Selasa, 25 Oktober 2022

MPR RI Gelar Konferensi Internasional di Bandung Dalam Rangka Pembentukan Forum MPR Dunia

Saat ini hampir semua kegiatan udah kembali normal dilakukan di luar rumah lagi. Aku yang sehari-hari udah mulai kerja diluar rumah lagi, jadi kangen ikutan acara blogger saat weekend kayak dulu lagi. Bagai gayung bersambut, aku dapet info ada acara Diskusi Netizen MPR bareng Blogger Bandung. Jadi langsung aja aku ikutan deh. Oh ya, Diskusi Netizen MPR ini ternyata udah dilaksanakan beberapa kali dari tahun ke tahun. Tapi buatku ini pertama kalinya aku ikutan acara Diskusi Netizen MPR ini. Diskusi Netizen MPR tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu, 22 Oktober 2022 yang ternyata bertepatan dengan Hari Santri loh. Acara dimulai pukul 13.00 WIB dan bertempat di Hotel Novotel Bandung.

Diskusi Netizen MPR yang dihadiri oleh Plt. Deputi Bidang Administrasi Setjen MPR RI Siti Fauziah, SE, MM, Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antarlembaga, Biro Humas dan Sistem Informasi Setjen MPR Budi Muliawan SH, MH, dan Wakil Ketua MPR Prof. Dr. Ir. H. Fadel Muhammad ini mengusung tema “Penguatan Diplomasi Majelis Permusyawaratan/Lembaga Senat melalui Forum Majelis Permusyawaratan Dunia”. Hmm.. agak panjang ya temanya. Jujur awalnya aku agak bingung waktu baca temanya, hehe. Tapi setelah ikutan Diskusi Netizen MPR ini dan menyimak pemaparan dari Wakil Ketua MPR Bapak Fadel Muhammad aku jadi dapet pencerahan.

Jadi, tanggal 24-26 Oktober 2022 Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) akan menyelenggarakan Konferensi Internasional di Gedung Merdeka Bandung. Konferensi Internasional ini diselenggarakan dalam rangka pembentukan Forum MPR Dunia yang diinisiasi MPR RI. Kenapa harus Kota Bandung yang dipilih sebagai tempat dilaksanakannya acara tersebut? Karena ternyata Kota Bandung memiliki sejarah tersendiri bagi MPR. Yups, dahulu kala MPR pernah berkantor di Bandung pada tahun 1960 sampai dengan tahun 1971. 

Konferensi Internasional  ini akan diikuti para Ketua Majelis Permusyawaratan, Majelis Syuro, atau lembaga sejenis dari negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam atau disebut OKIf. Masing-masing Parlemen Negara OKI diundang sebanyak dua orang, yaitu satu orang Ketua Parlemen sebagai Ketua Delegasi dan satu orang sebagai anggota delegasi. Adapun lima puluh negara yang diundang dalam acara tersebut yakni Albania, Azerbaijan, Arab Saudi, Bangladesh, Benin, Brunei Darussalam, Burkina Faso, Chad, Commoros, Djibouti, Gambia, Guinea, Guinea Bissau, Guyana, Irak, Iran, Kirgistan, Lebanon, Maladewa, Mali, Mauritania, Mozambik, Niger, Palestina, Qatar, Senegal, Sierra Leone, Suriname, Togo, Turki, UAE, Uganda, Alzajair, Bahrain, Gabon, Kamerun, Kazakhstan, Malaysia, Maroko, Mesir, Nigeria, Oman, Pakistan, Pantai Gading, Somalia, Tajikistan, Turkmenistan, Uzbekistan, Yaman, Yordania. Sementara lembaga internasional yang juga diundang yaitu Parliamentary Union Of The OIC Member States (PUIC) dan Liga Muslim Dunia (Muslim World League).

Kira-kira apa sih tujuan dibentuknya Forum MPR Dunia ini sampai harus mengadakan Konferensi Internasional? Forum MPR Dunia tersebut terbentuk dengan harapan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat seperti dapat membawa perdamaian dunia, permusyawaratan bersama, menyatukan umat islam di seluruh dunia.

Ada berbagai agenda kegiatan yang sudah dipersiapkan selama Konferensi Internasional ini berlangsung. Salah satunya yang menarik perhatian yaitu adanya Hystorical Walk yakni para delegasi dari berbagai negara akan berjalan kaki dari Hotel Savoy menuju Gedung Merdeka. Menurut Ibu Siti Fauziah, Hystorical Walk ini akan mengingatkan dan mengulang apa yang pernah dilakukan delegasi yang mengikuti Konferensi Asia Afrika tahun 1955. Kegiatan lainnya yang nggak kalah penting yakni pandangan-pandangan dari setiap delegasi terhadap Forum MPR Dunia yang akan dibentuk tersebut.

Oh ya, warga Kota Bandung dan sekitarnya ternyata bisa menyaksikan secara langsung kegiatan Hystorical Walk tersebut loh. Sementara untuk warga diluar Kota Bandung tetap bisa menyaksikan secara live streaming, jadi tetep nggak akan ketinggalan informasi ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pelatihan Literasi Digital untuk Disabilitas Tuli dan Filantropi Pesantren Digital di Rumah Quran Isyaroh

Selama ini, pernahkah terpikirkan oleh kita bagaimana para disabilitas tuli dapat mengaji Al-Quran? Jika bahasa isyarat untuk huruf alfabet ...