Jam berganti hari, bulan berganti tahun. Nggak terasa sebentar lagi kita akan menyambut Hari Raya Idul Adha 1441 H. Rasanya baru kemarin kita merayakan Hari Raya Idul Adha 1440 H, tapi ternyata udah setahun yang lalu. Kalo ngomongin tentang Hari Raya Idul Adha, pasti identik dengan berkurban.
Tampilkan postingan dengan label Dream. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dream. Tampilkan semua postingan
Jumat, 24 Juli 2020
Minggu, 15 Maret 2020
Kisah Inspiratif Teh Indari Mastuti Menuju 13 Tahun Indscript Creative
Semenjak aktif menulis blog, aku makin semangat bergabung
dengan banyak komunitas blogger. Langkah pertama yang aku lakukan adalah
mencari banyak grup komunitas blogger melalui akun facebook. Sampai pada suatu
hari seorang teman mengajakku bergabung dengan komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis –
Interaktif atau biasa disebut IIDN. Dalam hati sempat minder, duh ini mah pasti
komunitasnya para penulis yang keren-keren, sementara aku baru hanya
corat-coret di blog yang kebanyakan review produk atau acara. Tapi setelah
melihat sebagian anggotanya adalah teman-teman blogger yang sudah ku kenal,
akhirnya aku mantap bergabung dengan komunitas IIDN ini dengan niat ingin
banyak belajar biar kualitas menulisku semakin bagus. Ternyata, berkat
bergabung dengan komunitas IIDN itulah aku bisa memiliki kesempatan berkunjung
langsung ke kantor Indscript Creative.
Senin, 09 Maret 2020 dengan semangat aku berangkat menuju
kantor Indscript Creative yang berlokasi di Bandung tepatnya sekitar Moh.Toha.
Karena lokasinya yang cukup dekat dari rumahku di Jatinangor, maka aku cukup
menggunakan bus damri via tol saja untuk menjangkau lokasi tujuan. Turun di
jalan raya beberapa saat setelah keluar gerbang tol Moh.Toha kemudian berjalan
menyusuri jalanan yang ditunjukan Google Maps. Nggak susah kok nyari kantor
Indscript Creative ini, karena selain sudah ada di Google Maps, di gerbang
kantornya pun terpampang nama Indscript Creative.
Indscript CreativeJl. PLN Dalam 1, No.1/203 B,Cigereleng, Ciseureuh, Kec.Regol,Kota Bandung, Jawa Barat 40255
Sebelum memasuki area kantornya, sekilas aku membaca tulisan
“Sekolah Perempuan” disamping tulisan “Indscript Creative” tersebut. Rasa
penasaranku bertambah nggak hanya tentang apa itu Indscript Creative aja, tapi
juga tentang Sekolah Perempuan tersebut apakah tetap bergerak di bidang
kepenulisan ataukah di bidang yang lain. Tapi kembali lagi, aku fokus dulu aja
ke Indscript Creative, sesuai niat awalku ketika hendak datang kesini. Aku memasuki
ruangan kantor yang jika kuperhatikan kantor Indscript Creative ini sangat
bernuansa homey, kemudian berkenalan dengan teteh-teteh dari komunitas IIDN
yang sudah bergabung sejak lama. Yups, bisa aku pastikan pulang dari kantor
Indscript Creative ini aku bakalan dapet banyak pengalaman sekaligus ilmu baru.
Indscript Creative merupakan sebuah perusahaan jasa
penulisan yang didirikan oleh Teh Indari Mastuti. Indscript Creative berdiri
pada tanggal 08 September 2007 yang jika dihitung tahun ini menginjak usia ke
13 tahun. Indscript Creative hadir sebagai jembatan para penulis dengan
penerbit untuk menerbitkan naskah menjadi buku. Seketika aku dibuat betah
dengan ruangan kantornya yang bernuansa homey, sederhana namun menginspirasi.
Ada banyak buku terbitan Indscript Creative yang terpajang di dinding maupun
tertata rapi di rak. Di bagian dinding kantor juga terdapat quotes yang
memotivasi. Ternyata, Indscript Creative ini menerapkan tema Small Company High
Income, yakni rumah sekaligus kantor. Oh ya, saat ini Indscript Creative sudah
memiliki mesin percetakan sendiri, jadi nggak harus ngantri lagi seperti ketika
masih dipercetakan lain. Sepanjang perjalanan Indscript Creative yang akan
segera menginjak tahun ke 13 ini, Indscript Creative telah berhasilkan
menerbitkan sekitar 4000 buku. Keren banget ya!
ruang kantor Indscript Creative |
ruang kantor Indscript Creative |
Kisah Inspiratif Teh Indari Mastuti
Teh Indari Mastuti |
Kunjungan ke kantor Indscript Creative ini diawali dengan
cerita Teh Indari Mastuti yakni Owner Indscript Creative. Beliau mulai
bercerita awal mula berdirinya Indscript Creative yang diawali dengan hobi
menulisnya. Teh Indari Mastuti atau akrab disapa Teh Iin mulai terbiasa menulis
diary sejak kelas 4 SD pada tahun 1990 dan pada saat itu bercita-cita menjadi
seorang penulis terkenal. Memasuki usia SMP beliau mulai belajar menulis
menggunakan mesin tik. Kemudian Teh Iin memulai profesi menulisnya sejak
memasuki kelas 1 SMA, beliau mengirimkan naskah-naskah karyanya ke berbagai majalah
hingga akhirnya hampir tiap minggu ada saja tulisan Teh Iin terbit di majalah.
Keren banget kan? Nggak berhenti sampai disitu, memasuki jenjang perkuliahan
Teh Iin aktif menjadi notulen diberbagai rapat kampus dan terjun menjadi
jurnalis.
Sekitar tahun 2000 Teh Iin bekerja di industri
telekomunikasi sebagai Customer Service, mulai saat itulah karir menulis Teh
Iin semakin menanjak hingga pernah memegang beberapa majalah instansi ternama
seperti Biofarma dan Bank Indonesia. Sekitar tahun 2004 menduduki jabatan
sebagai Marketing Communication kemudian tahun berikutnya ketika masih bekerja
di industri telekomunikasi beliau membentuk grup literasi di Batam. Hingga pada
tahun 2006 menjadi Sekretaris Direksi ESQ dan bergabung juga di MQ Publishing. Padatnya
aktivitas Teh Iin dalam dunia tulis menulis tidak membuatnya lupa akan
kodratnya sebagai wanita terlebih lagi ketika beliau memutuskan untuk menikah. Menurutnya,
nggak mungkin beliau masih bepergian jauh keluar kota demi pekerjaannya sementara
di rumah ada keluarga yang menunggunya.
Akhirnya pada tahun 2007 Teh Iin mendirikan Indscript
Creative dan tahun 2010 mendirikan komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) yang
semakin ramai hingga sekarang. Teh Iin juga banyak menulis buku biografi yang
diawali pada tahun 2009, saat itu beliau ditawari oleh Mizan Publishing untuk
menulis biografi Amanda Brownies. Hingga saat ini ada banyak buku biografi yang
telah ditulis beliau salah satunya biografi tentang Ibu Atalia istri dari Bapak
Ridwan Kamil.
Tahun 2013 Teh Iin mendirikan Sekolah Perempuan, sesuai
namanya sekolah ini khusus diperuntukan bagi para perempuan yang ingin belajar
menulis hingga menghasilkan sebuah karya. Terjawab sudah rasa penasaranku
mengenai Sekolah Perempuan ini ketika awal tiba di kantor Indscript Creative
tadi. Selain itu, Teh Iin juga mendirikan komunitas Emak Pintar, dan Ibu-Ibu
Doyan Bisnis.
Tak cukup hanya disitu, tahun 2017 Teh Iin mendirikan
IndBlack yang bergerak di bidang fashion yakni produsen handshock. Namun
seiring berjalannya waktu dengan berbagai pertimbangan, per 01 April 2020
IndBlack Retail dan IndBlack.com akan ditutup. Setiap orang pasti punya alasan
untuk memilih untuk lebih fokus pada apa yang menjadi passion dan prioritasnya.
Ada yang menarik ketika aku berkunjung ke kantor Indscript
Creative ini, Indscript Creative punya program Bukuin Aja yang merupakan sebuah
wadah untuk para penulis pemula yang ingin menerbitkan karya pertamanya. Jadi
nggak ada lagi alasan hilang semangat ketika naskah kita ditolak penerbit lain
ya, hehehe.
contoh buku Bukuin Aja |
Terakhir, ada pesan dari Teh Iin yang menginspirasi banget. Bahwa aktivitas
menulis dapat mewujudkan impian kita satu persatu. Contohnya ketika Teh Iin
mulai menulis diary dan bercita-cita menjadi seorang penulis terkenal. Menekuni
dunia tulis menulis hingga karir menulisnya terus naik dan pada akhirnya
impian-impian Teh Iin dapat terwujud. Hingga jika kita mengalami kondisi seterpuruk
apapun, coba cari peluang dari apa yang kita bisa lakukan. Kemudian sebagai
blogger maupun penulis, adakalanya kita takut untuk mencoba hal-hal baru yang
kita rasa itu bukan “diri kita” banget, padahal kita bisa menjadikan hal
tersebut sebagai peluang baru untuk kita. Kuncinya adalah dengan memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi dan berani mengakui bahwa kita masih belajar mengenai
hal baru tersebut. Satu lagi, kita nggak cukup melakukan kebaikan hanya untuk
diri kita sendiri, tapi alangkah lebih baik jika kebaikan yang kita lakukan
juga membawa kebaikan untuk sesama juga. Seperti kehadiran Indscript Creative
dan beberapa bisnis yang dimiliki Teh Iin yang turut memberdayakan warga
sekitar, maupun komunitas-komunitas yang didirikan Teh Iin yang turut
memberdayakan para perempuan dimanapun mereka berada.
Yups, beneran pulang dari kantor Indscript Creative bikin
aku makin termotivasi untuk terus belajar menjadi lebih baik lagi terlebih
dalam hal menulis. Belajar meyakini impian-impian yang kita miliki akan dapat
terwujud asalkan kita tetap berusaha, pun belajar meyakini kemampuan yang kita
miliki. Banyak hal positif yang bisa aku dapatkan dari kisah Teh Iin yang
menginspirasi dan juga perjalanan Indscript yang nggak terasa sudah mau
menginjak usia 13 tahun. Sukses terus untuk Indscript Creative dan Teh Iin.
aku dan teteh-teteh dari komunitas IIDN |
Minggu, 12 Januari 2020
Wisuda XIV Sekolah Tinggi Teknologi Bandung dan Orasi Ilmiah “Peranan Generasi Muda dalam Penerapan Teknologi dan Inovasi di Era 4.0”
Menikmati dan mensyukuri setiap proses yang kita lalui memang sebuah keharusan, tapi merayakan hasil dari proses yang kita lalui dengan penuh perjuangan juga tak ada salahnya. Katakanlah hal tersebut sebagai bentuk syukur dan apresiasi untuk setiap proses yang berhasil kita lalui. Misalnya saat kita mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Setelah berjuang sedemikian rupa melewati setiap prosesnya hingga tiba hari yang dinantikan setiap mahasiswa diseluruh perguruan tinggi yakni wisuda.
Sabtu,
11 Januari 2020 Sekolah Tinggi Teknologi Bandung menggelar wisuda yang ke XIV. Acara
tersebut berlangsung mulai pukul 08.00 WIB hingga 12.15 WIB di Harris Hotel
& Coventions Festival Citylink Jl. Peta No.241 Bojongloa Kaler Kota
Bandung. Wisuda ini dipimpin oleh Ketua STT Bandung yakni Muchammad Naseer,
S.Kom., M.T. Adapun sambutan dari Ketua Yayasan LPPIB yakni Bapak Dr. Dadang
Hermawan, dan Orasi Ilmiah oleh Bapak Dr. Ing. Ilham Akbar Habibie, M.B.A yang
tak lain ialah putra dari Alm. Bapak Prof. Dr. Ing. H. B.J. Habibie.
Pada
wisuda Sekolah Tinggi Teknologi Bandung yang ke-XIV ini jumlah wisudawan
berjumlah sekitar 209 orang yang terdiri dari 113 orang wisudawan dari Prodi
Teknik Industri, 70 orang wisudawan dari Prodi Teknik Informatika, dan 26 orang
wisudawan dari Prodi Desain Komunikasi Visual. Selain itu diumumkan pula
wisudawan-wisudawan berprestasi dengan rincian sebagai berikut.
Skripsi
Terbaik Prodi Teknik Industri :
1. Mahasiswa
: Virgiawan Candra Bhakti, S.T
Judul
: Perancangan dan Pengembangan Hospital Transfer Bed dengan Pendekatan Karakuri
2. Mahasiswa
: Indra Rukmana, S.T
Judul
: Optimasi Produksi Dyeing Finishing dengan Metode Integer Linear Programming
3. Mahasiswa
: Zaenal Uyun, S.T
Judul
: Perbaikan Produk Meja Belajar Lipat Multifungsi Ergonomis untuk Meningkatkan
Motivasi dan Semangat Belajar Menggunakan Metode Kansei Engineering
Wisudawan
Terbaik Prodi Teknik Industri :
Mahasiswa
: Dheyu Laksmi Wulandari, S.T
Skripsi
Terbaik Prodi Teknik Informatika :
1. Mahasiswa
: Deri Hermawan, S.Kom
Judul
: Aplikasi 3D Virtual Reality sebagai Media Bantu Terapi Acrophobia Berbasis
Android
2. Mahasiswa
: Regina Sukma Citra, S.Kom
Judul
: Klasifikasi Ujaran Kebencian dengan Metode Naive Bayes Classification di
Sosial Media Facebook Berbasis Web
3. Mahasiswa
: Yasti Aisyah Primianjani, S.Kom
Judul
: Rancang Bangun Sistem Pemutus Aliran Listrik KWh Meter Pascabayar Berbasis
Web Menggunakan Mikrokontroler
Wisudawan
Terbaik Prodi Teknik Informatika :
Mahasiswa
: Muhammad Rizal Mutaqin, S.Kom
Skripsi
Terbaik Prodi Desain Komunikasi Visual :
1. Mahasiswa : Andri
Setiawan, S.Ds
Judul : Perancangan Aplikasi Rencana Anggaran Biaya Membangun Rumah
Judul : Perancangan Aplikasi Rencana Anggaran Biaya Membangun Rumah
2. Mahasiswa : Bagus
Arya Suseno, S.Ds
Judul : Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Publik dan Peta Wilayah RT 07 RW 08 Baleendah Kab. Bandung
Judul : Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Publik dan Peta Wilayah RT 07 RW 08 Baleendah Kab. Bandung
3. Mahasiswa : Luthfi
Alfaritzi, S.Ds
Judul : Perancangan Boardgame Pengenalan Permainan Tradisional Jawa Barat Untuk Anak (usia 8-12 tahun) di Kota Bandung
Judul : Perancangan Boardgame Pengenalan Permainan Tradisional Jawa Barat Untuk Anak (usia 8-12 tahun) di Kota Bandung
Wisudawan
Terbaik Prodi Desain Komunikasi Visual :
Tiffani
Zeta D, S.ds
Para
mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Bandung ini memiliki sejumlah prestasi yang
patut diacungi jempol. Prestasi-prestasi mereka diantaranya menciptakan
aplikasi RWKU dalam rangka membangun desa go digital, sosialisasi dan workshop
pemanfaatan teknologi di beberapa wilayah bersama PT INTI
Bandung, pelatihan penggunaan mesin pengering kunyit, Juara 2 Ajang Baperthon
2019, Juara 3 Kompetisi Futsal antar perguruan tinggi, Juara 1 Ajang Taekwondo
dan Korpaskhas Cup 2019, Juara 3 Lomba Ketahanan Cyber Dirhubad Cup tingkat
nasiaonal, Juara 2 Indoneris Nasional, Juara 3 Seminal Nasional Sensitif dan
SNPMAS 2019, serta menjadi salah satu dari 10 perguruan tinggi favorit yang
diundang pada acara Angklung Days.
Tak
terbatas hanya pada wisudawan berprestasi saja, para dosennya pun sudah
memenuhi kriteria pemerintah. Dari 170 Dosen, 96% sudah memenuhi kriteria
pemerintah yakni memiliki latar pendidikan Strata-2 dengan 10 Dosen Tetap
sedang menempuh Prodi Doktor, ada pula yang mendapat beasiswa LPDP,
Kemenristekdikti, dan lain-lain. Tak kalah dengan para mahasiswanya, para dosen
Sekolah Tinggi Teknologi Bandung ini pun memiliki segudang prestasi misalnya 10
Dosen telah menerima Hibah PDP sebesar Rp 170jt, 3 Dosen telah menerima Hibah
DPTM sebesar Rp 160jt, dan prestasi lainnya.
Pada
Wisuda ke-XIV ini pihak Sekolah Tinggi Teknologi Bandung telah menandatangani
MoU untuk kerjasama yang akan dilakukan dengan beberapa perusahaan besar di
Indonesia, diantaranya dengan PT. Dirgantara Indonesia, Jasa Marga, dan Biofarma.
“Peranan Generasi Muda dalam Penerapan Teknologi dan Inovasi di Era 4.0”
Oleh
: Bapak Dr.–Ing. Ilham Akbar Habibie, MBA Ketua Tim Pelaksana Dewan TIK
Nasional (WANTIKNAS)
Bapak Dr.–Ing.
Ilham Akbar Habibie, MBA menyampaikan bahwa ekonomi di masa mendatang
harus mengandalkan inovasi. Ada empat hal yang perlu diperhatikan oleh
negara manapun di dunia untuk mencapai potensi maksimal untuk masa depan :
1. Berinvestasi
ke Human Capital
2. Berinvestasi
ke Ilmu Pengetahun & Teknologi
(IPTEK)
3. Membina
dan mendukung Inovasi &
Kewirausahaan
4. Meminimalkan
Kemiskinan
Berinvestasi pada human capital dan IPTEK merupakan
prasyarat untuk membina dan mendukung inovasi dan kewirausahaan, dengan begitu
ketiga hal tersebut akan memberi kontribusi signifikan dan berkesinambungan
untuk meminimalkan kemiskinan.
Mata
rantai yang menyambungkan kewirausahaan dan teknologi yakni ilmu pengetahuan, teknologi,
inovasi, dan kewirausahaan. Dengan kata lain, inovasi menghubungkan teknologi
dan kewirausahaan. Ekonomi di masa mendatang akan dipengaruhi dan
dibentuk oleh teknologi, inovasi dan kewirausahaan yang diperlukan untuk
menjawab pertanyaan dan kebutuhan yang timbul dari kelima megatrends ini.
UKM
Baru berperan pada Ekonomi Inovasi di Masa Depan :
1. Penyedia Lapangan Pekerjaan
2. Aktor dalam proses Teknologi – Inovasi – Kewirausahaan
3. Kontributor Substansial terhadap Peningkatan Ekspor,
Daya Saing dan Produktivitas
4. Agregator Pemerataan Kesejahteraan
5. Stabilisator dan Pendorong Pertumbuhan
Ekonomi
di masa mendatang harus mengandalkan inovasi untuk mempunyai daya saing tinggi.
Untuk mencapai hal ini, masyarakat terutama berusia muda perlu aktif di UKM
rintisan (Start-Up) yang diberdayakan dengan Teknologi (Informasi & Komunikasi).
Proses Inkubasi perusahaan rintisan itu, menghadapi berbagai tantangan,
diantara nya perlu SDM unggul (terutama di bidang teknologi), kurang ada nya
mentor dan pendanaan (di fase awal). Membentuk SDM adalah kunci, sistem dan
proses pendidikan diubah untuk mencapai tujuan. Mengerti dan menguasai rincian
dan proses Teknologi – Inovasi – Kewirausahaan adalah kunci untuk pengembangan
negara dan bangsa di masa mendatang.
Selasa, 10 Desember 2019
FUNancial : Tips Mengelola Keuangan Seperti Yang Kamu Mau
Adakah yang masih ingat dengan impiannya sesaat setelah lulus kuliah? Biasanya saat itu ekspektasi tentang impian-impian masa depannya masih tinggi banget. Katakanlah usia 21 tahun lulus kuliah kemudian
dapet kerjaan yang bagus sesuai passion, usia 25 tahun kerjaan aman dengan
kondisi keuangan yang stabil, usia 30 tahun kerjaan makin aman bahkan udah
punya jabatan dengan kondisi keuangan yang makin stabil (read: mulai kaya raya,
haha) kemudian setelah itu udah mulai punya asset, dan seterusnya. Itu tadi contoh yang
impiannya punya kerjaan bagus di perusahaan, nah kalo yang impiannya berbisnis?
Mungkin ekspektasi tentang impiannya selulus kuliah adalah merintis bisnis kecil-kecilan yang
sesuai dengan hobinya nan berjalan mulus kemudian makin lama bisnisnya makin berkembang dan
menjadi besar.
Ya namanya juga ekspektasi, pasti mikirinnya yang indah-indahnya aja
kan? Baik yang bekerja maupun yang berbisnis pengennya semua berjalan lancar
tanpa hambatan seperti yang kamu mau.
Namun pada kenyataannya nggak semua seindah dongeng Sleeping Beauty yang ketika
buka mata langsung ketemu pangeran cakep, tapi begitu buka mata ketemu kerjaan yang
mungkin belum sesuai dengan apa yang kita impikan, atau bisnis yang kita rintis yang
belum juga berkembang.
Lalu, apa yang harus kita lakukan? Sebelum melangkah lebih jauh berjuang mengejar
impian kita, ada baiknya kita benahi terlebih dahulu apa yang sudah melekat
pada kehidupan kita misalnya pengelolaan keuangan. Nah lho, kok tiba-tiba
nyambung ke pengelolaan keuangan? Ya jelas nyambung dong! Dikehidupan
sehari-hari, kita nggak akan lepas dari yang namanya masalah mengelola keuangan
apapun profesi yang kita jalani baik sebagai karyawan sebuah perusahaan,
freelancer, terlebih lagi buat yang punya bisnis sendiri. Terus gimana cara
mulai membenahinya? Bisa praktekin ilmu yang aku dapet dari acara yang beberapa
hari kebelakang aku hadiri, yaitu Talkshow FUNancial
yang diselenggarakan oleh Home Credit Indonesia
yang bertema “Start Up Smart : Financial Tips for Turning Your Hobby Into a
Business”. Acara ini menghadirkan Kak Dipa Andika yang seorang Financial
Planner sekaligus Co-Founder Hahaha Corp dan Kak Mohammad Takdis yang seorang
Owner Whatravel Indonesia sebagai pemateri. Aku sama temen-temen blogger Indonesian Female Bloggers beruntung
banget bisa dateng ke acara ini.
Kak Freya dari Home Credit |
Sebelumnya, aku mau ulas sedikit mengenai Home Credit Indonesia ya. Home Credit Indonesia merupakan perusahaan pembiayaan berbasis teknologi global yang menyediakan layanan pembiayaan baik secara online maupun offline. Pembiayaan yang ditawarkan diantaranya smartphone, furnitur, gadget, alat-alat elektornik hingga aksesoris mobil. Di samping itu Home Credit juga menawarkan pembiayaan multiguna untuk keperluan renovasi rumah, biaya pendidikan, atau bahkan berlibur.
Bicara tentang cara memulai mengelola keuangan...
1.
Pisahkan
Rekening
Mengelola keuangan bisa dimulai dengan memisahkan rekening
terlebih dahulu. Pisahkan rekening untuk tabungan, bisnis (kalo yang punya
bisnis), pengeluaran rutin, bahkan yang punya penghasilan dari sumber berbeda
juga bisa banget dipisahin rekeningnya, dan lain sebagainya disesuaikan dengan
kebutuhan masing-masing.
Sedikit cerita, aku pernah ngalamin sendiri nih. Awal kerja
beberapa tahun lalu aku masih menggabungkan seluruh pemasukan dan pengeluaran
dalam satu rekening,. Alhasil ya bingung gak jelas berapa tabunganku, berapa
keuntungan dari bisnis kecil-kecilanku, dan berapa total pengeluaran rutinku.
Sedikit tips dariku, kalo nggak mau keluar biaya admin yang
makin gede karena punya beberapa rekening, bisa banget pilih jenis rekening
tabungan yang punya biaya admin rendah atau bahkan tanpa biaya admin sama
sekali. Ada gitu? Ada dong! Cari aja sendiri, hahaha.
2.
Catat Setiap Transaksi Sedetail Mungkin
Setelah punya rekening terpisah, penting juga nih mencatat
setiap transaksi dengan sedetail mungkin. Banyak banget manfaatnya mulai dari
kita jadi tahu riwayat transaksi keuangan kita, bisa juga membandingkan
transaksi keuangan setiap bulannya apakah kita sudah semakin baik dalam
mengelola keuangan atau malah makin nggak karuan. Nantinya dari catatan
transaksi keuangan ini bisa dibikin laporannya, mau laporan harian, bulanan,
atau tahunan.
3.
Dokumentasikan Bukti Transaksi
Siapa bilang mendokumentasikan bukti transaksi cuma
diperlukan oleh perusahaan aja? Dalam mengelola keuangan pribadi juga penting
lho. Jangan cuma mencatat setiap transaksi aja, tapi dokumentasikan juga setiap
bukti transaksi yang kita miliki. Apa saja yang bisa didokumentasikan? Bukti
kontrak, quotation, invoice, kwitansi, bukti potong pajak, atau bahkan bukti
komunikasi sekalipun wajib didokumentasikan.
4.
Buat Alokasi Keuangan
Biar nggak salah kaprah dalam menggunakan uang yang kita
miliki, ada baiknya kita bikin alokasi keuangan biar makin jelas uang yang kita
gunakan untuk apa aja. Menurutku pribadi, alokasi keuangan setiap orang akan
berbeda tergantung kebutuhan orang tersebut. Jangankan alokasi keuangan orang
yang masih single dan yang sudah menikah yang jelas-jelas berbeda banget.
Alokasi keuangan antara dua orang yang masih single aja bisa berbeda juga
tergantung kebutuhan setiap orang tersebut. Tapi secara umum aku punya contoh alokasi
keuangan yang aku dapetin dari acara keren kemarin nih.
Gaji 100% = 30% Hutang : 15% Investasi : 10% Pribadi : 45%
Pengeluaran Rutin
Gaji 100% = 30% Hutang : 10% Dana Darurat/Asuransi : 10%
Pribadi : 50% Pengeluaran Rutin
THR 100 % = 30% Kebutuhan Hari Raya : 70%
Investasi/Melunasi Hutang
Bonus = 10% Pribadi : 90% Investasi/Melunasi Hutang
Alokasi tersebut bisa berlaku untuk semua jenis profesi
mulai dari karyawan, freelancer, bahkan pebisnis sekalipun. Lha kok pebisnis
juga? Iya dong! Siapa bilang pebisnis nggak perlu alokasi keuangan? Punya
bisnis sendiri bukan berarti seluruh keuangan bisa jadi milik diri sendiri,
tapi tetap harus dipisahkan antara keuangan untuk bisnis dan keuangan pribadi.
5.
Jangan Abaikan Dana Darurat
Pernah ngebayangin nggak sih seandainya tiba-tiba kita
harus mengeluarkan uang dalam jumlah tertentu untuk keperluan yang nggak
diduga-duga? Atau bahkan pernah mengalaminya? Gimana rasanya? Sakit ya! Yang
sakit bukan cuma hati tapi juga seluruh isi dompet dan rekening, haha. Maka dari
itu penting banget punya alokasi untuk dana darurat.
Semakin besar tanggungan yang kita miliki, maka semakin
besar pula dana darurat yang harus kita persiapkan. Berikut sebagai contoh yang aku dapatkan dari
acara keren kemarin nih.
Single/Berdua :
3x Pengeluaran
Punya 1-2 Anak :
6x Pengeluaran
Punya 3 Anak :
9-12x Pengeluaran
Ada beberapa pilihan cara menyimpan dana darurat, seperti
pada tabungan, deposito, reksadana, ataupun emas. Tapi yang paling disarankan
adalah menyimpan dana darurat pada tabungan karena tabungan bisa dicairkan
kapan saja. Karena yang namanya dana darurat pasti dibutuhkan untuk keperluan
mendesak kan? Dan yang namanya keperluan mendesak harus diselesaikan secepat
mungkin kan?
Jangan lupa, khusus untuk dana darurat pilih rekening
tabungan yang punya bank dan mesin ATM nya udah banyak tersebar dimana-mana
biar mudah dicari. Eits, tapi dalam kehidupan sehari-hari kalo nggak
mendesak-mendesak amat jangan coba-coba untuk menggunakan dana darurat tersebut
ya! Sekalipun dengan alasan “ah nanti juga uangnya bakalan aku ganti”, pokoknya
jangan!
6.
Asuransi dan Investasi? Penting Juga Lho!
Dulu aku sempet mikir bahwa asuransi itu nggak
penting-penting banget. Aku mikirnya yang penting itu ya nabung di bank karena jumlah
uangnya nyata keliatan dibuku tabungan, hehe. Tapi lama kelamaan mulai sadar
juga bahwa asuransi itu penting. Jenis asuransi yang paling mendasar yang harus
kita miliki adalah asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. Bukan hal yang nggak
mungkin (tapi amit-amit) dimasa yang akan datang kita mengalami peristiwa yang
nggak kita inginkan. Setidaknya dengan memiliki asuransi kita bisa
meminimalisir biaya yang kita keluarkan.
Begitu juga investasi, sama pentingnya dengan asuransi. Ada
banyak jenis investasi diantaranya deposito, emas, saham, properti, reksadana,
valas, dan sebagainya. Menurutku untuk berinvestasi nggak harus nunggu jadi
kaya raya dulu kok, kita bisa mulai dari sekarang. Kuncinya tentukan jenis
deposito yang mampu kita lakukan dan benar-benar kita pahami. Oh ya, sebenarnya
investasi itu buat apa sih? Ya tergantung dari kebutuhan dan tujuan kita, kita
pengennya berinvestasi untuk dana pensiun, biaya sekolah anak, asset, liburan,
ataupun hal lainnya. Kenapa kita harus berinvestasi? Karena semakin hari biaya
hidup semakin mahal, jadi udah suatu keharusan banget kita mempersiapkan dana
yang akan dipakai untuk masa depan dari sekarang juga.
“Nilai Rp 1 saat ini lebih berarti dari nilai Rp 1 yang akan didapat pada waktu yang akan datang”
7.
Jauhi Latte Factors
Wah apa tuh Latte Factors? Kenapa harus kita jauhi? Sementara
dari namanya aja kok enak banget ya kayak kopi, hehe. Jadi, Latte factors itu
adalah pengeluaran yang terlihat kecil namun tanpa disadari hal tersebut
dilakukan berkali-kali. Contohnya seperti belanja online, jajan minuman
kekinian, biaya admin bank, bahkan sampai biaya parkir. Hmm.. bener juga ya,
waktu belanja online atau jajan minuman kekinian aku lebih sering mikir “Ya
udah jajan mah gapapa toh sesekali ini dan nggak ngabisin tabungan juga”. Padahal
hal-hal tersebut kalo dilakukan terus menerus bisa ngabisin uang tabungan juga
karena kalo dijumlahkan uang yang kita gunakan untuk jajan bisa jadi besar
juga. Contohnya ketika jajan minuman kekinian yang rata-rata harganya Rp
20.000, kalo dalam sebulan jajannya sebanyak 10 kali berarti dalam sebulan kita
menghabiskan Rp 200.000, dan dalam setahun kita menghabiskan Rp 2.400.000,
jumlah yang lumayan kan?
Kak Dipa, Kak Takdis, dan Kak Uchiet |
Bicara tentang hobi dan impian...
Nah sekarang kita ngomongin soal hobi nih. Dari kecil pasti kita sering banget ditanya apa hobi kita? Dan apa
impian kita? Bahkan mungkin sampe hari ini kita masih mendapat pertanyaan
tersebut. Sebenernya apa sih makna dari hobi dan impian?
Menurut Wikipedia, hobi adalah...
Kegiatan rekreasi yang dilakukan pada waktu luang untuk menenangkan pikiran seseorang.
Menurut website Psikoma, impian adalah...
Nyawa yang tak akan pernah bisa dipisahkan daripada kehidupan.
Biasanya sih, hobi dan impian akan saling berkaitan. Asik banget ya
seandainya kita bisa setiap saat melakukan sesuatu yang jadi hobi kita,
terlebih lagi jika hobi kita bisa menjadi sumber penghasilan baik untuk saat
ini maupun dimasa yang akan datang. Impianku banget tuh, menjadikan hobi
sebagai sumber penghasilan baik untuk saat ini maupun untuk masa yang akan
datang. Jadi inget pemateri acara FUNancial, Kak Takdis yang punya hobi
traveling sampe akhirnya berhasil mendirikan sebuah perusahaan bernama Whatrevel
Indonesia meski harus berawal jatuh bangun dulu saat mendirikannya. Wajar ya,
bisnis nggak seru kalo nggak ngalamin jatuh bangun dulu. Karena dengan begitu
kita bisa belajar lebih banyak dan pengalaman kita semakin kaya.
Kalo udah ketemu sama hobi dan impian kita masing-masing, saatnya
berjuang untuk merealisasikannya. Menurutku setiap manusia harus punya impian,
nggak bisa kalo kita hidup sekadar mengikuti mengikuti arus aja bahkan sampe
punya pemikiran “gimana nanti” aja. Karena hidup harus punya tujuan dan impian yang jelas biar langkah-langkah yang akan kita ambil kedepannya makin jelas juga. Semakin jelas tujuan dan impian kita, maka semakin jelas juga pengelolaan keuangan kita karena alokasi keuangan kita akan tepat sasaran.
Terakhir, karena hidup yang baik itu adalah hidup yang seimbang dan
tidak hanya berlebihan disatu aspek saja, maka diantara hobi dan impian harus
diimbangi juga dengan do’a dan rasa syukur atas segala hal yang Allah SWT
anugerahkan kepada kita. Menjalani hidup yang sesuai dengan impian kita memang
indah banget, tapi seandainya takdir berkata lain, maka kita tetap harus
bersyukur akan hal tersebut. Mengelola keuangan dengan baik juga bisa menjadi
salah satu usaha untuk bersyukur lho, karena dengan demikian nggak peduli besar
kecilnya harta yang kita miliki, kita tetap mempergunakan harta kita dengan
sebaik-baiknya.
Indonesian Female Bloggers |
Kamis, 24 Mei 2018
Bento Ramadan, Temani Berbuka Puasa dan Berbagi dengan Sesama
Memasuki bulan Ramadan kali ini, seperti biasa ide untuk
buka puasa bersama selalu bermunculan. Ajakannya seperti biasa, mulai dari buka puasa bersama
teman-teman semasa sekolah, teman-teman semasa kuliah, sahabat-sahabat terdekat,
bahkan sampe keluarga besar. Seneng banget pastinya karena momen buka puasa
bersama ini bisa jadi ajang silaturahmi juga, apalagi kalau buka puasanya
bersama orang-orang yang selama ini jarang banget ketemu. Tapi sepanjang
ratusan purnama berlalu, aku masih sangat-sangat jarang buka puasa bersama
dengan saudara-saudara sesama muslim sekaligus berbagi kebahagiaan bersama
orang-orang yang sebelumnya belum pernah aku temui. Kayaknya momen buka puasa
bersama seperti itu bakalan jadi lebih berfaedah banget ya. Ternyata alhamdulillah tahun
ini aku mendapat kesempatan itu.
Selasa, 22 Mei 2018 aku ikut buka bersama anak yatim dan
dhuafa, juga Blogger Bandung di Hokben Surya Sumantri Bandung. Semangat banget
lah jam 14.00 pulang ngantor langsung meluncur ke lokasi karena takut kejebak
hujan juga (eh tapi nyangkut dulu satu jam di PVJ sih, hehe). Jam 15.30 sampe
di lokasi, agak deg-degan karena masih keliatan sepi tapi ternyata acaranya ada
di lantai dua. Sampai di lantai dua, udah ada beberapa teman yang udah hadir.
Ngobrol-ngobrol sebentar sama teman-teman kemudian milih
menu buat buka puasa nanti. Ternyata Hokben punya menu khusus selama bulan
Ramadan, namanya Bento Ramadan. Nggak tanggung-tanggung Hokben menghadirkan
enam menu Bento Ramadan dengan kisaran harga mulai dari Rp 43.000 sampai dengan
Rp 55.000 aja (sudah termasuk pajak juga lho). Ada yang istimewa dari keenam
menu Bento Ramadan ini, yaitu pemasanan menu Bento Ramadan makan di tempat (dine
in) ataupun dibawa pulang (take away) mendapatkan free takjil. Jadi dengan
harga yang relatif murah kita sudah mendapat menu buka puasa yang lengkap.
Bento Ramadan 1 (Nasi, Salad, Chicken Teriyaki, 2 pcs Egg Chicken Roll) + Teh Botol Sosro 250ml + Takjil. Rp 45.000,- |
Bento Ramadan 2 (Nasi, Salad, Chicken Teriyaki, 2 pcs Egg Shrimp Roll) + Teh Botol Sosro 250ml + Takjil. Rp 45.000,- |
Itu aja? Ternyata nggak. Selain Bento Ramadan, Hokben juga memberikan promo yakni untuk setiap pembelian paket Omiyage 4 orang gratis 4 pcs Teh Botol Sosro 250ml, dan setiap pembelian paket Omiyage 6 orang gratis 6 pcs Teh Botol Sosro 250ml. Hayoloooh tertarik kaaan? Yuk langsung realisasikan buka puasa bersama di Hokben.
“Share to Love, Love to Share” merupakan semangat sekaligus
slogan Corporate Social Responsibility (CSR) Hokben. Ternyata sejak tahun 2001 setiap
tahunnya Hokben menjalankan program “Berbuka Puasa bersama Anak Panti Yatim dan
Dhuafa” di seluruh area store Hokben. Tahun ini bersamaan dengan usia Hokben
yang menginjak ke-33 tahun, Hokben mengajak 3300 anak yatim dan dhuafa dari
sekitar 38 panti asuhan untuk berbuka puasa bersama di wilayah Jawa dan Bali.
Luar biasa ya. Dari acara ini aku baru tahu kalau program CSR Hokben berfokus
pada dua pilar utama yakni “Hokben Cinta Pendidikan” dan “Hokben Berbagi dengan
Sesama”.
Waktu bergulir, anak-anak yatim dan dhuafa yang sholeh dan
sholehah pun sudah tiba di tempat. Acara pun dimulai dengan disambut oleh MC
Kak Jono dan Kak Fitria dengan meriah.
Dilanjutkan dengan tilawah Al-Quran dan doa. Kemudian sambutan dari
panitia Hokben yakni ada Pak Agus Hulyana (General Manager Hokben Jabar), Ibu
Irma (Divisi Komunikasi Hokben Group), dan Bapak Herry Syamhartadi (PIC Hokben
Surya Sumantri). Ada pula sambutan dari perwakilan panti asuhan dan hiburan
nasyid serta game yang seru. Buka puasa bersama rasanya nggak lengkap kalau nggak disertai tausiyah sebelum berbuka puasa, ada Bapak Ustadz Bayan dari Rumah
Yanti Cemara yang mengisi tausiyah sehingga suasana menjadi begitu sangat teduh. Nggak terasa adzan maghrib pun tiba, setelah berbuka dan shalat maghrib berjamaah
dilanjutkan dengan ramah tamah dan pembagian goodie bag dan santunan anak yatim dan dhuafa.
Rasanya buka puasa bersama anak yatim dan dhuafa juga
teman-teman Blogger Bandung kemarin sangat berkesan untukku. Mencoba
mengambil hikmah dari acara ini, bahwa dalam menjalani hidup kita harus senantiasa
pandai bersyukur, mensyukuri sekecil apapun nikmat yang diberi oleh Allah SWT
untuk kita, dan nggak mudah menyerah. Anak-anak yang kutemui saat itu semuanya
sangat ceria, nggak ada raut kesedihan sedikitpun. Juga tentang indahnya berbagi pada
sesama, peduli pada sesama karena kita semua adalah bersaudara. Tidak membeda-bedakan orang lain
karena pada hakikatnya kita semua adalah sama dihadapan-Nya.
Sabtu, 07 April 2018
My Blog : My New Moment, My New Me
Bikin blog dari kapan tahun, hmm.. 2009 kali ya waktu ada mata
kuliah komputer yang artinya udah 9 tahun yang lalu. Udah gitu didiemin aja
nggak digimana-gimanain. Ditengokin lagi taun 2012 dan itu cuma diutak-atik templatenya
aja. Kemudian tahun 2016 hati ini tergerak buat mulai serius ngeblog. Tapi
waktu itu cuma sekedar corat-coret postingan seadanya dan ikutan lomba sambil
niat nggak niat. Akhir 2017 nekat ikutan Meet Up Blogger Muslimah, ketemu para
blogger keren dan udah berpengalaman banget di dunia per-blog-an. Dapet banyak
banget ilmu dari sana, sekaligus makin nambah semangat buat serius ngeblog.
Awal 2018 mulai ikutan beberapa komunitas blogger. Ikutan
beberapa eventnya juga, ketemu lagi sama lebih banyak blogger keren dan
berpengalaman banget di dunia per-blog-an. Apalah aku yang baru mulai ngeblog
ini.. seneng iya minder iya. Tapi bersyukur banget bisa ketemu mereka semua. Ternyata
para blogger yang kutemui baiiiiik banget semuanya. Seneng deh makin banyak
temen.
Awal 2018 ini juga aku makin fokus ngeblog. Banyakin tulisan
yang aku posting, semoga tulisan-tulisanku bermanfaat. Untuk tema
tulisan-tulisannya, saat ini aku lebih milih lifestyle blogger sih. Kenapa?
Karena aku masih pengen bahas berbagai macam hal, walaupun minatku sebenernya
lebih ke fashion dan beauty. Kedepannya pengen banget bikin tulisan semacam
fashion/beauty tips atau tutorial gitu, tapi bertahap lah ya sambil ngumpulin
bahannya hehe.. Sambil benerin lagi tata cara tulis menulisku.
Tahukah apa yang aku rasakan dengan menulis blog? Nulis blog
jadi bikin aku kayak nemuin hobi baru, minat baru, passion baru, semangat baru, apapun itu
namanya yang pasti bikin aku jadi lebih happy. Rasanya seneng aja ngejalaninnya
walau terkadang dikejar deadline tapi rasanya bener-bener tanpa beban. Seneng juga
karena selain aku bisa dapet ilmu baru, aku juga bisa berbagi informasi dengan
lebih banyak orang. Dengan blog juga aku ngerasa jadi lebih dekat dengan
passionku.
Dulu dari jaman SD kalo nulis apapun pasti nulisnya di
diary, bukan cuma curhatan tapi apa-apa diceritain disitu dan dipendem sendiri
kalo punya ide apapun. Sekarang kayaknya sedikit demi sedikit beralih ke blog
(tapi kalo soal curhatan pribadi kayaknya bakal tetep ada di diary sih nggak
akan pindah ke blog, haha).
Dengan blog aku jadi lebih terdorong untuk mengabadikan
moment apapun yang aku alami. Sekaligus lebih terdorong untuk membagikannya ke
lebih banyak orang juga. Baik sebagai informasi ataupun pengalaman yang bisa diambil hikmahnya. Misalnya tentang saat aku ikutan event, traveling,
ngomongin fashion, beauty, bahkan numpahin ide pikiranku sendiri.
Selain itu, dengan blog juga aku bisa ketemu lebih banyak
teman-teman yang super keren dan ahli dibidangnya, terlebih ahli dalam dunia
tulis menulis dan kreatifitas.
Disamping itu aku juga masih harus terus belajar tentang
dunia per-blog-an ini. Karena aku semakin tahu bahwa masih banyak hal yang
belum aku tahu tentang seluk beluk dunia blog. Mudah-mudahan 2018 ini jadi
langkah awal yang baik buatku, dan mudah-mudahan dengan blog ini juga aku bisa terus
lebih dekat lagi dengan passionku. Aamiin..
Jumat, 22 Desember 2017
Tulisan Dipenghujung 22 Desember
Mulai dari pagi sampe barusan hari udah malem, seluruh media
sosial diramaikan dengan postingan ucapan selamat hari ibu. Di satu sisi aku
seneng bahwa betapa kedudukan seorang ibu begitu tinggi hingga ditetapkan satu
tanggal untuk memperingatinya, tapi di sisi lain aku amat sangat berharap bahwa
hari ibu nggak cuma hari ini aja tapi setiap hari.
Bicara tentang ibu nggak akan lepas dari sosok wanita. Bukan
cuma tentang seorang wanita yang udah menikah dan jadi seorang ibu buat
anak-anaknya tapi juga tentang wanita yang suatu saat akan menikah dan bakalan jadi
seorang ibu pula.
Semua orang pasti tau banget kalo jadi seorang ibu adalah
hal yang nggak mudah. Untuk seorang ibu yang jadi ibu rumah tangga sekaligus
berkarir di luar rumah, maka manajemen waktu, pikiran, tenaga dan lain
sebagainya pasti bener-bener harus dipikirkan sesuai porsinya masing-masing. Tapi
jangan pula ngeremehin seorang ibu yang full jadi ibu rumah tangga aja, 24 jam
berada di rumah dengan segala kondisi di dalamnya. Para ibu rumah tangga yang
juga berkarir maupun yang full di rumah sama-sama hebat, mereka menghadapi
segala tantangannya masing-masing menurutku.
Terkadang ada perasaan cemas dibenakku apakah suatu hari
nanti aku bisa menjadi ibu yang baik untuk keluarga dan anak-anakku ataukah
tidak. Rasanya terlalu banyak hal yang belum mampu aku lakukan. Mungkin itulah
kenapa akhirnya aku tersadar bahwa menjadi seorang ibu adalah posisi paling
hebat menurut pendapatku.
Menjadi seorang ibu di akhir zaman seperti saat ini,
menurutku seorang ibu tak cukup hanya mahir dalam mengurusi segala keperluan
rumah tangga saja, tapi juga harus mahir dalam mengokohkan aqidah
putra-putrinya. Hanya itu? Enggak. Nyatanya dalam cara mendidik pun harus
berhati-hati karena seorang ibu adalah madrasah pertama bagi putra-putrinya.
Kilas balik sejenak, tentang perjalanan hidup yang aku lalui
mungkin juga adalah bagian dari persiapan untuk masa depanku. Dimulai dari aku
yang pernah berprofesi sebagai pengajar yang terkadang betapa aku ngerasa lelah
yang amat sangat karena selain tugasku mengelola kelas aku harus menyelesaikan
tugas-tugas lainnya. Bandingkan dengan seorang ibu yang 24 jam mengurusi rumah
dengan segala keadaannya, maka aku harus bersiap dengan itu. Lalu terkadang
liat berbagai karakter anak sesuai dengan didikan orang tuanya atau liat cara
orang tua memperlakukan anaknya di depan umum, ada yang bikin kita takjub ada
juga yang bikin miris, dari hal itu pula lah aku makin tersadar bahwa mendidik
anak nggak bisa asal-asalan. Menjadi seorang ibu dibutuhkan amat banyak ilmu,
ada ilmu yang bisa kita persiapkan jauh-jauh hari dari sebelum kita benar-benar
jadi seorang ibu, ada juga pengalaman yang mungkin akan dijadikan sebuah hikmah
atau pelajaran saat kita benar-benar sudah menjadi seorang ibu kelak.
Terakhir, mungkin ini lebih kepada sebuah cita-cita. Betapa aku
sangat berharap bisa menjadi seorang ibu yang bisa meraih pendidikan
setinggi-tingginya apapun profesiku kelak, pun berharap semoga suatu hari nanti
anak-anakku pun bisa memiliki pendidikan lebih tinggi dariku. Karena menurut
pandanganku, menuntut ilmu dan menjadi seorang ibu adalah dua profesi yang amat
sangat mulia, yang semoga dengan cara itu bisa semakin mendekatkanku pada Sang
Maha Pencipta, dan menjadi tabungan kebaikanku untuk di akhirat kelak. Aamiin...
Langganan:
Postingan (Atom)
Pelatihan Literasi Digital untuk Disabilitas Tuli dan Filantropi Pesantren Digital di Rumah Quran Isyaroh
Selama ini, pernahkah terpikirkan oleh kita bagaimana para disabilitas tuli dapat mengaji Al-Quran? Jika bahasa isyarat untuk huruf alfabet ...
-
Sebenernya mungkin langkah awal dari bermake up adalah dengan membersihkan wajah dengan cara double cleansing ya, tapi aku udah review dou...
-
Setelah sekian lama mempertimbangkan bikin rekening tabungan baru lagi atau cukup menggunakan rekening tabungan yang udah ada aja, akh...
-
OMG, baru kali ini beli blush on, bener-bener baru kali ini! Bahkan dulu waktu wisuda S1 aku dandan nggak pake blush on. Kenapa? Nggak ber...
-
Akhir-akhir ini aku mulai semakin memperhatikan produk apa saja yang aku gunakan dari luar maupun yang masuk ke dalam tubuhku. Sebisa ...
-
Antara kulit wajah dan kulit tubuh, manakah yang lebih sering kita perhatikan? Pasti sebagian besar dari kita menjawab lebih sering me...
-
Revolusi Industri dimulai saat akhir abad ke-18 yang pada saat itu Revolusi Industri ke-1 ditandai dengan pengenalan fasilitas produ...
-
Setelah Bulan Agustus lalu menggelar sebuah acara Diskusi Publik bertema “Penyiapan Sumber Daya Manusia Dalam Menghadapi Revolusi Indu...
-
Rasanya belajar dandan nggak lengkap tanpa belajar riasan mata juga ya. Nah buat riasan mata, ada satu merek yang mungkin nggak terlalu te...
-
Masih tentang Innisfree, hehe.. Kali ini aku mau review aloe veranya Innisfree. Ini pertama kalinya aku pake aloe vera setelah sebelumn...
-
Menjelang Idul Fitri bulan lalu wajahku ditumbuhi jerawat yang ukurannya cukup besar-besar padahal selama ini udah jarang banget jeraw...