDA XIII STT BANDUNG : Gerbang Para Wisudawan Menuju Masa Depan
Bagi seorang mahasiswa yang telah menempuh masa studi dan
menjalani serangkaian ujian hingga tugas akhir, wisuda akan selalu menjadi
momen yang dinanti. Wisuda akan selalu menjadi momen puncak penuh suka cita. Itulah
yang ku saksikan pada Wisuda XIII STT Bandung kemarin, Sabtu 08 Desember 2018
di Harris Hotel & Conventions Festival Citylink Bandung. Raut bangga dan bahagia
para orang tua wisudawan atas keberhasilan putra-putri mereka dalam menyelesaikan
studinya, pun dengan tawa canda bahagia para wisudawan itu sendiri, masih lekat
dalam ingatan bahwa untuk menyelesaikan studi hingga akhir bukanlah perkara
yang mudah untuk dilalui. Akupun turut berbahagia atas Wisuda XIII STT Bandung
kemarin, terlebih setelah mengetahui bahwa ternyata ada banyak mahasiswa STT
Bandung yang menorehkan prestasi baik di dalam maupun di luar kampus.
Acara dimulai dengan dibukanya Sidang Senat Terbuka Wisuda XIII
STT Bandung oleh Ketua STT Bandung, Bapak Muchammad Naseer, S.Kom, M.T, kemudian
menyanyikan Lagu Indonesia Raya yang diikuti oleh seluruh wisudawan dan para
hadirin. Acara dilanjutkan dengan laporan Ketua STT Bandung, Bapak Muchammad
Naseer, S.Kom, M.T, beliau menyampaikan bahwa pada wisuda kali ini ada sekitar
183 wisudawan yang terdiri dari 106 wisudawan sarjana Teknik Industri dan 77
wisudawan sarjana Teknik Informatika. Sampai saat ini, STT Bandung telah berhasil
meluluskan 1355 wisudawan, tak lupa beliau juga menyampaikan ada banyak
prestasi yang diraih oleh para mahasiswa yang saat itu juga menjadi wisudawan. Sementara
dari jajaran para staf pengajarnya, saat ini STT Bandung telah memiliki 120
orang staf pengajar, 96% sudah menempuh pendidikan Strata-2 dan 70% akan
menempuh pendidikan Doktor. Bapak Muchammad Naseer, S.Kom, M.T juga
menyampaikan bahwa pada tahun 2022 nanti STT Bandung akan Go University agar
STT Bandung terus berkembang.
laporan dan sambutan dari Ketua STT Bandung, Bapak Muchammad Naseer, S.Kom, M.T |
sambutan dari Ketua LPPI, Bapak Dadang Hermawan |
pembacaan SK Ketua STT Bandung |
Waktu terus bergulir dan serangkaian acara pun telah
terlaksana satu persatu, hingga sampai pada acara puncak yakni pelantikan
wisudawan. Satu persatu para wisudawan naik ke atas panggung bersamaan dengan
ditampilkannya foto dan nama wisudawan pada layar infokus. Tak hanya sampai
disitu, setelah prosesi pelantikan wisudawan selesai, acara dilanjutkan dengan
pengumuman siapa saja yang berhak mendapat penghargaan sebagai wisudawan
terbaik, hal tersebut merupakan wujud apresiasi pihak STT Bandung terhadap para
mahasiswanya. Srikanti Astuti, S.T merupakan wisudawan terbaik dari Teknik
Industri, dan Iin Indriwati, S.Kom merupakan wisudawan terbaik dari Teknik
Informatika. Ada pula penghargaan skripsi terbaik yang diberikan kepada empat
wisudawan, yang ini menurutku lain dari yang lain, sejauh ini sepertinya masih
jarang ada pihak kampus yang memberikan penghargaan skripsi terbaik terhadap
mahasiswanya, tapi STT Bandung sudah melakukannya. Keren!!!
pelantikan wisudawan |
pelantikan wisudawan |
pemberian penghargaan pada wisudawan berprestasi |
Pada rangkaian acara wisuda kali ini, STT Bandung telah
menjalin kerjasama dengan berbagai pihak agar dapat terus berkembang. Hal ini
dibuktikan dengan adanya penandatangan MoU dengan berbagai pihak seperti
Universitas Islam Majapahit, PT Pos Indonesia, Bank Sampah Bersinar,
Universitas Nasional PASIM, PT SLU, CMYK, Hungghi Taiwan. Selanjutnya acara
dilanjutkan dengan orasi ilmiah dari Dr. Cyrille Schwob, APAC, Head of Research
and Technology Development at Airbus, yang berkantor di Singapura.
penandatanganan MoU |
orasi ilmiah dari Dr. Cyrille Schwob, APAC, Head of Research and Technology Development at Airbus |
Rasanya acara wisuda tak lengkap jika tak ada perwakilan
mahasiswa yang menyampaikan kesannya selama menempuh pendidikan di kampus
tersebut. Maka pada wisuda kali ini, wisudawan bernama Tina Sri Handayani,
S.Kom seorang disabilitas yang berhasil meraih banyak prestasi. Tina merupakan
wisudawan sarjana Teknik Informatika yang telah berhasil meraih Medali Emas
Lari 200 meter, Medali Perak Lompat Jauh, Medali Perunggu Lari 100 meter di
Paralimpik Daerah. Hal ini membuktikan bahwa STT Bandung merupakan kampus yang
ramah disabilitas dan turut mengembangkan potensi yang dimiliki para
mahasiswanya. Setelah itu, penyampaian janji wisudawan oleh Ketua BEM yang
diikuti oleh seluruh wisudawan.
perwakilan penyampaian kesan wisudawan |
penyampaian janji wisudawan |
Sebelum acara ditutup, para wisudawan diminta berdiri dan
membalikkan badan menghadap kepada orang tua dan wali seraya diingatkan akan
perjuangan orang tua selama ini. Bahwa mereka bisa berdiri sebagai seorang
wisudawan kala itu adalah berkat perjuangan dan kerja keras para orang tua. Momen
ini menjadi momen yang menyentuh buatku dan para hadirin yang hadir, karena
sejujurnya akupun merasa ikut diingatkan akan perjuangan orang tuaku selama
ini. Setelah itu, Sidang Senat Terbuka Wisuda XIII STT Bandung resmi ditutup.
Selamat untuk para wisudawan STT Bandung, semoga kalian bisa
turut berkontribusi untuk masyarakat dan lingkungan dengan ilmu yang kalian
miliki. Jangan berhenti sampai disini dan jangan cepat berpuas diri, raihlah
impian kalian dengan terus berusaha dan tetap berdo’a. Momen wisuda ini
merupakan bagian dari gerbang awal kalian menuju masa depan. Teruslah belajar
baik secara formal maupun informal. Sukses terus untuk STT Bandung yang telah
menghasilkan wisudawan berprestasi.
foto bareng teman-teman blogger |
Minggu, 02 September 2018
Menghadapi Revolusi Industri 4.0, STT Bandung Hadirkan Selisik 2018
Setelah Bulan Agustus lalu menggelar sebuah acara Diskusi
Publik bertema “Penyiapan Sumber Daya Manusia Dalam Menghadapi Revolusi
Industri 4.0”, Sabtu 1 September 2018 kemarin STT Bandung kembali menggelar
sebuah acara. Namun berbeda dari sebelumnya, kali ini STT Bandung menggelar
sebuah Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika atau disebut Selisik
2018. Seminar Nasional yang bertema “Menyiapkan Sumber Daya Manusia Untuk
Menghadapi Industri 4.0” ini diadakan di Harris Hotel and Conventions Festival
Citylink Bandung. Acara diselenggarakan kurang lebih mulai pukul 08.00 hingga 15.00
WIB. Dengan menghadirkan dua Keynote Speaker yang sudah sangat berpengalaman
dibidangnya yakni Bapak Ir. Priyantono Rudito, M.Bus., Ph.D selaku Direktur Eksekutif
Co-Branding Wonderful Indonesia Kementerian Pariwisata, dan Bapak Prof. Dr. M. Suyanto,
M.M selaku Rektor Universitas Amikom Yogyakarta.
Selisik 2018 merupakan media bagi para praktisi dan
akademisi untuk saling berbagi ide dan pengalaman baru mengenai disiplin ilmu
dibidang informatika dan telekomunikasi. Selisik merupakan agenda tahunan yang
kali ini diselenggarakan oleh STT Bandung. Selisik 2018 ini telah dipersiapkan
sekitar lima bulan termasuk pendaftaran ratusan paper yang akhirnya terpilih
dua belas paper yang akan dipresentasikan dan diterbitkan.
Sebelum pukul 08.00 WIB para peserta yang berasal dari
berbagai kota sudah mengantri di meja registrasi. Acara dibuka dengan
menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya oleh seluruh peserta yang hadir,
kemudian persembahan kesenian Tari Rampak Kendang dan Angklung dari Unit
Kegiatan Mahasiswa. Adapun Laporan Ketua Panitia Selisik 2018 oleh Ibu Harya
Gusdevi, S.Kom., M.Kom. dan dilanjutkan sambutan Ketua STT Bandung yakni Bapak
Muchammad Naseer, S.Kom., MT., Sambutan Ketua APTIKOM JABAR oleh Bapak Prof. Dr.
Ir. H. Eddy Jusuf Sp., M.Si., M.Kom., Sambutan Kepala LLDIKTI Wilayah IV Bapak
Prof. Uman Suherman AS, M.Pd., dan pembukaan Selisik 2018 oleh Kepala LLDIKTI
Wilayah IV Bapak Prof. Uman Suherman AS, M.Pd.
Tari Rampak Kendang |
UKM STT Bandung memainkan Angklung |
Acara dilanjutkan dengan penandatanganan MoU IndoCEISS dan
NERIS dengan Perguruan Tinggi yang tergabung di IndoCEISS dan NERIS seperti
STIKOM Bali, STMIK AMIKOM Purwokerto, AMIKOM Cipta Darma Surakarta, STMIK Atma
Luhur Pangkal Pinang, STIKOM Banyuwangi, STMIK Bumigora Mataram-NTB, STMIK
PalComTech, Politeknik PalComTech, dan MIKROSKIL sebagai wujud kerjasama. Kemudian
pemberian cinderamata untuk Ketua APTIKOM JABAR, Kepala LLDIKTI Wilayah IV, para
Keynote Speaker, dan anggota NERIS. Tak berhenti sampai disitu, ada juga
pengumuman pemenang kompetisi Selisik 2018 diantaranya lomba aplikasi, lomba animasi, dan lomba games. Sebelum memasuki sesi coffee break,
Bapak Prof. Dr. Ing. Iping Supriana Suwardi memberikan siraman rohani kemudian
do’a oleh Bapak Drs. Muslim Arief, M.Pd.I.
penandatanganan MoU |
Memasuki acara inti, Bapak Ir. Priyantono Rudito, M.Bus.
sebagai Keynote Speaker pertama mengisi materi dengan tema “Menyiapkan Sumber
Daya Manusia Untuk Menghadapi industri 4.0 Dengan Mengembangkan Digital Mastery”
dengan mengusung 3C (Context, Concept, Content) sebagai landasannya. Saat ini
kita benar-benar hidup di era digital, yang mana lebih cepat terjadinya dari
yang diperkirakan. Kompetensi dibutuhkan oleh para pelaku bisnis kedepannya. Kompetensi
yang dibutuhkan adalah kemampuan untuk memahami context bisnis yang terjadi di
ekosistem industri dimana saat ini tengah terjadi pertempuran model bisnis
dengan menggunakan cara berpikir linear versus eksponensial. Beliau memaparkan
untuk menghadapi Industri 4.0, aspek utama yang harus segera disiapkan adalah
sumber daya manusia. Secara khusus, penyiapan sumber daya manusia dilakukan
dengan mengembangkan Digital Mastery (Digital Leadership dan Digital
Capability). Pendekatan membangun Digital Mastery menggunakan pendekatan
trilogi diantaranya experiental learning, coaching, dan unlocking from within. Implementasi
trilogi tersebut memerlukan kolaborasi antar generasi, dan untuk mengakselerasi
dan mencapai hasil yang maksimal, perlu dibentuk Spirit Quadrant ke-9. Terakhir,
beliau menutup materi dengan sebuah pesan;
“Hidup terlalu berharga untuk dilalui tanpa karya besar bagi sesama”
Bapak Ir. Priyantono Rudito, M.Bus |
Keynote Speaker kedua yakni Bapak Prof. Dr. M. Suyanto, M.M mengisi materi dengan tema “Human Capital Development In Industrial 4.0”. Pada era ini, perguruan tinggi harus dapat menghasilkan inovasi yang bisa meningkatkan daya saing dan kesejahteraan masyarakat dan bangsa. Beliau lebih banyak memaparkan karya dan prestasi yang mendapatkan penghargaan di tingkat internasional. Bapak Prof. Dr. M. Suyanto, M.M tak lupa menampilkan trailer film animasi hasil karyanya yakni Battle of Surabaya. Pemaparan-pemaparan beliau sangat menginspirasi para audiens yang hadir. Bapak Prof. Dr. M. Suyanto, M.M menekankan dalam menghadapi revolusi industri 4.0 ini sumber daya manusia terbagi menjadi empat bagian yang tak bisa dipisahkan, yakni profesional, entrepreneur, scientist, dan artist. Juga tentang pentingnya inovasi dan jejaring untuk meningkatkan produktivitas.
Acara dilanjutkan dengan ishoma dan diakhiri dengan paralel
session dari para pemakalah terpilih. Sukses terus STT Bandung, semoga
kedepannya akan terus menghadirkan acara-acara yang sangat bermanfaat seperti
acara ini.
#MakingIndonesia4.0
Blogger JA berfoto bersama Bapak Muchammad Naseer, S.Kom., M.T dan Bapak Prof. Dr. M. Suyanto, M.M |
#Selisik2018
#STTBandung
Selasa, 21 Agustus 2018
Penyiapan Sumber Daya Manusia di Indonesia dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri dimulai saat akhir abad ke-18 yang pada
saat itu Revolusi Industri ke-1 ditandai dengan pengenalan fasilitas produksi
mekanis menggunakan tenaga air dan uap, kemudian awal abad ke-20 berkembang
Revolusi Industri ke-2 mengenai pengenalan produksi masal berdasarkan pembagian
kerja, beranjak awal tahun 1970 Revolusi Industri ke-3 ditandai dengan penggunaan
elektronik dan TI untuk otomatisasi produksi, hingga saat ini Revolusi Industri
ke-4 yang ditandai dengan sistem Cyber Physical. Lalu, bagaimana dengan sumber
daya manusia di Indonesia sendiri menghadapi Revolusi Industri 4.0 ini?
Senin, 20 Agustus 2018 kemarin telah berlangsung sebuah
Diskusi Publik bertema “Penyiapan Sumber Daya Manusia Dalam Menghadapi Revolusi
Industri 4.0” yang bertempat di The Parlor, Bandung. Diskusi Publik ini
diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Teknologi Bandung (STT Bandung) yang
bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI).
Acara yang dimoderatori oleh Bapak Dharmasena Widjanegara ini
menghadirkan para narasumber luar biasa seperti Bapak Drs. Mujiyono, M.M yang
merupakan Kepala Pusdiklat Industri Kementerian Perindustrian; Ibu Ratna
Utarianingrum yang merupakan perwakilan Dirjen IKM; Bapak Prof. Dr. Ir. Suhono Harso
Supangkat M.Eng yang merupakan Guru Besar Institut Teknologi Bandung; Ibu N.
Nurlaela Arief, MBA. MIPR yang merupakan Kepala Corporate Communications Bio
Farma; serta Bapak Ronny P. Sasmita yang merupakan Direktur Eksekutif dan
Pengamat Ekonomi EconAct. Acara diawali dengan pembukaan oleh Ketua Sekolah
Tinggi Teknologi Bandung yaitu Bapak Muchammad Naseer, S.T., M.Kom.
Di era serba digital ini sumber daya manusia menjadi faktor
utama untuk mendukung Revolusi Industri 4.0. Sumber daya manusia dituntut
memiliki kompetensi dalam pemanfaatan teknologi digital, empat kompetensi yang
harus dimiliki yaitu Coding
/ Programming, Data Analysis & Statistic, Artificial Intelligence, dan Flexibility. Kebutuhan dunia
industri yang semakin komplek membutuhkan keterampilan sumber daya manusia yang
spesifik dan terukur dimana setiap vokasi industri akan menjawab masalah
pengangguran.
Berdasarkan pemaparan Bapak Drs. Mujiyono, M.M, jumlah
mahasiswa yang mengikuti pendidikan vokasi di Indonesia memiliki angka yang
sangat jauh lebih rendah dibandingkan negara lainnya, yakni hanya 5,2% saja. Sementara
Cina 59%, India 36%, Swiss 67%, Jerman 48%, Austria 76%, Belgia 55%, dan
Belanda 68%. Pendidikan vokasi misalnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) perlu
adanya perombakan besar mengingat guru SMK masih mayoritas guru normatif,
seharusnya guru SMK memiliki skill yang dapat meng-upgrade skill
siswa-siswanya. Pengembangan pendidikan
vokasi ke depan diarahkan dari pedidikan vokasi
konvensionalmenuju pendidikan vokasi
link and match dengan industri, kemudian menuju pendidikan vokasi sistem ganda
atau dual
system, dengan
pilot project dimulai tahun 2018.
Sementara menurut Ibu Ratna Utarianingrum, di bidang
Industri Kreatif, Revolusi Industri 4.0 membawa berkah tersendiri yakni membawa
peluang baru, Kemenperin RI menyiapkan langkah-langkah yang cukup baik terutama
bagi kaum muda untuk turut serta dalam IKM dan E-Smart IKM. E-Smart IKM
merupakan sistem database IKM yang tersaji dalam profil industri, baik sentra
dan produk yang diintegrasikan dengan marketplace yang telah ada. E-Smart IKM
memiliki konsep SIINAS.
Empat sektor industri kreatif yang menjadi pembinaan
Kementerian Perindustrian meliputi industri fashion, industri kerajinan,
industri animasi dan video, serta permainan interaktif. Menuju penerapan
industri 4.0 pada sektor IKM melakukan upaya peningkatan keterampilan SDM
industri, peningkatan produktivitas dan daya saing dengan teknologi digital,
inovasi teknologi melalui pengembangan start up, serta mendorong industri
menggunakan teknologi digital untuk efisiensi biaya produksi.
Lima sektor fokus Revolusi Industri 4.0 diantaranya industri
makanan dan minuman, industri tekstil dan busana, industri otomotif, industri
kimia, serta industri elektronik. Revolusi Industri 4.0 ini tidak mutlak menghapus
sumber daya manusia, industri masih membutuhkan sumber daya manusia pada lini
tertentu dalam sistem manajemen. Revolusi Industri 4.0 sudah di depan mata,
maka tidak bisa kita hindari tapi perlu kita sikapi dan perlu kita adaptasikan untuk
menghadapi era revolusi ini.
Sabtu, 21 Juli 2018
Museum Biofarma, Hadirkan Sejarah Perjalanan Biofarma
Setelah sekian lama berangkat-kerja-pulang-berangkat-kerja-pulang rasanya pengen refreshing, datang ke acara apa gitu ya yang berfaedah. Kemudian dapet kabar ada acara Open House Museum Biofarma yang bertajuk “Membangun Imunitas Berkelanjutan” dan aku semangat banget pengen ikutan acaranya. Ditambah setelah tau bakalan ada edukasi tentang vaksin flu juga, bikin tambah penasaran.
Akhirnya Rabu, 18 Juli 2018 aku berangkat menuju PT.
Biofarma (Persero) yang berlokasi di Jalan Pasteur No.28 Bandung. Berdasarkan
agenda acaranya dimulai pukul 08.00 WIB dan alhamdulillah sebelum jam 08.00 aku
sudah tiba di lokasi. Sesampainya digerbang PT. Biofarma aku bingung acaranya
diselenggarakan digedung yang mana, soalnya Biofarma luas banget dan gedungnya
juga banyak banget. Untungnya banyak bapak satpam yang sangat ramah yang
menunjukkan lokasi gedung tempat diselenggarakannya acara. Tiba diruangan acara
yang ternyata ada di lantai 3 sudah ada dua teman dan juga beberapa peserta
lainnya, waaah rajin-rajin sekali ya teteh-tetehku ini. Sambil menunggu acara
dimulai, peserta disuguhi video sejarah Biofarma dan edukasi vaksin yang
dikemas dengan sangat menarik.
Acara dibuka oleh Ibu MC yang sangat ramah. Kemudian sambutan Direktur SDM & Umum yakni Bapak Disril Revolin Putra. Tak lupa penayangan video Safety Prosedure dan Company Profile PT. Biofarma. Sampailah pada sesi Talkshow mengenai Sejarah Imunisasi di Indonesia dan Menjejak Sejarah Museum Medis seperti Museum Stovia, Museum Adhyatma, Museum Kedokteran FK Unair, dan Museum IMERI FKUI. Pada open house kali ini aku baru tau kalo Biofarma memiliki 15 jenis vaksin dengan proses pendistribusian yang sangat memenuhi standar demi terjaganya kualitas produk. Tak lengkap rasanya bila talkshow tak disertai dengan sesi tanya jawab dan diskusi, maka pada acara kali inipun peserta dipersilahkan untuk bertanya atau berdiskusi mengenai materi talkshow maupun Museum Biofarma itu sendiri. Setelah sesi tanya jawab dan diskusi selesai, peserta dipersilahkan untuk menikmati coffee break terlebih dahulu. Acara selesai sampai disitu? Enggak dong. Masih ada edukasi tentang Vaksin Flubio dan seputar penyakit Influenza. Setelah itu barulah peserta diarahkan menuju Museum Biofarma dengan membagi kedalam tiga kelompok. Aku masuk pada kelompok pertama jadinya bisa menjelajahi museum lebih dulu dari yang lain plus lebih lama, hehe.
Museum Biofarma sendiri masih berada di kawasan PT.
Biofarma, letaknya berdekatan dengan Mesjid An-Nur Biofarma. Museum Biofarma
didirikan untuk memberikan informasi kepada masyarakat umum mengenai sejarah
Biofarma dari pertama berdiri hingga saat ini, misalnya bagaimana sejarah
terbentuknya Biofarma, siapa saja tokoh-tokoh yang terlibat, bahkan perkembangan
dari segi keilmuannya.
Di Museum Biofarma ditampilkan pula pakaian dan perlengkapan laboratorium yang memenuhi standar, berbagai jenis vaksin yang diproduksi oleh Biofarma, alat-alat yang digunakan di laboratorium, dan yang menarik ada beberapa spesies ular yang berbeda yang sudah diawetkan. Ada juga transformasi logo Biofarma dari masa ke masa, beberapa penghargaan yang diraih oleh Biofarma dan karya-karya CSR oleh Biofarma. Semuanya ditampilkan dalam konsep modern sehingga para pengunjung lebih nyaman saat berada di dalam museum. Plus menurutku konsep Museum Biofarma ini instagramable banget.
Di Museum Biofarma ditampilkan pula pakaian dan perlengkapan laboratorium yang memenuhi standar, berbagai jenis vaksin yang diproduksi oleh Biofarma, alat-alat yang digunakan di laboratorium, dan yang menarik ada beberapa spesies ular yang berbeda yang sudah diawetkan. Ada juga transformasi logo Biofarma dari masa ke masa, beberapa penghargaan yang diraih oleh Biofarma dan karya-karya CSR oleh Biofarma. Semuanya ditampilkan dalam konsep modern sehingga para pengunjung lebih nyaman saat berada di dalam museum. Plus menurutku konsep Museum Biofarma ini instagramable banget.
Selain menerapkan konsep yang modern, Museum Biofarma juga
menerapkan konsep Interactive Museum misalnya saja ada foto-foto berbentuk pop
up card mengenai perkembangan saat sebelum dan sesudah ditemukan vaksin. Jadi,
para pengunjung harus membuka kartu tersebut satu persatu. Nggak hanya itu, ada
juga 3D proses pembuatan vaksin, video mapping, dan “jendela masa lalu
Biofarma”. Secara keseluruhan konsep yang diterapkan di Museum Biofarma ini
menarik banget.
Gimana? Penasaran banget kan sama Museum Biofarma ini? Tapi
untuk saat ini Museum Biofarma belum terbuka untuk masyarakat umum secara
pribadi, kalo dari instansi misalnya untuk kegiatan kunjungan mahasiswa sudah
bisa. Tapi tenang aja, kedepannya Museum Biofarma akan dapat terbuka untuk umum
secara pribadi kok. Dengan harapan Museum Biofarma dapat dinikmati oleh
pengunjung dari berbagai usia, jadi kita tunggu aja ya. Waktu kunjungan museum
setiap hari Rabu dan Kamis pukul 09.00 – 11.30 WIB. Gimana caranya kalo mau ke
Museum Biofarma? Mudah kok, cukup reservasi di
http://www.biofarma.co.id/tour-de-museum/
Sekilas Tentang Vaksin Flubio Biofarma
Selain open house museum, pada acara kali ini ada pula
edukasi mengenai vaksin flubio dan penyakit influenza yang sayang banget kalo
nggak aku ceritain juga.
Selama ini kalo kena influenza biasanya dianggap sepele,
masih banyak yang beranggapan dalam waktu 2-3 hari sampai seminggu kemudian
juga sembuh tanpa penanganan apapun. Padahal walau hanya influenza, tapi
sebenernya bisa menghambat berbagai aktifitas kita sehari-hari. Influenza merupakan
penyakit pada sistem pernafasan yang disebabkan oleh virus influenza. Influenza
perlu diwaspadai juga karena influenza merupakan penyakit yang mudah menular
(misalnya melalui droplet yang dikeluarkan penderita seperti bersin, melalui
udara, kontak fisik dengan penderita seperti jabat tangan), dapat menurunkan
produktivitas kerja dan belajar, biaya pengobatan yang tinggi, virus influenza
sangat mudah dan cepat bermutasi, dan dapat menyebabkan komplikasi dan kematian.
Haduh serem juga ya..
Siapa saja yang rentan terhadap influenza? yaitu diantaranya
ibu hamil, anak-anak, orang tua diatas usia 65 tahun, orang dengan penyakit
kronis (misalnya asma, diabetes, penyakit jantung, penyakit paru-paru
obstruktif kronis, sistem imun lemah), pekerja kesehatan, dan wisatawan
internasional termasuk haji dan umroh. Nah maka dari itu, diperlukan vaksinasi
untuk mencegah penyakit influenza. Mengapa diperlukan vaksinasi di indonesia? Ada
beberapa alasan, diantaranya :
- Cuaca dan iklim yang memungkinkan tingginya resiko terkena influenza sepanjang tahun
- Tingginya angka kependudukan di indonesia meningkatkan resiko penyebaran infuenza melalui interaksi sehari-hari
- Mayoritas penduduk indonesia adalah muslim yang sering pergi umroh dan haji
- Biaya vaksinasi lebih murah dibandingkan biaya pengobatan selama satu tahun
- Vaksinasi influenza dapat menurunkan insiden dan beban penyakit influenza
Sebenarnya vaksin flu sangat dianjurkan bagi orang-orang
yang memiliki aktifitas yang padat, misalnya wartawan atau profesi lain yang
memang kesibukannya juga nggak kalah padat. Tapi untuk kita yang punya
aktifitas nggak sepadat mereka juga nggak apa-apa kok kalo mau divaksin. Kan lebih
baik mencegah daripada mengobati. Biofarma memiliki produk vaksin flu bernama
vaksin Flubio. Vaksin Flubio dianjurkan dilakukan setahun sekali dan dapat
diberikan pada usia mulai 6 bulan. Vaksin flu ini juga dapat digunakan untuk
orang yang akan berangkat haji atau umroh selain vaksin meningitis. Harga
Vaksin Flubio di Biofarma ini sekitar Rp 200.000 aja, cukup murah jika harus
dibandingkan dengan saat kita terkena flu kemudian hanya berobat ke dokter yang
biayanya sekarang justru lebih mahal. Belum lagi kalo harus bed rest, ada
banyak kerugian yang kita alami, misalnya untuk para pelajar bisa ketinggalan
pelajaran, sedangkan untuk para pekerja bahkan bisa sampai potong gaji
sementara pekerjaan semakin menumpuk setelah sembuh nanti.
Setelah berkunjung ke museum, kemudian tau lebih
banyak mengenai vaksin flubio dan bahaya penyakit influenza, rasanya nggak
lengkap dong kalo udah jauh-jauh datang ke Biofarma tapi nggak ikutan divaksin
juga. Alhasil aku dan teman-teman beramai-ramai divaksin flubio. Ini pertama
kalinya aku divaksin flubio. Gimana rasanya divaksin? Sakit? Jangan takut, nggak
sakit kok!! Masih lebih sakit dikhianati daripada divaksin. #eh
Langganan:
Postingan (Atom)
Pelatihan Literasi Digital untuk Disabilitas Tuli dan Filantropi Pesantren Digital di Rumah Quran Isyaroh
Selama ini, pernahkah terpikirkan oleh kita bagaimana para disabilitas tuli dapat mengaji Al-Quran? Jika bahasa isyarat untuk huruf alfabet ...
-
Sebenernya mungkin langkah awal dari bermake up adalah dengan membersihkan wajah dengan cara double cleansing ya, tapi aku udah review dou...
-
Setelah sekian lama mempertimbangkan bikin rekening tabungan baru lagi atau cukup menggunakan rekening tabungan yang udah ada aja, akh...
-
OMG, baru kali ini beli blush on, bener-bener baru kali ini! Bahkan dulu waktu wisuda S1 aku dandan nggak pake blush on. Kenapa? Nggak ber...
-
Akhir-akhir ini aku mulai semakin memperhatikan produk apa saja yang aku gunakan dari luar maupun yang masuk ke dalam tubuhku. Sebisa ...
-
Antara kulit wajah dan kulit tubuh, manakah yang lebih sering kita perhatikan? Pasti sebagian besar dari kita menjawab lebih sering me...
-
Revolusi Industri dimulai saat akhir abad ke-18 yang pada saat itu Revolusi Industri ke-1 ditandai dengan pengenalan fasilitas produ...
-
Setelah Bulan Agustus lalu menggelar sebuah acara Diskusi Publik bertema “Penyiapan Sumber Daya Manusia Dalam Menghadapi Revolusi Indu...
-
Rasanya belajar dandan nggak lengkap tanpa belajar riasan mata juga ya. Nah buat riasan mata, ada satu merek yang mungkin nggak terlalu te...
-
Masih tentang Innisfree, hehe.. Kali ini aku mau review aloe veranya Innisfree. Ini pertama kalinya aku pake aloe vera setelah sebelumn...
-
Menjelang Idul Fitri bulan lalu wajahku ditumbuhi jerawat yang ukurannya cukup besar-besar padahal selama ini udah jarang banget jeraw...