Setelah sekian lama berangkat-kerja-pulang-berangkat-kerja-pulang rasanya pengen refreshing, datang ke acara apa gitu ya yang berfaedah. Kemudian dapet kabar ada acara Open House Museum Biofarma yang bertajuk “Membangun Imunitas Berkelanjutan” dan aku semangat banget pengen ikutan acaranya. Ditambah setelah tau bakalan ada edukasi tentang vaksin flu juga, bikin tambah penasaran.
Akhirnya Rabu, 18 Juli 2018 aku berangkat menuju PT.
Biofarma (Persero) yang berlokasi di Jalan Pasteur No.28 Bandung. Berdasarkan
agenda acaranya dimulai pukul 08.00 WIB dan alhamdulillah sebelum jam 08.00 aku
sudah tiba di lokasi. Sesampainya digerbang PT. Biofarma aku bingung acaranya
diselenggarakan digedung yang mana, soalnya Biofarma luas banget dan gedungnya
juga banyak banget. Untungnya banyak bapak satpam yang sangat ramah yang
menunjukkan lokasi gedung tempat diselenggarakannya acara. Tiba diruangan acara
yang ternyata ada di lantai 3 sudah ada dua teman dan juga beberapa peserta
lainnya, waaah rajin-rajin sekali ya teteh-tetehku ini. Sambil menunggu acara
dimulai, peserta disuguhi video sejarah Biofarma dan edukasi vaksin yang
dikemas dengan sangat menarik.
Acara dibuka oleh Ibu MC yang sangat ramah. Kemudian sambutan Direktur SDM & Umum yakni Bapak Disril Revolin Putra. Tak lupa penayangan video Safety Prosedure dan Company Profile PT. Biofarma. Sampailah pada sesi Talkshow mengenai Sejarah Imunisasi di Indonesia dan Menjejak Sejarah Museum Medis seperti Museum Stovia, Museum Adhyatma, Museum Kedokteran FK Unair, dan Museum IMERI FKUI. Pada open house kali ini aku baru tau kalo Biofarma memiliki 15 jenis vaksin dengan proses pendistribusian yang sangat memenuhi standar demi terjaganya kualitas produk. Tak lengkap rasanya bila talkshow tak disertai dengan sesi tanya jawab dan diskusi, maka pada acara kali inipun peserta dipersilahkan untuk bertanya atau berdiskusi mengenai materi talkshow maupun Museum Biofarma itu sendiri. Setelah sesi tanya jawab dan diskusi selesai, peserta dipersilahkan untuk menikmati coffee break terlebih dahulu. Acara selesai sampai disitu? Enggak dong. Masih ada edukasi tentang Vaksin Flubio dan seputar penyakit Influenza. Setelah itu barulah peserta diarahkan menuju Museum Biofarma dengan membagi kedalam tiga kelompok. Aku masuk pada kelompok pertama jadinya bisa menjelajahi museum lebih dulu dari yang lain plus lebih lama, hehe.
Museum Biofarma sendiri masih berada di kawasan PT.
Biofarma, letaknya berdekatan dengan Mesjid An-Nur Biofarma. Museum Biofarma
didirikan untuk memberikan informasi kepada masyarakat umum mengenai sejarah
Biofarma dari pertama berdiri hingga saat ini, misalnya bagaimana sejarah
terbentuknya Biofarma, siapa saja tokoh-tokoh yang terlibat, bahkan perkembangan
dari segi keilmuannya.
Di Museum Biofarma ditampilkan pula pakaian dan perlengkapan laboratorium yang memenuhi standar, berbagai jenis vaksin yang diproduksi oleh Biofarma, alat-alat yang digunakan di laboratorium, dan yang menarik ada beberapa spesies ular yang berbeda yang sudah diawetkan. Ada juga transformasi logo Biofarma dari masa ke masa, beberapa penghargaan yang diraih oleh Biofarma dan karya-karya CSR oleh Biofarma. Semuanya ditampilkan dalam konsep modern sehingga para pengunjung lebih nyaman saat berada di dalam museum. Plus menurutku konsep Museum Biofarma ini instagramable banget.
Di Museum Biofarma ditampilkan pula pakaian dan perlengkapan laboratorium yang memenuhi standar, berbagai jenis vaksin yang diproduksi oleh Biofarma, alat-alat yang digunakan di laboratorium, dan yang menarik ada beberapa spesies ular yang berbeda yang sudah diawetkan. Ada juga transformasi logo Biofarma dari masa ke masa, beberapa penghargaan yang diraih oleh Biofarma dan karya-karya CSR oleh Biofarma. Semuanya ditampilkan dalam konsep modern sehingga para pengunjung lebih nyaman saat berada di dalam museum. Plus menurutku konsep Museum Biofarma ini instagramable banget.
Selain menerapkan konsep yang modern, Museum Biofarma juga
menerapkan konsep Interactive Museum misalnya saja ada foto-foto berbentuk pop
up card mengenai perkembangan saat sebelum dan sesudah ditemukan vaksin. Jadi,
para pengunjung harus membuka kartu tersebut satu persatu. Nggak hanya itu, ada
juga 3D proses pembuatan vaksin, video mapping, dan “jendela masa lalu
Biofarma”. Secara keseluruhan konsep yang diterapkan di Museum Biofarma ini
menarik banget.
Gimana? Penasaran banget kan sama Museum Biofarma ini? Tapi
untuk saat ini Museum Biofarma belum terbuka untuk masyarakat umum secara
pribadi, kalo dari instansi misalnya untuk kegiatan kunjungan mahasiswa sudah
bisa. Tapi tenang aja, kedepannya Museum Biofarma akan dapat terbuka untuk umum
secara pribadi kok. Dengan harapan Museum Biofarma dapat dinikmati oleh
pengunjung dari berbagai usia, jadi kita tunggu aja ya. Waktu kunjungan museum
setiap hari Rabu dan Kamis pukul 09.00 – 11.30 WIB. Gimana caranya kalo mau ke
Museum Biofarma? Mudah kok, cukup reservasi di
http://www.biofarma.co.id/tour-de-museum/
Sekilas Tentang Vaksin Flubio Biofarma
Selain open house museum, pada acara kali ini ada pula
edukasi mengenai vaksin flubio dan penyakit influenza yang sayang banget kalo
nggak aku ceritain juga.
Selama ini kalo kena influenza biasanya dianggap sepele,
masih banyak yang beranggapan dalam waktu 2-3 hari sampai seminggu kemudian
juga sembuh tanpa penanganan apapun. Padahal walau hanya influenza, tapi
sebenernya bisa menghambat berbagai aktifitas kita sehari-hari. Influenza merupakan
penyakit pada sistem pernafasan yang disebabkan oleh virus influenza. Influenza
perlu diwaspadai juga karena influenza merupakan penyakit yang mudah menular
(misalnya melalui droplet yang dikeluarkan penderita seperti bersin, melalui
udara, kontak fisik dengan penderita seperti jabat tangan), dapat menurunkan
produktivitas kerja dan belajar, biaya pengobatan yang tinggi, virus influenza
sangat mudah dan cepat bermutasi, dan dapat menyebabkan komplikasi dan kematian.
Haduh serem juga ya..
Siapa saja yang rentan terhadap influenza? yaitu diantaranya
ibu hamil, anak-anak, orang tua diatas usia 65 tahun, orang dengan penyakit
kronis (misalnya asma, diabetes, penyakit jantung, penyakit paru-paru
obstruktif kronis, sistem imun lemah), pekerja kesehatan, dan wisatawan
internasional termasuk haji dan umroh. Nah maka dari itu, diperlukan vaksinasi
untuk mencegah penyakit influenza. Mengapa diperlukan vaksinasi di indonesia? Ada
beberapa alasan, diantaranya :
- Cuaca dan iklim yang memungkinkan tingginya resiko terkena influenza sepanjang tahun
- Tingginya angka kependudukan di indonesia meningkatkan resiko penyebaran infuenza melalui interaksi sehari-hari
- Mayoritas penduduk indonesia adalah muslim yang sering pergi umroh dan haji
- Biaya vaksinasi lebih murah dibandingkan biaya pengobatan selama satu tahun
- Vaksinasi influenza dapat menurunkan insiden dan beban penyakit influenza
Sebenarnya vaksin flu sangat dianjurkan bagi orang-orang
yang memiliki aktifitas yang padat, misalnya wartawan atau profesi lain yang
memang kesibukannya juga nggak kalah padat. Tapi untuk kita yang punya
aktifitas nggak sepadat mereka juga nggak apa-apa kok kalo mau divaksin. Kan lebih
baik mencegah daripada mengobati. Biofarma memiliki produk vaksin flu bernama
vaksin Flubio. Vaksin Flubio dianjurkan dilakukan setahun sekali dan dapat
diberikan pada usia mulai 6 bulan. Vaksin flu ini juga dapat digunakan untuk
orang yang akan berangkat haji atau umroh selain vaksin meningitis. Harga
Vaksin Flubio di Biofarma ini sekitar Rp 200.000 aja, cukup murah jika harus
dibandingkan dengan saat kita terkena flu kemudian hanya berobat ke dokter yang
biayanya sekarang justru lebih mahal. Belum lagi kalo harus bed rest, ada
banyak kerugian yang kita alami, misalnya untuk para pelajar bisa ketinggalan
pelajaran, sedangkan untuk para pekerja bahkan bisa sampai potong gaji
sementara pekerjaan semakin menumpuk setelah sembuh nanti.
Setelah berkunjung ke museum, kemudian tau lebih
banyak mengenai vaksin flubio dan bahaya penyakit influenza, rasanya nggak
lengkap dong kalo udah jauh-jauh datang ke Biofarma tapi nggak ikutan divaksin
juga. Alhasil aku dan teman-teman beramai-ramai divaksin flubio. Ini pertama
kalinya aku divaksin flubio. Gimana rasanya divaksin? Sakit? Jangan takut, nggak
sakit kok!! Masih lebih sakit dikhianati daripada divaksin. #eh