Tampilkan postingan dengan label Financial. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Financial. Tampilkan semua postingan

Senin, 15 Januari 2024

Caraku Mengelola Keuangan Pribadi : Bukan Seorang Ahli, Tapi Mencoba Melakukannya dengan Baik

Menyambung dari postingan blogku sebelumnya tentang perjalananku belajar mengelola keuangan pribadi, kali ini aku pengen cerita tentang caraku mengelola keuangan pribadi. Cara ini yang aku terapkan saat udah masuk usia 30-an tentunya, karena saat itulah aku mulai bener-bener mengelola keuangan pribadi dengan lebih detail dan jelas tujuannya.

Perjalananku Belajar Mengelola Keuangan Pribadi

Kapan ya terakhir kali aku posting blog tentang keuangan? Lupa saking udah lamanya, wkwk. Jadilah kali ini aku pengen posting tentang keuangan lagi. Setelah beberapa waktu berpikir keras apa yang mau bagikan, akhirnya aku putuskan untuk berbagi pengalaman tentang perjalanan belajar mengelola keuangan pribadi.

Minggu, 25 Juni 2023

[TRAVELING ON BUDGET] Main ke Semarang, Jepara, dan Karimunjawa

Berawal dari meet up bareng dua temen SMA-ku waktu akhir tahun 2022 lalu, muncul deh niat pengen traveling lagi.  Buka kalender nyari tanggal merah yang deketan sama weekend biar bisa main sepuasnya tanpa harus ambil cuti/izin lama. Awalnya mau tanggal 18 Mei yang artinya aku harus izin bolos kerja tanggal 19 Mei-nya. Tapi ternyata ditanggal tersebut salah satu temenku nggak bisa ambil cuti. Akhirnya kita mundurin ke tanggal merah lainnya yaitu 1 Juni yang ternyata tanggal 2 Juni-nya cuti bersama, sementara 3-4 Juni memang hari libur karena jatuh dihari Sabtu dan Minggu. Yeay, alhamdulillah berarti bisa traveling tanpa harus izin bolos kerja.

Jumat, 18 November 2022

Makin Melek Inklusi dan Literasi Keuangan Bersama Home Credit #BisaJadiJADIBISA


Menutup bulan Oktober dengan sharing tentang acara keuangan yang aku ikuti beberapa hari yang lalu. Yups, Kamis, 27 Oktober 2022 yang bertepatan dengan Hari Blogger Nasional kemarin aku abis ikut acara Blogger Gathering bareng Home Credit. Tema yang dibahas udah pasti nggak jauh-jauh dari keuangan dong, yakni tentang inklusi dan literasi keuangan. Btw, pasti temen-temen udah pada tau juga dong kalo setiap bulan Oktober diperingati sebagai Bulan Inklusi Keuangan.

Senin, 21 Maret 2022

Aplikasi InvestasiKu : Kemudahan Belajar dan Berinvestasi Dalam Satu Aplikasi


Lagi pengen bernostalgia ke jaman masih Sekolah Dasar (SD). Dulu sekitar tahun 1996 inget banget waktu kelas 1 SD uang jajanku Rp 300 aja, kemudian baru naik saat kelas 3 SD jadi Rp 500. Cukup buat jajan? Cukup dong. Bisa jajan ciki, gorengan, kue-kue, sampe jajan es teh tapi aku nggak bisa jajan es teh karena nggak diizinin jajan es sama orangtua (curhat, wkwk).

Kamis, 20 Januari 2022

PIP UMi Bantu Berdayakan UMKM Lapisan Terbawah di Indonesia


Pandemi ini udah dua tahun aja. Kalo diingat-ingat kembali saat awal pandemi gimana reaksi temen-temen saat itu? Kalo aku udah pasti kaget. Kemudian bercampur sedih bukan hanya karena banyak banget masyarakat yang terkena Covid-19, tapi juga ternyata berdampak ke aspek lainnya seperti pekerjaan, bisnis, dan lain sebagainya. Dampak pandemi ini emang dahsyat banget ya. Bagi masyarakat yang bekerja banyak banget yang dikurangi jam kerjanya hingga udah dipastikan gajinya pun berkurang, bahkan yang lebih sedih lagi banyak juga masyarakat yang dirumahkan secara tiba-tiba. Sementara itu bagi masyarakat yang memiliki usaha pun sama, omzetnya lambat laun berkurang, bahkan nggak sedikit juga yang akhirnya gulung tikar.

Senin, 10 Januari 2022

Pengalaman Belanja Produk Nestle di Aplikasi Alfagift, Banyak Banget Keuntungannya!


Pernah ngalamin nggak sih di suatu waktu ternyata ada produk yang harus dibeli saat itu juga tapi ternyata kita nggak bisa keluar rumah? Aku banget nih beberapa hari yang lalu ngalamin itu. Sekitar jam 20.00 malam tiba-tiba baru inget ada yang harus dibeli. Sebenernya depan komplek rumahku ada minimarket Alfamart, tapi karena waktu itu menurutku udah cukup malem dan nggak ada yang bisa nganter aku juga, akhirnya nggak jadi keluar rumah. Tapi aku nggak mau nyerah gitu aja, langsung deh nyari info di sosial media siapa tau bisa belanja online juga di Alfamart. Bagai gayung bersambut, ketemulah aplikasi Alfagift.

Kamis, 25 November 2021

#BeraniBaik : Sempurnakan Ibadah Akhir Tahun Bersama Dompet Dhuafa

Tahun 2021 udah tinggal satu bulan lagi aja nih. Biasanya menjelang akhir tahun jadi momen untuk evaluasi berbagai hal selama satu tahun terakhir, salah satunya tentang keuangan. Pas banget nih beberapa hari yang lalu aku sempet baca postingan yang bahas tentang evaluasi keuangan tahunan. Di postingan tersebut ditampilkan beberapa ceklis untuk mengevaluasi keuangan kita, diantaranya “Apa dana darurat kita tetep aman?”, “Apa aset kita bertambah?”, dan lain-lain. 

Sabtu, 23 Mei 2020

Live Streaming SOBATKU : Berbagi Hadiah di Tengah Pandemik



Semenjak Bulan Maret lalu pemerintah telah menerapkan peraturan agar masyarakat melakukan segala aktivitas dari rumah. Peraturan tersebut diterapkan demi memutus mata rantai penyebaran virus corona yang tengah melanda Indonesia saat ini. Dampaknya, segala kegiatan yang harusnya dilakukan secara offline jadi tertunda. Ditambah lagi dengan peraturan PSBB (Pembatasan Sosial Skala Besar) yang mulai diterapkan beberapa minggu terakhir ini.

Tapi syukurlah dengan memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini, peraturan PSBB yang tengah kita jalani nggak jadi hambatan. Karena kita tetap bisa dengan mudah terhubung dengan orang lain dan tetap melakukan segala aktivitas dari rumah secara jarak jauh. Salah satunya Live Streaming yang dilakukan oleh SOBATKU.

Yups, hari Selasa tanggal 19 Mei 2020 pukul 14.00 WIB lalu SOBATKU menggelar Live Streaming undian melalui akun Instagram dan channel Youtube Sobatku_id. Jika undian sebelumnya dilakukan secara langsung atau offline maka undian kali ini dilakukan secara online karena mematuhi peraturan yang ada. Sementara para pengguna SOBATKU juga bisa tetap menyaksikan undian ini dari rumah aja. Live streaming dimulai oleh seorang petugas yang menyapa semua orang yang nonton, kemarin aku nonton live streamingnya di akun Instagram @sobatku_id. Terlihat beberapa petugas lainya tengah sibuk mempersiapkan undian.


Keamanan pelaksaan undian SOBATKU ini juga tetap terjaga karena hanya dilakukan oleh petugas dalam jumlah terbatas dan memenuhi standar kesehatan. Oh ya, meskipun dilakukan secara online tapi undian ini tetap SAH lho karena dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Sosial RI, Kementerian Koperasi dan UKM RI, Kepolisian Sektor setempat, dan seluruh jajaran pengurus KSP Sahabat Mitra Sejati melalui aplikasi Zoom. Live streaming berjalan dengan lancar, satu persatu nama para pengguna SOBATKU yang beruntung keluar sebagai pemenang.

SOBATKU punya Program Undian Bulanan dan Undian Grand Prize dengan hadiah utama berupa uang tunai Rp 100 juta dan 4 Paket Umroh untuk 4 orang pemenang. Ada juga ratusan hadiah lainnya berupa uang tunai sebesar 10jt, 5jt, 1jt, 500rb, dan 100rb yang diundi setiap bulan.

Nah, pada acara live streaming kemarin, ada 4 jenis undian dengan total hadiah hingga Rp 445jt.
  1. Undian Grand Prize Ke-11 Periode Poin Januari-Maret 2020
  2. Undian Bulanan Periode Poin Maret 2020
  3. Undian Bulanan Periode Poin April 2020
  4. Undian Jutawan Jawa Timur

Undian Jutawan Jawa Timur termasuk dalam Hadiah Program Jutawan SOBATKU. Hadiah Program Jutawan SOBATKU merupakan hadiah tambahan bagi anggota dengan domisili tertentu, selain hadiah Undian Grand Prize. SOBATKU juga memberikan 1 Paket Umroh tambahan dan hadiah total puluhan juta rupiah khusus bagi anggota. Kali ini hadiah tambahan diberikan kepada anggota berdomisili Jawa Timur dengan total 101 hadiah.


 

Pasti seneng banget ya kalo jadi salah satu pemenang Undian SOBATKU kemarin. Mendekati lebaran gini, harus tetap dirumah aja, tiba-tiba dapet hadiah undian dari SOBATKU tuh serasa jadi jutawan dari rumah ya. Selamat buat para pemenang, semoga hadiahnya bermanfaat dan dapat digunakan sebaik mungkin. Tapi buat yang belum beruntung jangan bersedih, masih ada kesempatan menang di periode undian  berikutnya, makin rajin aja nabungnya biar kesempatan menangnya juga lebih besar. Daripada uangnya dipake belanja yang nggak penting-penting amat, mending ditabung di SOBATKU karena nabung di SOBATKU banyak banget keuntungannya.

Tentang SOBATKU

SOBATKU merupakan produk simpanan online dari KSP Sahabat Mitra Sejati. SOBATKU menjadi salah satu produk koperasi yang siap memberikan layanan terbaik dan modern kepada anggota dalam melakukan transaksi keuangan khususnya menabung. Cara menabungnya juga cukup mudah, cukup menggunakan smartphone aja dan nggak perlu keluar rumah. Cara menabung secara online ini merupakan salah satu inovasi untuk mendukung gerakan revolusi digital 4.0 yang dicanangkan pemerintah. KSP Sahabat Mitra Sejati menyediakan layanan koperasi digital berbasis aplikasi agar para anggota semakin dimudahkan dalam menabung dan bertransaksi.

SOBATKU juga punya program-program menarik dan menguntungkan. Mulai dari bebas biaya admin dan biaya bulanan, serta terdapat program undian yang hadiahnya sangat menarik. SOBATKU juga punya fitur pembelian dan pembayaran seperti pembelian pulsa, token listrik, pembayaran PLN, PDAM, TV berbayar, layanan berbagi melalui fitur SOBATKU PEDULI, simpanan berjangka, transaksi terjadwal, dan transfer grup. Kemudian ada juga SOBATKU Premium buat para aggota yang ingin punya limit saldo lebih besar namun tetap aman dan nyaman.

Tentang KSP Sahabat Mitra Sejati

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sahabat Mitra Sejati mulai beroperasi sejak tahun 2009. Tahun 2011 KSP Sahabat Mitra Sejati melakukan sinergi dan kolaborasi bisnis dengan PT Bank Sahabat Sampoerna. Hingga saat ini KSP Sahabat Mitra Sejati memiliki lebih dari 97 jaringan kantor yang tersebar di seluruh Indonesia. KSP Sahabat Mitra Sejati merupakan koperasi pertama yang memperoleh ijin dari OJK untuk dapat mengakses Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) serta Ijin Transfer Dana dari BanK Indonesia.

Senin, 03 Februari 2020

UMKM Tembus Pasar Global Bersama YULIBU.COM


Di tengah pesatnya kemajuan era digital seperti saat ini, rasanya setiap orang semakin mudah melakukan segala urusannya, termasuk urusan berbelanja. Jika dahulu transaksi jual beli dilakukan dengan cara tatap muka, sekarang udah nggak harus seperti itu lagi. Bahkan di era digital yang semakin maju ini, seseorang bisa mendapatkan barang yang dia inginkan tanpa harus jauh-jauh pergi ke tempat asal barang tersebut dijual. Semuanya bisa dilakukan secara online.

Nggak hanya kemudahan untuk para konsumen aja, tapi kemajuan era digital saat ini dapat dirasakan oleh para pelaku usaha juga. Pesatnya kemajuan era digital saat ini dapat mempermudah para pelaku usaha untuk memasarkan produk yang mereka jual ke pasar yang lebih luas lagi. Cakupannya nggak hanya calon pelanggan dalam satu kota yang sama, tapi bisa sampai keluar negeri. Gimana caranya? Terlebih jika usaha yang dijalankan para pelaku usaha tersebut masih dalam skala kecil seperti UMKM.

Sebelumnya, tentu udah nggak asing lagi dengan UMKM kan? UMKM atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupakan usaha yang dimiliki perorangan ataupun badan usaha yang telah memenuhi kriteria yang dibedakan ke dalam usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah.
  1. Kriteria yang termasuk ke dalam usaha mikro yakni usaha yang dimiliki perorangan atau badan usaha dengan kekayaan bersih sekitar Rp 50 juta dan hasil penjualan setiap tahunnya sekitar Rp 300 juta.
  2. Kriteria yang termasuk ke dalam usaha kecil yakni usaha yang dimiliki perorangan atau kelompok (bukan badan usaha) dengan kekayaan bersih sekitar Rp 50 juta hingga Rp 500 juta dan hasil penjualan setiap tahunnya sekitar Rp 300 juta hingga Rp 2,5 milyar.
  3. Kriteria yang termasuk ke dalam usaha menengah yakni usaha yang dikategorikan bisnis besar namun bukan cabang dari perusahaan pusat dengan kekayaan bersih yang sudah diatur oleh peraturan perundang-undangan yakni sekitar Rp 500 juta hingga Rp 10 milyar dan hasil penjualan setiap tahunnya sekitar Rp 2,5 milyar hingga Rp 50 milyar.
Menjamurnya marketplace di era digital ini bisa menjadi sebuah jalan bagi para pelaku usaha untuk memasarkan produknya meski usaha yang mereka jalani masih berskala kecil sekalipun. Namun perlu dicermati pula marketplace seperti apa yang dapat menjadi jalan bagi para pelaku usaha tersebut untuk memasarkan produknya lebih luas lagi.

Sayangnya saat ini, baru sekitar 8% UMKM yang telah menggunakan platform marketplace untuk memasarkan produk mereka. Rendahnya angka tersebut dapat disebabkan oleh belum meratanya sarana prasarana yang dimiliki UMKM, atau juga belum meratanya kesadaran teknologi bagi para UMKM disetiap daerah. Padahal saat ini, mayoritas orang lebih senang berbelanja online via marketplace daripada datang langsung ke tokonya. Maka dari itu, kesiapan para pelaku usaha hingga barang yang akan dipasarkan untuk menjangkau pasar yang lebih luas juga tetap harus diperhatikan.

Bapak Harry Irawanto (Founder dan COO yulibu.com)


Kamis, 30 Januari 2020 yulibu.com mengajak para pelaku UMKM untuk bergabung menjadi mitra mereka. Ada yang sudah dengar yulibu.com? Berdasarkan pemaparan Bapak Harry Irawanto selaku Founder dan COO Yulibu.com, yulibu.com merupakan sebuah online marketplace dengan target pasar global. Dengan memiliki visi menjadi pemimpin e-commerce di pasar global yang terpercaya untuk memenuhi kebutuhan para mitra dengan cepat dan mudah. Serta misi memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan mitra UKM, membangun hubungan di antara kebutuhan mitra, dan membantu UKM sebagai mitra untuk lebih maju dan berkembang. Yulibu.com juga memiliki komitmen menawarkan barang-barang unik dengan kualitas terbaik, meningkatkan inovasi pelayanan dari waktu ke waktu, dan menjamin sistem transaksi antar mitra aman dan terpercaya. Yulibu.com mulai berdiri tahun 2016 dengan target pasar global, jadi tak hanya menargetkan pasar dalam negeri saja. Hingga saat ini, transaksi tertinggi yakni berasal dari Amerika, Eropa, baru kemudian Asia.



Dalam acara tersebut sekitar 125 UMKM siap bergabung untuk menjadi mitra yulibu.com dengan membawa sampel produk masing-masing. Seluruh produk pada dasarnya bisa dipasarkan di yulibu.com dengan catatan produk tersebut sudah siap masuk pasar luar negeri. Produk juga diusahakan memiliki keunikan tersendiri, merupakan produk buatan sendiri dan dijamin keasliannya. Misalnya jika berjualan batik, usaha produk batik yang dijual merupakan batik tulis bukan batik printing. Ada satu hal yang menarik perhatian ketika acara ini berlangsung, ternyata produk koyo dan balsam dari merek ternama dari Indonesia laris manis terjual di luar negeri dengan harga yang sangat fantastis. Oh ya, di yulibu.com penjualan dilakukan dengan mata uang dollar. Namun hingga saat ini yulibu.com baru hanya membantu pemasaran produk hingga proses ekspor saja, selebihnya proses tetap dilakukan oleh seller itu sendiri.

Sejauh ini, para pelaku UMKM yang akan menjadi mitra yulibu.com dapat melakukan pendaftaran sendiri melalui website yulibu.com. Cara daftarnya mudah kok, tinggal klik ‘Register As Seller’ kemudian isi data yang dibutuhkan, kemudian ikuti tahap-tahap selanjutnya.


Yulibu.com memiliki kantor yang bertempat baik di dalam maupun di luar negeri.

PT. Yulibu Nusantara International
Satrio Tower 6th Floor Unit 1
Jl. Prof. Dr. Satrio Kav C4, Kuningan
Jakarta Selatan 12950

Yulibu International
16192 Coastal Highway, Lewes, Delaware 19958
United States

Untuk para pelaku UMKM, di tahun 2020 ini tak ada salahnya mulai memikirkan untuk memperluas pemasaran produk bahkan hingga keluar negeri. Mengingat ada banyak keuntungan menjual produk di global marketplace yakni diantaranya dapat meningkatkan penjualan, mengakuisisi pelanggan baru, dan banyak orang yang senang berbelanja melalui marketplace. Cakupannya tak hanya dalam negeri lagi, tapi bisa hingga keluar negeri.

Selasa, 10 Desember 2019

FUNancial : Tips Mengelola Keuangan Seperti Yang Kamu Mau


Adakah yang masih ingat dengan impiannya sesaat setelah lulus kuliah? Biasanya saat itu ekspektasi tentang impian-impian masa depannya masih tinggi banget. Katakanlah usia 21 tahun lulus kuliah kemudian dapet kerjaan yang bagus sesuai passion, usia 25 tahun kerjaan aman dengan kondisi keuangan yang stabil, usia 30 tahun kerjaan makin aman bahkan udah punya jabatan dengan kondisi keuangan yang makin stabil (read: mulai kaya raya, haha) kemudian setelah itu udah mulai punya asset, dan seterusnya. Itu tadi contoh yang impiannya punya kerjaan bagus di perusahaan, nah kalo yang impiannya berbisnis? Mungkin ekspektasi tentang impiannya selulus kuliah adalah merintis bisnis kecil-kecilan yang sesuai dengan hobinya nan berjalan mulus kemudian makin lama bisnisnya makin berkembang dan menjadi besar.

Ya namanya juga ekspektasi, pasti mikirinnya yang indah-indahnya aja kan? Baik yang bekerja maupun yang berbisnis pengennya semua berjalan lancar tanpa hambatan seperti yang kamu mau. Namun pada kenyataannya nggak semua seindah dongeng Sleeping Beauty yang ketika buka mata  langsung ketemu pangeran cakep, tapi begitu buka mata ketemu kerjaan yang mungkin belum sesuai dengan apa yang kita impikan, atau bisnis yang kita rintis yang belum juga berkembang.

Lalu, apa yang harus kita lakukan? Sebelum melangkah lebih jauh berjuang mengejar impian kita, ada baiknya kita benahi terlebih dahulu apa yang sudah melekat pada kehidupan kita misalnya pengelolaan keuangan. Nah lho, kok tiba-tiba nyambung ke pengelolaan keuangan? Ya jelas nyambung dong! Dikehidupan sehari-hari, kita nggak akan lepas dari yang namanya masalah mengelola keuangan apapun profesi yang kita jalani baik sebagai karyawan sebuah perusahaan, freelancer, terlebih lagi buat yang punya bisnis sendiri. Terus gimana cara mulai membenahinya? Bisa praktekin ilmu yang aku dapet dari acara yang beberapa hari kebelakang aku hadiri, yaitu Talkshow FUNancial yang diselenggarakan oleh Home Credit Indonesia yang bertema “Start Up Smart : Financial Tips for Turning Your Hobby Into a Business”. Acara ini menghadirkan Kak Dipa Andika yang seorang Financial Planner sekaligus Co-Founder Hahaha Corp dan Kak Mohammad Takdis yang seorang Owner Whatravel Indonesia sebagai pemateri. Aku sama temen-temen blogger Indonesian Female Bloggers beruntung banget bisa dateng ke acara ini.

Kak Freya dari Home Credit

Sebelumnya, aku mau ulas sedikit mengenai Home Credit Indonesia ya. Home Credit Indonesia merupakan perusahaan pembiayaan berbasis teknologi global yang menyediakan layanan pembiayaan baik secara online maupun offline. Pembiayaan yang ditawarkan diantaranya smartphone, furnitur, gadget, alat-alat elektornik hingga aksesoris mobil. Di samping itu Home Credit juga menawarkan pembiayaan multiguna untuk keperluan renovasi rumah, biaya pendidikan, atau bahkan berlibur.


Bicara tentang cara memulai mengelola keuangan...

1.       Pisahkan Rekening

Mengelola keuangan bisa dimulai dengan memisahkan rekening terlebih dahulu. Pisahkan rekening untuk tabungan, bisnis (kalo yang punya bisnis), pengeluaran rutin, bahkan yang punya penghasilan dari sumber berbeda juga bisa banget dipisahin rekeningnya, dan lain sebagainya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.

Sedikit cerita, aku pernah ngalamin sendiri nih. Awal kerja beberapa tahun lalu aku masih menggabungkan seluruh pemasukan dan pengeluaran dalam satu rekening,. Alhasil ya bingung gak jelas berapa tabunganku, berapa keuntungan dari bisnis kecil-kecilanku, dan berapa total pengeluaran rutinku.

Sedikit tips dariku, kalo nggak mau keluar biaya admin yang makin gede karena punya beberapa rekening, bisa banget pilih jenis rekening tabungan yang punya biaya admin rendah atau bahkan tanpa biaya admin sama sekali. Ada gitu? Ada dong! Cari aja sendiri, hahaha.


2.       Catat Setiap Transaksi Sedetail Mungkin

Setelah punya rekening terpisah, penting juga nih mencatat setiap transaksi dengan sedetail mungkin. Banyak banget manfaatnya mulai dari kita jadi tahu riwayat transaksi keuangan kita, bisa juga membandingkan transaksi keuangan setiap bulannya apakah kita sudah semakin baik dalam mengelola keuangan atau malah makin nggak karuan. Nantinya dari catatan transaksi keuangan ini bisa dibikin laporannya, mau laporan harian, bulanan, atau tahunan.


3.       Dokumentasikan Bukti Transaksi

Siapa bilang mendokumentasikan bukti transaksi cuma diperlukan oleh perusahaan aja? Dalam mengelola keuangan pribadi juga penting lho. Jangan cuma mencatat setiap transaksi aja, tapi dokumentasikan juga setiap bukti transaksi yang kita miliki. Apa saja yang bisa didokumentasikan? Bukti kontrak, quotation, invoice, kwitansi, bukti potong pajak, atau bahkan bukti komunikasi sekalipun wajib didokumentasikan.


4.       Buat Alokasi Keuangan

Biar nggak salah kaprah dalam menggunakan uang yang kita miliki, ada baiknya kita bikin alokasi keuangan biar makin jelas uang yang kita gunakan untuk apa aja. Menurutku pribadi, alokasi keuangan setiap orang akan berbeda tergantung kebutuhan orang tersebut. Jangankan alokasi keuangan orang yang masih single dan yang sudah menikah yang jelas-jelas berbeda banget. Alokasi keuangan antara dua orang yang masih single aja bisa berbeda juga tergantung kebutuhan setiap orang tersebut. Tapi secara umum aku punya contoh alokasi keuangan yang aku dapetin dari acara keren kemarin nih.

Gaji 100% = 30% Hutang : 15% Investasi : 10% Pribadi : 45% Pengeluaran Rutin
Gaji 100% = 30% Hutang : 10% Dana Darurat/Asuransi : 10% Pribadi : 50% Pengeluaran Rutin
THR 100 % = 30% Kebutuhan Hari Raya : 70% Investasi/Melunasi Hutang
Bonus = 10% Pribadi : 90% Investasi/Melunasi Hutang

Alokasi tersebut bisa berlaku untuk semua jenis profesi mulai dari karyawan, freelancer, bahkan pebisnis sekalipun. Lha kok pebisnis juga? Iya dong! Siapa bilang pebisnis nggak perlu alokasi keuangan? Punya bisnis sendiri bukan berarti seluruh keuangan bisa jadi milik diri sendiri, tapi tetap harus dipisahkan antara keuangan untuk bisnis dan keuangan pribadi.


5.       Jangan Abaikan Dana Darurat

Pernah ngebayangin nggak sih seandainya tiba-tiba kita harus mengeluarkan uang dalam jumlah tertentu untuk keperluan yang nggak diduga-duga? Atau bahkan pernah mengalaminya? Gimana rasanya? Sakit ya! Yang sakit bukan cuma hati tapi juga seluruh isi dompet dan rekening, haha. Maka dari itu penting banget punya alokasi untuk dana darurat.

Semakin besar tanggungan yang kita miliki, maka semakin besar pula dana darurat yang harus kita persiapkan.  Berikut sebagai contoh yang aku dapatkan dari acara keren kemarin nih.

Single/Berdua          : 3x Pengeluaran
Punya 1-2 Anak       : 6x Pengeluaran
Punya 3 Anak           : 9-12x Pengeluaran

Ada beberapa pilihan cara menyimpan dana darurat, seperti pada tabungan, deposito, reksadana, ataupun emas. Tapi yang paling disarankan adalah menyimpan dana darurat pada tabungan karena tabungan bisa dicairkan kapan saja. Karena yang namanya dana darurat pasti dibutuhkan untuk keperluan mendesak kan? Dan yang namanya keperluan mendesak harus diselesaikan secepat mungkin kan?

Jangan lupa, khusus untuk dana darurat pilih rekening tabungan yang punya bank dan mesin ATM nya udah banyak tersebar dimana-mana biar mudah dicari. Eits, tapi dalam kehidupan sehari-hari kalo nggak mendesak-mendesak amat jangan coba-coba untuk menggunakan dana darurat tersebut ya! Sekalipun dengan alasan “ah nanti juga uangnya bakalan aku ganti”, pokoknya jangan!


6.       Asuransi dan Investasi? Penting Juga Lho!

Dulu aku sempet mikir bahwa asuransi itu nggak penting-penting banget. Aku mikirnya yang penting itu ya nabung di bank karena jumlah uangnya nyata keliatan dibuku tabungan, hehe. Tapi lama kelamaan mulai sadar juga bahwa asuransi itu penting. Jenis asuransi yang paling mendasar yang harus kita miliki adalah asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. Bukan hal yang nggak mungkin (tapi amit-amit) dimasa yang akan datang kita mengalami peristiwa yang nggak kita inginkan. Setidaknya dengan memiliki asuransi kita bisa meminimalisir biaya yang kita keluarkan.

Begitu juga investasi, sama pentingnya dengan asuransi. Ada banyak jenis investasi diantaranya deposito, emas, saham, properti, reksadana, valas, dan sebagainya. Menurutku untuk berinvestasi nggak harus nunggu jadi kaya raya dulu kok, kita bisa mulai dari sekarang. Kuncinya tentukan jenis deposito yang mampu kita lakukan dan benar-benar kita pahami. Oh ya, sebenarnya investasi itu buat apa sih? Ya tergantung dari kebutuhan dan tujuan kita, kita pengennya berinvestasi untuk dana pensiun, biaya sekolah anak, asset, liburan, ataupun hal lainnya. Kenapa kita harus berinvestasi? Karena semakin hari biaya hidup semakin mahal, jadi udah suatu keharusan banget kita mempersiapkan dana yang akan dipakai untuk masa depan dari sekarang juga.

“Nilai Rp 1 saat ini lebih berarti dari nilai Rp 1 yang akan didapat pada waktu yang akan datang”


7.       Jauhi Latte Factors

Wah apa tuh Latte Factors? Kenapa harus kita jauhi? Sementara dari namanya aja kok enak banget ya kayak kopi, hehe. Jadi, Latte factors itu adalah pengeluaran yang terlihat kecil namun tanpa disadari hal tersebut dilakukan berkali-kali. Contohnya seperti belanja online, jajan minuman kekinian, biaya admin bank, bahkan sampai biaya parkir. Hmm.. bener juga ya, waktu belanja online atau jajan minuman kekinian aku lebih sering mikir “Ya udah jajan mah gapapa toh sesekali ini dan nggak ngabisin tabungan juga”. Padahal hal-hal tersebut kalo dilakukan terus menerus bisa ngabisin uang tabungan juga karena kalo dijumlahkan uang yang kita gunakan untuk jajan bisa jadi besar juga. Contohnya ketika jajan minuman kekinian yang rata-rata harganya Rp 20.000, kalo dalam sebulan jajannya sebanyak 10 kali berarti dalam sebulan kita menghabiskan Rp 200.000, dan dalam setahun kita menghabiskan Rp 2.400.000, jumlah yang lumayan kan?

Kak Dipa, Kak Takdis, dan Kak Uchiet

Bicara tentang hobi dan impian...

Nah sekarang kita ngomongin soal hobi nih. Dari kecil pasti kita sering banget ditanya apa hobi kita? Dan apa impian kita? Bahkan mungkin sampe hari ini kita masih mendapat pertanyaan tersebut. Sebenernya apa sih makna dari hobi dan impian?

Menurut Wikipedia, hobi adalah...
Kegiatan rekreasi yang dilakukan pada waktu luang untuk menenangkan pikiran seseorang.
Menurut website Psikoma, impian adalah...
Nyawa yang tak akan pernah bisa dipisahkan daripada kehidupan.
Biasanya sih, hobi dan impian akan saling berkaitan. Asik banget ya seandainya kita bisa setiap saat melakukan sesuatu yang jadi hobi kita, terlebih lagi jika hobi kita bisa menjadi sumber penghasilan baik untuk saat ini maupun dimasa yang akan datang. Impianku banget tuh, menjadikan hobi sebagai sumber penghasilan baik untuk saat ini maupun untuk masa yang akan datang. Jadi inget pemateri acara FUNancial, Kak Takdis yang punya hobi traveling sampe akhirnya berhasil mendirikan sebuah perusahaan bernama Whatrevel Indonesia meski harus berawal jatuh bangun dulu saat mendirikannya. Wajar ya, bisnis nggak seru kalo nggak ngalamin jatuh bangun dulu. Karena dengan begitu kita bisa belajar lebih banyak dan pengalaman kita semakin kaya.

Kalo udah ketemu sama hobi dan impian kita masing-masing, saatnya berjuang untuk merealisasikannya. Menurutku setiap manusia harus punya impian, nggak bisa kalo kita hidup sekadar mengikuti mengikuti arus aja bahkan sampe punya pemikiran “gimana nanti” aja. Karena hidup harus punya tujuan dan impian yang jelas biar langkah-langkah yang akan kita ambil kedepannya makin jelas juga. Semakin jelas tujuan dan impian kita, maka semakin jelas juga pengelolaan keuangan kita karena alokasi keuangan kita akan tepat sasaran.

Terakhir, karena hidup yang baik itu adalah hidup yang seimbang dan tidak hanya berlebihan disatu aspek saja, maka diantara hobi dan impian harus diimbangi juga dengan do’a dan rasa syukur atas segala hal yang Allah SWT anugerahkan kepada kita. Menjalani hidup yang sesuai dengan impian kita memang indah banget, tapi seandainya takdir berkata lain, maka kita tetap harus bersyukur akan hal tersebut. Mengelola keuangan dengan baik juga bisa menjadi salah satu usaha untuk bersyukur lho, karena dengan demikian nggak peduli besar kecilnya harta yang kita miliki, kita tetap mempergunakan harta kita dengan sebaik-baiknya.

Indonesian Female Bloggers

Minggu, 20 Oktober 2019

Wake Up! Wakaf Dompet Dhuafa : Berwakaf Nggak Seribet yang Aku Bayangkan

Apa yang terlintas pertama kali dalam pikiran teman-teman ketika mendengar kata “wakaf”? Hanya bisa dilakukan oleh orang kaya alias banyak uang, pemberi wakaf sudah dipastikan berusia lanjut, harta atau aset wakaf harus berjumlah besar, dan bentuknya biasanya seperti tanah kosong yang digunakan untuk pemakaman (hmm.. ngomongin pemakaman kok jadi serem ya). Itu yang pertama kali terlintas dalam pikiranku dahulu. Ribet banget ya pikiranku waktu itu.

Sebenernya apa sih yang dimaksud dengan wakaf? Wakaf adalah sedekah jariyah, yakni menyedekahkan harta kita untuk kepentingan umat. Ada banyak organisasi yang mengelola wakaf salah satunya Dompet Dhuafa, pernah dengar? Pasti udah nggak asing lagi dong. Dompet Dhuafa merupakan organisasi nirlaba terkemuka di Indonesia yang didirikan pada tahun 1993, yang mengangkat martabat dan pengabdian manusia dengan memanfaatkan dana zakat, infaq, sedekah dan wakaf serta dana sosial lainnya baik dari individu, kelompok dan perusahaan.

Ngomongin Dompet Dhuafa, kebetulan banget beberapa waktu lalu aku dan lebih dari 30 orang teman-teman blogger berkesempatan berkunjung ke daerah Subang tepatnya ke Kebun Indonesia Berdaya Dompet Dhuafa dalam rangka Blogger Meet Up bersama Dompet Dhuafa yang bertajuk “Wake Up! Wakaf”. Eh bentar-bentar, gimana ini, temanya wakaf tapi kok berkunjungnya ke kebun? Kebingunganku itulah yang membuatku bersemangat banget ikutan Blogger Meet Up ini. Kan daripada bingung sendirian dan hanya mengira-ngira mending meluncur langsung ke TKP biar dapat penjelasannya, iya nggak?

Sekitar jam 05.15 WIB aku udah berangkat dari rumahku di Jatinangor menuju meeting poin di Kantor Dompet Dhuafa Buah Batu Bandung. Kok pagi amat berangkat dari rumahnya? Karena rencana kami berangkat dari meeting poin jam 06.30 WIB untuk menghindari kemacetan, dari Bandung ke Subang walaupun jaraknya deket tapi kalo kena macet kan lumayan juga ya bakalan jadi lama. Setelah semua peserta berkumpul, kami berangkat bersama-sama ke Kebun Indonesia Berdaya di Subang menggunakan kendaraan yang sudah disediakan. Perjalanan terbilang lancar walau melewati jalur Lembang karena mungkin saat kami berangkat bukan jam berangkat atau pulang kantor. Mendekati lokasi, sepanjang jalan kami disuguhkan hamparan kebun nanas yang sudah mulai berbuah. Kemudian mulai terlihat kebun buah naga yang ternyata disekitar situlah lokasi meet up-nya.


Tiba di lokasi, panasnya daerah Subang langsung terasa ditambah teriknya matahari yang mulai naik. Beruntung kami disuguhkan jus nanas yang segar dengan rasa asam manisnya yang pas. Ada pula beberapa jenis cemilan sehat seperti ubi, singkong, jagung, kacang, dan pisang. Yups aku sebut itu semua cemilan sehat karena cara pengolahannya direbus, hehe.. nggak ketinggalan ada juga sate nanas (terus, buah naganya mana? sayangnya ternyata belum berbuah). Oh iya, selain disambut dengan cemilan-cemilan yang menggugah selera, kami juga disambut dengan alunan musik khas sunda yang bakalan bikin betah berlama-lama disini. Nggak ketinggalan juga sambutan dari para staf dan pengelola Dompet Dhuafa dan Kebun Indonesia Berdaya yang ramah-ramah.



Tak lama kemudian acara dibuka oleh MC, kemudian disusul pemaparan dari Bapak Bobby P. Manulang selaku General Manager Wakaf Dompet Dhuafa, dan Bapak Kamaludin selaku Manager Program Ekonomi Dompet Dhuafa. Dari sini aku mulai paham bahwa bentuk harta wakaf nggak hanya yang aku kira diawal. Wakaf dapat berupa lahan yang dapat terus diberdayakan untuk membantu kesejahteraan umat yang disebut juga Wakaf Produktif. Aset wakaf produktif yang dikelola oleh Dompet Dhuafa sendiri ternyata sudah cukup banyak, diantaranya :

1. Bidang Pendidikan; terdiri dari beberapa sekolah, gedung pendidikan, pesantren, dan lembaga pendidikan non formal
2. Bidang Kesehatan; terdiri dari beberapa rumah sakit, klinik, optik, dan apotek
3. Bidang Ekonomi; terdiri dari kebun berdaya, pabrik pengolahan buah, minimarket, peternakan dan lainnya
4. Bidang Sosial Budaya; terdiri dari beberapa masjid

Kebun Indesia Berdaya dan Rumah Produksi Olahan Nanas (atau disebut juga Rumah Industri Pengolahan Nanas) yang aku dan teman-teman Blogger kunjungi kala itu merupakan salah satu wakaf produktif dimana lahan dan donasi wakaf yang dihimpun Dompet Dhuafa dapat menjadi sumber ekonomi produktif yang dapat memberi manfaat ekonomi bagi kaum dhuafa. Kebun Indonesia Berdaya Dompet Dhuafa mengolah lahan seluas 10 Hektar yang ditanami aneka tanaman buah diantaranya buah nanas dan buah naga. Sementara Rumah Industri Nanas merupakan pabrik ekstrak buah yang akan mengolah buah-buahan hasil dari Kebun Indonesia Berdaya menjadi selai, sirup, dan lainnya. Pabrik ini diharapkan dapat berproduksi dengan padat karya dan menyerap tenaga kerja dari kalangan dhuafa. Semua produk yang dihasilkan merupakan hasil pemberdayaan karena semua petani binaan Dompet Dhuafa selain dibina menjadi petani, mereka dibina juga untuk proses marketingnya.

Tujuan dari wakaf produktif Dompet Dhuafa yakni ingin menyelamatkan aset umat dan membebaskan tanah seluas-luasnya untuk kesejahteraan umat. Adapun donasi wakaf Dompet Dhuafa tahun ini terus meningkat pesat dari tahun sebelumnya dengan total keseluruhan penerima manfaat terdiri dari 30 KK, 10 SDM, 12 desa. Persentase paling besar dari wakaf produktif ini yakni pada bidang kesehatan.




Hari semakin terik, sebelum matahari benar-benar bagaikan berada di atas kepala, kami diajak untuk berkeliling Kebun buah nanas sekaligus buah naga. Sambil menyimak penjelasan dari salah satu Staf Dompet Dhuafa yang menjadi guide kami saat itu, kami melihat tanaman buah nanas dan buah naga terhampar diatas lahan seluas 10 Hektar itu. Hingga tibalah kami disebuah peternakan domba yang ternyata masih dikelola oleh Dompet Dhuafa. Aku cukup kaget karena di area peternakan yang menurutku tidak begitu besar tersebut ternyata mampu menampung hingga 1000 ekor domba yang ketika Idul Adha dapat dimanfaatkan menjadi hewan kurban. Tepat di depan kandang-kandang domba yang terbagi menjadi kandang pembibitan dan kandang penggemukan ini terlihat beberapa pegawai yang sedang mengolah daun singkong menjadi silase (mendengar kata ‘silase’ seketika aku ingat masa-masa kuliah dijurusan Biologi beberapa tahun yang lalu, hehe maafkan aku yang malah bernostalgia).





Akhirnya tibalah waktu untuk istirahat sholat dan makan siang. Ini dia yang nggak kalah dinanti, iya kan? Kami semua menikmati hidangan menu makan siang khas sunda dengan suka cita. Setelah istirahat sejenak kami melanjutkan acara mengunjungi Rumah Industri Pengolahan Nanas yang jaraknya tak jauh dari Kebun Indonesia Berdaya ini, tapi tetap untuk menuju lokasi rumah industri tersebut harus menggunakan kendaraan. Rumah Industri Pengolahan Nanas tersebut terdiri dari bangunan kantor di bagian depan dan pabrik di bagian belakang. Sayang banget waktu kami kesana sedang tidak ada proses produksi, padahal aku ngarep banget sedang ada proses produksi biar bisa lihat langsung bagaimana proses pengolahan buah nanasnya.



Nggak terasa hari mulai menuju sore, akhirnya kami bersiap pulang menuju Bandung (menuju rumah masing-masing tepatnya, hehe). Melewati jalur yang sama dengan jalur berangkat tadi pagi, perjalanan pulang hingga daerah Lembang cukup lancar, namun memasuki daerah Bandung kami disuguhi kembali realita kota dengan segala kemacetannya.

Ditengah kemacetan aku kembali mengingat-ingat pengetahuan baru yang aku dapatkan hari itu. Bahwa ternyata untuk berwakaf nggak harus nunggu jadi kaya raya dulu, karena Dompet Dhuafa punya program wakaf Rp 10.000 perorang yang nantinya patungan dengan banyak umat muslim lainnya. Ini menarik banget buat milenial kayak aku yang punya cita-cita pengen berwakaf tapi masih ngos-ngosan nabung buat masa depan (cieee masa depan). Aku jadi terdorong banget buat ngajakin teman-temanku untuk turut serta berwakaf bersama di Dompet Dhuafa. Kunjungan hari itu bener-bener jadi pengalaman tak terlupakan buatku karena selain bisa melihat hamparan perkebunan yang luas (itung-itung refreshing karena kalo hari kerja pemandanganku hanya komputer beserta data dan angka), aku juga mendapat pencerahan baru mengenai wakaf bahwa berwakaf nggak seribet yang aku bayangkan sebelumnya. Justru dengan Dompet Dhuafa membuat wakaf menjadi lebih mudah.

Kantor Dompet Dhuafa Jabar (Bandung) :
Jl. R.A.A Marta Negara No.22A Turangga, Kec.Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40264

Kebun Indonesia Berdaya Dompet Dhuafa :
Desa Cirangkong, Kec.Cijambe, Subang, Jawa Barat

Selasa, 24 September 2019

Pengalaman Membuat Rekening BCA Tahapan Xpresi



Setelah sekian lama mempertimbangkan bikin rekening tabungan baru lagi atau cukup menggunakan rekening tabungan yang udah ada aja, akhirnya bulan Juli lalu aku memantapkan diri untuk menambah satu rekening tabungan lagi. Aku membuat rekening tabungan BCA Tahapan Xpresi dengan pertimbangan transaksi yang aku lakukan selama ini dan kedepannya memang membutuhkan rekening dari bank ini (sebelumnya aku udah punya rekening tabungan BCA Tabunganku, tapi fasilitasnya masih sangat terbatas). Pertimbangan lainnya yaitu rekening tabungan BCA Tahapan Xpresi ini biayanya sangat terjangkau baik saat akan membuka rekening baru maupun biaya administrasi bulanannya, padahal fasilitasnya hampir sama dengan rekening tabungan BCA Tahapan lainnya yang biayanya jauh lebih mahal.

Kamis pagi akhir bulan Juli aku mendatangi Bank BCA yang letaknya cukup dekat dengan tempatku bekerja. Bank BCA yang aku datangi merupakan kantor cabang pembantu sehingga luasnya nggak terlalu besar seperti kantor cabang utama. Tepat pukul 07.50 WIB aku udah nongkrong dong depan banknya yang udah pasti kalo jam segitu belum buka. Begitu pukul 08.00 WIB saat bank dibuka, aku langsung menuju customer service dan menjelaskan tujuanku untuk membuat rekening BCA Tahapan Xpresi.

Nggak perlu nunggu lama proses pembuatan rekening baru pun dimulai. Mbak customer service menjelaskan terlebih dahulu mengenai fasilitas rekening tabungan BCA Tahapan Xpresi. Sebenernya aku udah baca-baca dari websitenya BCA sih, tapi aku pengen dijelasin ulang kali aja ada informasi terbaru yang belum diupdate diwebsitenya kan, hehe.

Kurang lebih penjelasannya seperti ini :
  • Setoran awal ringan hanya Rp 50.000 (sudah termasuk biaya kartu debit/atm Rp 25.000)
  • Setoran minimum selanjutnya Rp 50.000
  • Saldo minimum ditahan Rp 10.000
  • Biaya administrasi bulanan Rp 5.000
  • Biaya penutupan rekening Rp 5.000
  • Transaksi dimesin ATM tidak dikenakan biaya alias gratis
  • Transaksi di Teller dikenakan biaya administrasi Rp 15.000/transaksi (jadi kalo menurutku sih mending transaksi dimesin ATM atau e-banking aja biar gratis, soalnya kalo di Teller lumayan biaya administrasinya, hehe)
  • Tanpa buku tabungan sehingga cek saldo, mutasi atau transaksi menggunakan e-banking BCA (kalo nggak salah kita juga bisa minta print rekening koran juga, tapi ada biaya administrasinya, dulu aku pernah baca kalo nggak salah Rp 2.500/lembar atau berapa gitu lupa, gatau kalo sekarang)
  • Memiliki banyak pilihan desain kartu

Syarat untuk membuka rekening tabungan BCA Tahapan Xpresi ini :
  • Tidak ada batasan usia
  • Mengisi formulir pembukaan rekening dan kelengkapan dokumen (bisa isi formulir secara online juga ternyata)
  • Usia diatas 17 tahun cukup menyertakan kartu identitas diri dan NPWP (jika ada)

Karena sebelumnya aku udah punya rekening BCA, jadi aku nggak perlu isi formulir ulang lagi. Cukup cocokin dataku yang tersimpan di Bank BCA aja dan informasiin kepada customer servicenya barangkali ada data kita yang berubah, misalnya pindah bekerja atau ganti nomor handphone. Tibalah waktunya aku memilih desain untuk kartu debit/atm ku. Walau sebelumnya aku udah lihat-lihat desainnya diwebsite BCA, tetep aja waktu disana aku bingung karena saking banyaknya desain yang tersedia. Tapi akhirnya aku memilih desain kartu bergambar handphone, kamera, dompet, notes, headset, dan lain-lain. Rasanya desainnya aku banget karena barang-barang yang ada digambar tersebut adalah gambar yang selalu ada di dalam tasku, haha.

desain kartu ATM yang aku pilih seperti ini (source: bca.co.id)

FYI, kalo dulu desain kartu debit/atm BCA Tahapan Xpresi hanya yang tersedia secara fisik di bank yang bersangkutan serta nama dan nomor rekening yang hanya ditulis dibelakang kartu debit, sekarang kita bisa bebas memilih desain kartu yang kita inginkan karena kartu yang tersedia secara fisik masih putih polos. Jadi setelah kita memilih desain kartu yang kita inginkan, baru deh kartunya dicetak nggak hanya gambar aja tapi juga beserta nama dan nomor rekening milik kita.

Oh ya, ada kejadian diluar dugaan saat aku membuat rekening tabungan tersebut. Waktu kartu debit/atm ku mau diprint, ternyata printernya error hingga aku harus balik lagi ke bank tersebut keesokan harinya untuk mencetak desain kartu debit/atm ku haha. Aku nggak terlalu masalah sih karena letak banknya searah dengan tempatku bekerja saat berangkat, dan aku juga jadi bisa foto before-after kartunya. Oh ya, untuk e-banking juga kita bisa mengaktifkan sendiri dengan syarat nomor handphone yang digunakan untuk mendaftar berada di SIM 1 dan jaringan internet lancar jaya. Aku sendiri belum mengaktifkan e-bankingnya sih, sengaja biar nggak kalap belanja online, hahaha.

kartu ATM polos yang belum dicetak desainnya

Setelah aku bikin rekening tabungan baru, sedikit demi sedikit aku bisa mengatur keuangan lebih jelas lagi. Tanpa bermaksud sombong nih, aku bisa pisahin rekening buat keperluan sehari-hari, tabungan dari gajiku, dan penghasilan dari hobiku, hehehe. Semoga kedepannya aku makin bisa nabung yang rajin deh yaaa.

Fashion-Forward Activewear Trends for Women

Activewear has evolved from boring training clothes to a fashion statement that perfectly combines style and utility. Are you fitness lover ...