Senin, 18 Desember 2023

Kolaborasi Sasakawa Health Foundation dan NLR Indonesia untuk Indonesia Bebas Kusta

Kusta merupakan gangguan pada kulit akibat infeksi bakteri kronis. Kusta di Indonesia bukan merupakan penyakit baru. Bahkan kasus kusta di Indonesia mengalami stagnasi selama 10 tahun terakhir dengan jumlah mencapai 18.000 kasus. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan tingkat kasus kusta tertinggi ketiga di dunia.

Berkaitan dengan hal demikian, NLR Indonesia kembali mengadakan talk show melalui kanal youtube Berita KBR pada Selasa, 25 Juli 2023 pukul 09.00 – 10.00 WIB. NLR Indonesia merupakan sebuah yayasan nirlaba dan non-pemerintah yang memusatkan kerjanya pada penanggulangan kusta dan konsekuensinya di Indonesia. Kali ini NLR Indonesia mengajak Sasakawa Health Foundation (SHF), salah satu donor potensial yang dihubungi oleh NLR Indonesia. Sasakawa Health Foundation (SHF) pada Bulan Juli 2023 lalu sedang mengunjungi proyek PEP++ NLR Indonesia di Jakarta dan Jawa Timur untuk mempelajari bagaimana NLR Indonesia mengelola program PEP++ dan program kusta lainnya di Indonesia.

Talk show kali ini menghadirkan narasumber Ms. Aya Tobiki (Chief Program Officer, Hansen’s Disease Program, Sasakawa Health Foundation), Bapak Asken Sinaga (Direktur Eksekutif NLR Indonesia), dan Bapak Ardi Yansyah (OYPMK dan Ketua Permata Bulukumba).

Talk show diawali dengan penyampaian Ms. Aya Tobiki mengenai tiga pilar Sasakawa Health Foundation (SHF) :

  1. Mengatasi masalah kusta
  2. Menghilangkan diskriminasi
  3. Memelihara sejarah penanganan kusta 

Sasakawa Health Foundation (SHF) memiliki visi semua manusia berhak atas nilai-nilai kemanusiaan, kesehatan yang lebih baik, dan martabat untuk semua. Sasakawa Health Foundation (SHF) juga memiliki misi memberikan dukungan untuk orang-orang untuk meningkatkan kesehatan dan mengembalikan martabat manusia apapun kondisi mereka. 

"apapun kondisi manusia, mereka memiliki martabat yang sama"

Kusta merupakan salah satu penyakit yang bisa menimbulkan disabilitas. Pada tahun 2017, angka disabilitas akibat kusta masih mencapai 6,6 orang per 1.000.000 penduduk. Padahal pemerintah punya target angka disabilitas kusta kurang dari 1 orang per 1.000.000 penduduk. Ini menunjukan masih adanya masalah dalam penanganan kusta di Indonesia. Salah satunya terkait sosialisasi apa itu kusta dan apa dampaknya bila penyakit ini terlambat ditangani. Selain itu, kusta termasuk penyakit yang mudah menular bila tidak segera ditangani. 

Pada tahun 2021, dilaporkan adanya peningkatan jumlah pasien kusta baru secara global, yaitu sebanyak lebih dari seratus empat puluh ribu pasien (140.594). hal ini menandakan bahwa kegiatan pengendalian kusta telah dilanjutkan atau diperkuat setelah dampak COVID-19 mereda. Meskipun demikian, jumlah pasien baru yang tercatat saat ini masih lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi COVID-19, yang mencapai sekitar dua ratus ribu kasus. Hal ini mengindikasikan adanya keterlambatan dalam penemuan dan pengobatan kusta. 

Bapak Ardi menceritakan tanggapan masyarakat sekitar terhadap dirinya saat beliau diketahui menderita kusta. Beliau sempat mengalami diskriminasi dari masyarakat sekitar, sikap masyarakat yang berbeda jika dibandingkan saat beliau belum menderita kusta, padahal Bapak Ardi merupakan orang yang aktif di organisasi masyarakat. Bersyukur hal tersebut tak berlangsung lama, ketika Bapak Ardi bermitra dengan NLR Indonesia dan mengalami banyak perubahan yang lebih baik dari masyarakat. Bapak Ardi bersama Permata Bulukumba telah bermitra dengan NLR Indonesia sejak 2018 hingga saat ini. 

Tak ketinggalan Bapak Asken menyampaikan dukungan penuh NLR Indonesia dan pihak-pihak terkait untuk menghapuskan kusta di Indonesia. Ada tiga proyek unggulan NLR Indonesia, yakni :

  1. Desa Sahabat Kusta
  2. Suara untuk Indonesia Bebas Kusta
  3. Advokasi Indonesia Bebas Kusta

Semoga Indonesia bisa segera bebas dari kasus kusta dengan adanya kerjasama yang baik dari berbagai pihak seperti Sasakawa Health Foundation (SHF) dan NLR Indonesia ini. Pun dengan edukasi masyarakat Indonesia terhadap para penyintas kusta. Karena apapun kondisi manusia, mereka memiliki martabat yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lima Tantangan Ramadan yang Ingin Aku Jadikan Kebiasaan

Tiap bulan ramadan tiba rasanya senenggg banget. Seneng karena masih diizinkan Allah SWT ketemu sama bulan ramadan lagi. Waktu bergulir, kir...