Rabu, 14 Desember 2022

Perjalanan Maya Stolastika Boleng, Lulusan Sastra Inggris yang Menjadi Petani Organik Milenial


Ketika ditanya ‘ingin bekerja dimana setelah lulus kuliah?’, sebagian besar pasti menjawab ingin bekerja di sebuah perusahaan besar, BUMN, menjadi PNS, dan pekerjaan sejenisnya yang dipandang sukses pada umumnya. Sementara sebagian kecil lainnya ternyata memilih pekerjaan yang tak biasa, salah satunya Maya Stolastika Boleng seorang lulusan Sastra Inggris yang nyatanya lebih memilih menjadi petani organik milenial. 

Sekilas Tentang Pertanian Organik
Sebelum mengikuti perjalanan usaha Maya Stolastika Boleng, sedikit kita bahas terlebih dahulu apa itu pertanian organik. Mengutip dari website Dispertan, pertanian organik merupakan sistem produksi pertanian yang menghindari atau sangat membatasi penggunaan pupuk kimia pabrik, pestisida, herbisida, zat pengatur tumbuh, dan aditif pakan. Selain itu, pertanian organik juga merupakan sistem manajemen produksi terpadu yang menghindari penggunaan pestisida buatan, pestisida dan hasil rekayasa genetika, menekan pencemaran udara, tanah, dan air. 

Perjalanan Maya Stolastika Boleng
Awal mula Maya Stolastika Buleng mengenal sayuran organik yakni ketika tahun 2007. Saat itu Maya mengenalnya dari seorang guru yoga di Bali yang juga merupakan seorang vegetarian. 

Tahun 2008 Maya Stolastika Boleng bersama temannya memulai pertanian organik. Pada tahun tersebut Maya pun mulai mengumpulkan modal untuk membiayai usahanya dengan cara berdagang snack, menjual pulsa, hingga menjadi guru pengajar lepas. Namun setelah modalnya terkumpul, Maya belum tahu cara jual sehingga membuatnya rugi dan berutang karena harus membayar petani. Pada rentang tahun 2008 hingga 2010 juga Maya sempat hiatus demi menambah pengetahuan seputar pertanian organik. 

Kemudian tahun 2012, Maya bersama temannya kembali meneruskan pertanian organik dengan mendirikan Twelve’s Organic. Twelve’s Organic merupakan sebuah komunitas pertanian organik bagi para ibu-ibu di daerah Pacet, Kecamatan Mojokerto, Kabupaten Jawa Timur. Jadi bisa dibilang melalui Twelve’s Organic ini Maya bersama sang teman telah memberdayakan masyarakat sekaligus melestarikan lingkungan.  

Ternyata tak mudah bagi Maya untuk mengajak masyarakat menjadi petani organik. Butuh waktu lima tahun untuk Maya berhasil mengajak kelompok wanita tani yang setuju bergabung bersamanya. Tahun 2017, wanita kelahiran Waiwerang, Flores Timur ini menyewa tanah di dusun Ciaket, Kecamatan Pacet, Mojokerto untuk memberikan pelatihan eksklusif pada para petani. 

Bersama Twelve’s Organic, petani memiliki kebebasan memilih tanaman tanpa terbebani permintaan tengkulak. Saat 2017 Maya memiliki dua kelompok petani, yakni Petani Madani yang berfokus pada tanaman sayuran, dan Kelompok Petani Swadaya yang berfokus menanam buah raspberry dan blueberry serta membuat pupuk organik. Perbedaan fokus pekerjaan dan komoditas setiap kelompok ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kelebihan produksi. 

Selama perjalanannya merintis usaha, tentu Maya bersama sang teman telah melewati banyak suka duka. Namun hal tersebut tak membuat Maya dan sang teman menyerah, mereka mampu bangkit dan meraih sukses melalui Twelve’s Organic. Menurut Maya, ada tiga elemen yang dia rasakan ketika menjadi petani organic, yakni rasa, bisnis, dan filosofi. Namun elemen filosofi lah yang membuatnya tetap setia menjadi petani organik, berbisnis sayur dan buah organik hingga saat ini.

Twelve’s Organic juga terus berkembang dan kini telah memiliki puluhan petani sayur dan buah. Pasar yang dimilikinya juga jelas, yakni berupa supermarket, restoran, hingga puluhan rumah tangga. Menurut Maya, prospek pertanian organik di Indonesia semakin meningkat tiap tahunnya. Hal tersebut dikarenakan semakin hari semakin banyak masyarakat yang mulai paham dan memiliki kesadaran untuk untuk memilah makanan apa saja yang baik dikonsumsi. 

Atas kesabaran dan kegigihan Maya dan sang teman, akhirnya usaha pertanian organik yang rintis mampu terus berkembang hingga saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lima Tantangan Ramadan yang Ingin Aku Jadikan Kebiasaan

Tiap bulan ramadan tiba rasanya senenggg banget. Seneng karena masih diizinkan Allah SWT ketemu sama bulan ramadan lagi. Waktu bergulir, kir...