Ketika memutuskan untuk aktif di media sosial dan blog, awalnya aku kira cukup hanya punya kemampuan membuat konten berupa tulisan aja, tapi ternyata nggak. Seiring berjalannya waktu aku jadi tau kalo punya kemampuan menulis aja nggak cukup, seenggaknya harus didukung berbagai kemampuan lain salah satunya kemampuan memotret atau fotografi.
Sampe hari ini pun aku masih terus belajar, dan pas banget hari senin kemarin aku ikutan webinar yang bertema “Cara Membuat Foto yang Bisa Menghasilkan Transaksi Milyaran”. Webinar tersebut diselenggarakan oleh Indscript yang menghadirkan Mbak Sarah Malik sebagai pemateri. Mbak Sarah Malik merupakan seorang Praktisi Digital Marketing yang udah berpengalaman hingga 10 tahun sekaligus founder Foto Produk Katalog.
Konten Media Sosial dari Sisi Followers/Customer
Coba kita renungkan lagi, ketika kita follow akun media sosial atau beli sesuatu secara online pasti ada alasannya. Misalnya ketika follow akun media sosial, pernah nggak sih kita follow karena liat foto feednya yang menurut kita menarik? Kalo aku sih pernah. Hehe.
Dari situ kita bisa tau kalo konten yang menarik ternyata bisa bikin suatu akun media sosial jadi lebih fresh, up to date, dan eye catching. Apalagi kalo akun media sosial tersebut juga aktif memposting konten-konten terbaru. Pasti bikin followers maupun customer makin percaya.
Konten Media Sosial dari Sisi Creator/Online Shop
Menurutku, konten yang dibuat oleh seorang creator selain bisa menarik orang lain untuk mem-follow akun media sosialnya, juga bisa menarik klien atau brand untuk menjalin kerjasama dengan creator tersebut. Iya nggak sih? Iya kan? Hehe. Yups, karena sebelum memutuskan untuk menjalin kerjasama dengan para creator, klien atau brand pasti terlebih dahulu melihat konten yang dibuat creator tersebut.
Sementara konten yang dibuat oleh suatu online shop, kemungkinan selain bisa menarik orang lain untuk mem-follow juga bisa meningkatkan sales online shop tersebut.
Tips Membuat Konten Digital
Jujur nih, kadang kita suka buntu saat ingin mulai bikin konten digital. Dalam webinar kemarin ada beberapa tips yang bisa kita praktikkan untuk mulai bikin konten digital, yakni :
1. Mencari Referensi di Google atau Youtube
Yups, Google dan Youtube bisa dibilang gudangnya referensi, hehe. Kalo kita cari dengan kata kunci yang tepat misalnya “cara membuat foto produk …” pasti keluar berbagai konten yang berkaitan dengan kata kunci tersebut.
2. Mencari Referensi Menggunakan Instagram Hashtag
Nggak hanya melalui Google dan Youtube aja, kita juga bisa nyari referensi melalui media sosial misalnya Instagram. Tinggal gunakan hashtag misalnya #SkincareRoutine maka akan muncul berbagai konten berupa video maupun foto skincare yang menggunakan hashtag tersebut.
3. A.T.M.M : Amati, Tiru, Modifikasi, Metamorfosis
Nah setelah kita nemuin referensi konten yang kita cari, mulai deh kita amati konten tersebut, kemudian tiru namun sebaiknya disertai dengan memodifikasi konten tersebut agar lebih sesuai dengan ciri khas kita. Karena dengan memodifikasi, maka kemungkinan hasilnya akan bermetamorfosa jadi lebih maksimal atau bahkan lebih bagus. Misalnya kita memodifikasi referensi foto baju menjadi lebih sesuai dengan gaya dan karakter kita.
4. Lakukan dengan Prinsip “Tanpa Tapi, Tanpa Nanti”
Tips terakhir yang nggak kalah penting yaitu segera praktikkan, nggak dinanti-nanti dan nggak banyak alasan, hehe. Karena kalo kita tunda kemungkinan besar akan terjadi perubahan ide yang bikin kita galau. Segera mulai bikin konten meski dengan perlengkapan foto yang masih seadanya.
Teknik Foto Simpel
Selama ini mungkin kita masih berpikir kalo foto maupun video yang bagus hanya bisa dibuat dengan kamera professional. Padahal kalo kita tau tekniknya, bisa banget loh bikin konten bahkan hanya dengan kamera handphone dan perlengkapan foto sederhana yang kita miliki. Akupun sampe saat ini masih bikin konten dengan handphone dan perlengkapan foto seadanya karena budgetnya emang belum mencukupi untuk beli kamera, hehe.
Nah, dalam webinar kemarin Mbak Sarah Malik juga sharing tentang teknik membuat foto simpel menggunakan handphone (btw, sekalian aku cerita versi aku juga gapapa yaa, hehe) :
1. Tentukan Tema
Langkah pertama yang bisa kita lakukan yakni menentukan tema konten terlebih dahulu. Kita bisa menyesuaikan tema yang kita sukai atau produk yang akan kita potret. Misalnya tema natural, estetik, monokrom, rustic, dan lain-lain. Aku pribadi lebih suka tema simpel dan natural.
2. Tempat yang Sesuai
Pemilihan tempat juga perlu diperhatikan. Sebaiknya pilih tempat yang memiliki pencahayaan yang cukup biar hasil fotonya juga maksimal. Kalo di luar ruangan, kita bisa memotret pada pagi hari (sampai sebelum matahari terik) atau sore hari saat golden hours. Sementara kalo di dalam ruangan kita bisa memotret dengan pencahayaan yang cukup atau bisa dibantu dengan ringlight. Kalo aku, hampir semua kontenku dibuat di luar ruangan karena rasanya konten dengan cahaya matahari natural bikin warna konten yang dihasilkan lebih nyata dan jelas.
3. Properti Pendukung Foto
Terakhir yakni properti pendukung foto. Biar kontennya nggak sepi-sepi amat emang lebih cakep kalo ditambahkan properti pendukung foto juga. Pemilihan properti pendukung foto ini bisa disesuaikan dengan tema konten yang udah kita tentukan. Misalnya kalo aku nih, aku lebih suka tema simpel dan natural. Maka properti pendukung foto yang aku punya dan sering digunakan yakni tripod/monopod/standing holder, kertas background berwarna putih, tanaman/bunga plastik berwarna putih/hijau/coklat susu. Semua properti pendukung foto yang aku punya ini aku beli di e-commerce dengan harga terjangkau.
properti foto-ku |
Tentang Foto Produk Katalog
doc : koleksi foto produk @fotoprodukkatalog |
Foto Produk Katalog merupakan penyedia jasa fotografi dan videografi yang berfokus untuk mengasistensi para pengusaha di Indonesia guna mempresentasikan produknya kepada calon pembeli dalam bentuk foto dan video yang berkualitas. Saat ini jumlah base klien Foto Produk Katalog udah mencapai hingga 20.000-an loh, keren banget ya? Tambah keren lagi karena saat ini Foto Produk Katalog perbulan udah nanganin hingga 10.000-30.000 pcs foto produk.
Mbak Sarah Malik sempat bercerita kalo sebelum membuat Foto Produk Katalog beliau bersama sang suami sempat memiliki usaha pembuatan website, namun ternyata klien-nya banyak yang meminta sekaligus dibuatkan konten juga. Maka dari sanalah terlahir Foto Produk Katalog.
Kalo temen-temen punya usaha online shop dan pengen hasil kontennya maksimal dan semakin menarik perhatian followers maupun customer, pas banget nih coba pakai jasa foto produk dari Foto Produk Katalog. Trus buat yang pengen kepoin website dan media sosialnya bisa banget klik link-nya berikut ini.
Wesite : Foto Produk Katalog
Media Sosial : @fotoprodukkatalog
Ternyata sesimpel itu ya bikin konten foto produk menggunakan kamera handphone dan properti pendukung foto sederhana. Kalo udah tau tipsnya, sekarang saatnya langsung kita praktikkan secara konsisten biar makin bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah, aamiin… Semangat temen-temen!!!
Kayanya aku sampai di tips ke 4 ini nih kurang praktik. Aduh iya harus banyak latihan kalau foto itu..hu2 semoga bisa lebih banyak praktik ke depannya
BalasHapusLangsung auto kepo foto produk katalog ...ya ampun keren-keren. Memang ya mesti 'tanpa tapi tanpa nanti'...kalau mau bikin konten digital. Yang ada nunda-nunda ga jadi nyoba, ga jadi belajar fotonya..huwaaa. Serius teknik simpelnya bisa dipraktekkan ini
BalasHapusiya nih, dan kalau pengen ahli foto produk, harus dilatih tiap hari
BalasHapusmeski gak ada produknya, bisa coba foto produk yang ada di rumah
kan latihaaaan
Wah, beneran ya...pas eksekusi tuh tanpa nanti, tanpa tapi.
BalasHapusBarangsiapa yang rajin, ya pasti memanen.
Salut banget sama belajar fotografinya. Terus mengasah kemampuan dengan mengikuti banyak challenge dan pada akhirnya bisa Bisa menghasilkan transaksi milyaran rupiah. Ini segeerr banget~
Aku juga kurang praktik dan kurang pd. Malah sering nanya ke anakku, editanku bagus atau engga. Karena menurutku dia lebih talented di desain. Padahal harusnya lebih banyak berlatih ya supaya lebih pd ☺
BalasHapusBetul banget. Saya setuju. Dulu saya juga gitu. Mikirnya kalau ngeblog tuh cuma nulis. Ternyata kudu belajar banyaaaaak. Belajar foto, SEO, dll. Soal foto pun, awalnya saya lebih pada foto jurnalisme. Setelah ngeblog jadi belajar motret makanan, motret minuman, motret produk.
BalasHapusAh iya, aku juga sering riset dulu di Instagram kalau mau buat konten foto produk katalog
BalasHapusEmang kalau mau makin mahir ya harus rajin berlatih ya mbak
wah ilmunya keren banget untu bloger pemula kayak aku. Artikelnya daging semua. 🥰🥰🥰🥰
BalasHapusWaah keren ya, bisa mendulang rupiah dari foto. Aku perlu banyak belajar nih biar foto fotoku makin ciamik..
BalasHapusSelalu kagum sama fotografer khusus foto produk. Bisa aja gitu mereka bikin produk yang difoto tersebut jadi berbicara, jadi punya cerita. Pastinya gak mudah untuk menghasilkan foto tersebut. Kita lihatnya versi jadinya aja. Hihihi..
BalasHapusTernyata pake smartphone pun bisa ya menghasilkan foto produk yang bagus. Asalkan udah tau tipsnya, foto-foto yang dihasilkan akan makin bagus dan memiliki daya jual tersendiri.
BalasHapuspinterest bisa juga jadi sumber referensi mba.... banyak banget contoh foto produk di sana hihi.... aku kurang proporeti dan kurang estetik kalo fotoin
BalasHapus